The Lucky sudah sampai lebih dulu dari Shield, mereka berusaha datang secepat mungkin karena mereka cukup dekat dengan Zee-sis. "Zanya! Zeta!" Panggil Miko sambil melambaikan tangannya, dua saudara kembar itu menghampiri mereka, "Makasih ya udah datang!" jawab Zeta, Luna langsung memberikan kado ke masing-masing mereka "Semoga nanti kalian lulus dengan nilai terbaik.", Zanya memeluknya "Kalian juga deh, nanti kami udah lulus kalian kesepian lagi.", Luna menambahkan "Pasti sepi, kakak kelas yang seru kan kalian doang.", lalu Zanya dan Zeta menawari untuk makan dan minum, tapi mereka memilih untuk duduk istirahat sebentar.
Tidak lama Shield pun datang, hanya Adrian dan Bobby yang menghampiri mereka. "Wilson, Adam, sama Boy mana?" tanya Luna, Bobby menjawab "Boy langsung nyamperin Zanya tuh, kalo Adam sama Wilson gak tau deh tadi kemana dulu.". Kemudian Adrian mengulurkan tangannya ke Miko "Would you like to dance with me?", Miko pun meraih tangan Adrian dan berjalan ke tempat orang-orang berdansa, Bobby pun melakukan hal yang sama, Luna menjawab "Inikan bukan lagu slow dance.", Bobby berkata "Terus, kalo bukan lagu slow dance, kita gak bisa nari di sana?", kemudian Luna menoleh ke arah Jessie, Jessie memberi isyarat mengizinkannya.
Jessie memperhatikan kedua sahabatnya menari dengan pacar masing-masing, saat ia sedang memandang kedua sahabatnya itu, seseorang menghampirinya "Haha, makanya punya pacar biar bisa dansa di sana.", ia menoleh dan seketika raut wajahnya berubah, Roy mengejeknya lalu pergi begitu saja, jika ia tidak menahan diri, ia bisa saja menghajarnya saat itu juga.
"Would you like a drink, M'lady?", ia menoleh sekali lagi, namun kali ini ia menatap orang itu tanpa bekerjap lalu mengerutkan dahinya "W-wilson?", Wilson pun tersenyum sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya, Jessie tersenyum dan menjawab "One cola, please?", kemudian Wilson mengeluarkan sebuah gelang "Wear this in order to get your cola.", Jessie terkikik lalu memakainya, kemudian Wilson sedikit membungkukan badannya dan berjalan mengambilkan minuman cola untuk Jessie.
Saat ia sedang terpana melihat ketampanan Wilson, seseorang duduk di sebelahnya dan langsung merangkulnya, "A beautiful lady shouldn't be alone in a party.", Jessie menoleh dan wajah Leo sangat dekat dengan wajahnya, sontak ia sedikit memundurkan badannya, kemudian ia kembali menatap depan, Leo berkata "Sahabat-sahabat kamu lagi sama pacar masing-masing, kok kamu malah sendirian?"
Tidak lama Wilson kembali dengan segelas cola, Jessie menerimanya dengan tersenyum lalu meminumnya, "Oh? Pelayan di sini ya? Sekarang pergi ya, jangan ganggu orang lagi berduaan." Kata Leo, Wilson tersenyum dan membungkuk sedikit "Maaf, tapi untuk hari ini Jessie bersama saya.". Kemudian ia meraih tangan Jessie dan sedikit menariknya untuk berdiri, secara otomatis, Jessie pun bangkit berdiri, lalu Wilson menambahkan "Gelang ini tanda perjanjian kami." Sambil menunjukan gelang yang juga ia pakai yang sangat mirip dengan yang dipakai Jessie.
Leo sedikit bingung bercampur panik "Haha. Itu cuman kebetulan, iya kan Jess?" lalu Leo meraih tangan Jessie yang lainnya, Jessie menoleh ke arah Leo dengan wajah memelas, kemudian ia menoleh ke Wilson, Wilson memberikan sebuah senyuman tenang, kemudian Jessie kembali menatap Leo yang kini memberi tatapan memastikan.
Akhirnya Jessie memutuskan untuk menarik perlahan tangannya dari genggaman Leo, mengambil tas selempangnya, dan ikut Wilson, Wilson pun menggandengnya ke tempat orang-orang berdansa. Dari kejauhan, Boy melihat Wilson dan Jessie, ia langsung berbisik kepada Zanya, Zanya pun menyampaikan hal yang sama ke DJ pesta itu lalu kembali ke tempat Boy berada. Lagu pun berubah menjadi lagu slow dance.
Wilson mengulurkan tangan yang satu kepada Jessie, Jessie menjawab "Gue gak bisa Slow Dance.", Wilson tersenyum "Gue juga, tapi kita bisa coba.", akhirnya Jessie meraih tangan Wilson dan menerima tawaran dansa itu. Walau sudah memakai heels 7 centimeter, Wilson tetap jauh lebih tinggi darinya. Mereka bertatap-tatap.
Tidak lama Wilson melepas genggamannya dan mengarahkan kedua tangan Jessie untuk dilingkarkan ke lehernya, setelah itu dia melingkarkan kedua tangannya di pinggang Jessie. Jessie bingung dengan perasaannya, ia pun akhirnya mempererat tangannya, mengalihkan tatapannya dari mata Wilson, dan menggeser kepalanya ke dada kiri Wilson.
Tangan kanan Wilson kini memegang kepala Jessie, seolah menahan Jessie untuk tidak pergi. Lama-kelamaan, Leo tidak tahan melihat pemandangan itu, ia meraih handphonenya dan mengirim pesan ke empat anggota Thnderstorm lainnya, setelah mendapat balasan, ia maju ke meja DJ dan memintanya untuk mengganti lagu. Lagu pun berubah dan semua orang bingung, tidak terkecuali Jessie dan Leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Left Behind
Teen FictionDi dalamnya terkandung bagian Intro (2 part) dan Main Story, juga terkandung penjelasan singkat dari karakter yang ada (Muncul) di dalam cerita maupun hanya sebagai pelengkap (Tidak muncul dalam cerita).