Hujan terus mengguyur selama satu minggu, dan pada sebuah malam, hujan pun berhenti. Jessie memutuskan untuk pergi ke sebuah swalayan untuk membeli beberapa camilan sambil menikmati udara malam yang sejuk. Di perjalanan pulang, saat ia sedang melihat ke langit malam tanpa awan yang menutupi terangnya bulan purnama, seseorang menariknya dan membekap mulutnya.
Wilson saat itu yang kebetulan sedang berada di tempat yang tidak terlalu jauh darinya berusaha untuk menolong, tapi ia telat dan kehilangan jejak Jessie serta orang yang menariknya. Ia akhirnya memungut belanjaan Jessie dan mencari Jessie.
Di waktu yang sama, Jessie dibawa ke sebuah bangunan dengan cahaya redup yang -sepertinya- jarang dijamah manusia. Ia dilempar ke lantai, ia langsung menoleh ke atas dan melihat sekeliling. Orang yang 'menculik'nya tidak lain adalah Calvin, anggota Upbeat yang memiliki badan yang paling besar, dan di sekelilingnya ada ke empat anggota Upbeat lainnya.
Max berkata "Gue liat lu udah deket lagi sama si belagu.", Jessie pun berusaha bangkit, tapi Cavin menahannya, Jessie menyeringai. Gabe menyaut "Lu sama dia cocok, sama-sama belagu.", Max menambahkan "Kayak gak punya dosa, padahal abis bunuh orang.", raut wajah Jessie berubah.
"Mau apa lu semua?", Max berlutut satu kaki dan mendekatkan dirinya ke Jessie "Bilang ke dia, gue tunggu di tempat ini besok, jam 11 malem.", Jessie menjawab "Hmm." Lalu ia berusaha bangkit, sekali lagi Calvin menahannya, kemudian Jessie menendang Calvin "Lepasin!", Wilson yang sudah tidak jauh langsung bergerak menuju tempat mereka berada.
Gabe menarik tangan Jessie, tapi Jessie menghajarnya. Pertarungan pun dimulai, ke lima orang itu bergantian berusaha menjatuhkan Jessie. Giliran saatnya Jessie ingin menghajar Roy, Roy berkata "Hajar gue sini, hajar gue kayak lu ngehajar Hani.", Jessie menghentikan gerakannya dengan posisi tangan yang siap melayangkan pukulan. Hal ini dimanfaatkan Calvin untuk menjatuhkan Jessie.
Saat Calvin siap menghajar kembali Jessie yang sudah terjatuh di lantai, Wilson sampai di tempat itu, "Kalian beraninya sama cewek! Keroyokan lagi.", Wilson –yang tidak memiliki kemampuan bela diri- menjadi target Upbeat selanjutnya. Mereka berhasil melayangkan pukulan-pukulan kepada Wilson.
Jessie pun bangkit dan menghajarkan orang-orang itu, Wilson –yang terjatuh ke lantai- juga bangkit membantu Jessie. Setelah dilihatnya Upbeat sudah mulai melemah, Wilson menggandeng Jessie dan menariknya keluar dari tempat itu, tidak lupa Wilson mengambil barang belanjaan Jessie yang ia taruh di luar tempat itu.
Setelah jauh dari tempat itu, kini gantian Jessie yang menariknya, membawanya ke swalayan yang ia datangi tadi. Jessie membeli air mineral, tisu, obat merah, dan perban. Di luar, ia membasahi tisu itu untuk membasuh luka di wajah Wilson. "Tahan." Kata Jessie, namun karna Jessie sedikit menekannya, Wilson sontak memegang tangan Jessie dan menjauhkannya sedikit dari wajahnya sambil berteriak.
Jessie terkejut, sesaat kemudian ia mengatur ekspresi wajahnya kembali menjadi tenang. Kemudian ia memberikan tisu itu "Bersihin sendiri.", Wilson menerima tisu itu dan membersihkan luka-lukanya. Jessie mengambil perban lalu membuka pelapisnya, lalu memakaikannya di pipi Wilson.
Kemudian Wilson mengambil lembaran tisu baru lalu membasahinya, ia membasuh luka Jessie perlahan. Wajah Wilson yang begitu dekat dengan wajahnya, membuat Jessie merasakan perasaan yang membuatnya berdegup tapi juga nyaman dan aman di saat yang bersamaan. Ia kini dilanda dilemma, apakah ia mulai menyukai Wilson? Tapi ia menyadari kalau ia sudah mulai kembali dekat dengan Leo. Ia bingung dengan perasaannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Left Behind
Teen FictionDi dalamnya terkandung bagian Intro (2 part) dan Main Story, juga terkandung penjelasan singkat dari karakter yang ada (Muncul) di dalam cerita maupun hanya sebagai pelengkap (Tidak muncul dalam cerita).