Keesokan harinya, saat Wilson masuk dan duduk di tempatnya, Miko, Luna, Bobby, dan Adrian, melihat perban di wajahnya, kemudian saling bertukar tatap karena mereka melihat Jessie yang juga memakai perban untuk menutup lukanya. Mereka pun menghampiri Wilson dan Jessie dan bertanya apa yang terjadi.
Jessie tidak menjawab dan mengabaikannya dengan headset yang sudah terpasang di kepalanya memainkan lagu-lagu favoritnya. Leo hanya menjawab "Kami semalam bertemu Upbeat." Tanpa menjelaskan lebih lengkapnya.
Saat bel istirahat berbunyi, Jessie memilih untuk tetap di dalam kelas karena ia merasa tubuhnya masih sakit, saat sahabatnya menawari apakah ia ingin ditemani, ia hanya menggeleng, "Terus, kamu mau nitip gak?" tanya Miko, Jessie kembali menggelengkan kepala kemudian mereka meninggalkan Jessie sendiri di kelas.
Di saat mereka keluar kelas, dari arah depan, Leo melihat mereka keluar tanpa Jessie, ia bingung dan bertanya "Jessie mana?", Bobby menjawab "Tuh, di kelas.", Miko memukul lengannya, Luna berkata "Ih, ngapain dikasih tau?!", Bobby menjawab "Dia juga pasti nanti nengok ke dalam kelas kalaupun gak kita kasih tau.", lalu mereka melanjutkan ke kantin.
"Sendiri aja nih?", Jessie membuka matanya dan melihat Leo sudah duduk di sampingnya, Leo meraih wajah Jessie untuk melihat luka di wajahnya "Kamu berantem lagi? Sama siapa? Roy?! Atau malah sama gengnya?!", Jessie memegang tangan Leo dan melepaskannya dari wajahnya, lalu Leo berkata "Berani-beraninya ngeroyokin cewek gue.", Jessie melepas salah satu headsetnya dan menoleh ke arah Leo "Hah?", Leo menoleh ke arah Jessie, dan tertawa "Hehe, gak kok." Sambil menggaruk belakang kepalanya.
Setelah menemaninya selama 10 menit, handphone Leo berbunyi, pelatih tim basketnya memanggilnya ke lapangan karena ada yang ingin disampaikan kepada timnya, "Yah, Jess, kakak disuruh ke lapangan. Kamu gak apa-apa sendirian?", Jessie menjawab "Hmm.", Leo mengusap kepala Jessie dan bangkit pergi ke lapangan.
Di kantin, Wilson melihat geng Upbeat di dekat kelas tempat Jessie berada, tidak lama ia melihat Leo berjalan menuju lapangan –yang letaknya tidak jauh dari kantin-, ia langsung menghabiskan makanannya, dan bangkit berdiri, Luna bertanya "Mau kemana?", Wilson mencari alasan "Uh, gue lupa ada yang mau gue kerjain di kelas.", lalu ia langsung meninggalkan teman-temannya itu. "Bukannya udah 2 hari gak ada PR ya?" tanya Adrian, Bobby mengangguk sambil menyeruput kuah mie dari mangkuknya, Miko menambahkan "Dari tadi juga gak ada tugas.", selesai menyeruput kuah mie, Bobby mengatakan "Biarin sih dia mau nemenin Jessie juga kali.", Luna menyaut "Nah."
Wilson masuk ke dalam kelas dan langsung duduk di tempatnya, ia melipat tangannya di meja, menaruh kepalanya di atasnya, dan memejamkan mata. Jessie merasakan mejanya sedikit bergerak, Jessie membuka matanya lalu melihat sekeliling dan hanya menemui Wilson, ia bertanya "Yang lain mana?", namun kini gantian Wilson yang tidak menanggapi perkataan Jessie.
Karena pertanyaannya tidak dijawab, ia kembali tidur. Bel masuk berbunyi, barulah teman-temannya kembali. Teman-temannya tetap membelikannya camilan, "Biar gak laper pas lagi belajar." Kata Luna, Jessie tersenyum "Makasih ya.".
KAMU SEDANG MEMBACA
Left Behind
Teen FictionDi dalamnya terkandung bagian Intro (2 part) dan Main Story, juga terkandung penjelasan singkat dari karakter yang ada (Muncul) di dalam cerita maupun hanya sebagai pelengkap (Tidak muncul dalam cerita).