Main Story (4)

5 0 0
                                        

Esok harinya, saat Wilson baru datang, Jessie sedang belajar, Wilson melihat memar di wajah Jessie, juga luka di lengan kirinya yang ditutupi perban. Tanpa pikir panjang, Wilson menyentuh memar di wajah Jessie dan bertanya "Jes, l-lu kenapa?", Jessie langsung menghindari sentuhan itu dan berkata "Mind your own business.", Wilson langsung menarik tangannya.

"Yaelah Jes, dia cuman nanya." Saut Luna dari depan, Miko menambahkan "Tau nih, temen semejanya peduli padahal.", Wilson menunduk dan tersenyum, wajahnya memerah. Luna menoleh ke belakang dan melihat Wilson sedang tersenyum, dia justru menyeringai.

Di akhir pelajaran hari ini, Pak Anthony memberi tugas berpasangan dengan teman satu meja yang diberi waktu selama 1 minggu, Jessie sebenarnya mendengar tugas itu, tapi ia berusaha untuk tidak peduli. Saat bel pulang berbunyi, Semua merapihkan alat tulis dan buku mereka dan keluar satu persatu.

Saat Jessie sedang merapihkan buku-bukunya, Wilson memberanikan diri untuk menjelaskan ulang tugas yang diberikan, sebelum Wilson selesai menjelaskan, Jessie mengatakan "Gue denger. Hari ini langsung ke toko buku buat cari bahan, kalo lu gak mau, gue sendiri.", Wilson langsung mengatakan "Emang di perpus gak ada?", Jessie tidak menjawab.

Jessie bangkit berdiri dan menghadap ke arah Wilson, Wilson pun menoleh ke arah Jessie, lalu ia mengerti bahwa ia harus memberi Jessie jalan. Wilson langsung mempercepat gerakan dan mengejar Jessie "Jes! Tu-tunggu, gue ikut.". Sahabat dan temannya tertawa. Luna berkata "Kayaknya Wilson suka sama Jessie.", Bobby merangkul Luna "Jessie itu cantik, trus pinter, apalagi dia itu ada aura-aura misterius, orang-orang kayak Wilson pasti tertarik.", Miko dan Adrian mengangguk setuju. Kemudian mereka keluar dari dalam kelas.

Saat sedang menunggu bis, lagi-lagi Leo datang menghampiri Jessie "Gimana udah dibilangin belom ke ibu kamu dapet salam dari kakak?" lalu merangkulnya, Jessie langsung berusaha melepaskan rangkulannya itu, Leo melihat ke arah Wilson "Lu ngapain ngikutin dia?", sebelum sempat Wilson mengeluarkan suara, Jessie menjawab "Aku mau ke toko buku.", Leo langsung menoleh ke arah Jessie "Sama dia? Kenapa gak minta anterin kakak?", Jessie menghela nafas dan tetap berjalan. Tidak lama bis datang lalu Jessie naik diikuti Wilson, meninggalkan Leo.

Jessie memilih duduk di dekat jendela dan memandang keluar dan Wilson duduk di sebelahnya. Saat itu jalanan sangat ramai dan macet, jadi butuh waktu lama untuk sampai toko buku yang dituju. Jessie pun tertidur dan bersandar di jendela, Wilson menoleh ke arah Jessie kemudian menaruh kepala Jessie di bahunya perlahan. Jessie sedikit mengatur ulang posisinya agar nyaman tanpa ia sendiri sadari.

Left BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang