"Gue dan Thnderstorm, menantang Shield untuk battle dance di sini, sekarang.", Jessie langsung menatap Wilson dan Wilson menatap balik Jessie, kemudian Wilson mengangkat kepalanya dan melihat sekeliling untuk mencari ke empat anggota Shield lainnya, ke empat anggota Shield lainnya mengangguk. Lalu, Adam –ketua Shield- maju berhadapan dengan Leo "Challenge Accepted.". Seketika, semua yang berada di dalam area dansa bergerak ke pinggir, Leo pun berjalan ke arah Jessie dan berkata "Dukung kakak ya.", lalu mencium kening Jessie.
Jessie pun ditarik oleh kedua sahabatnya ke pinggir area. Zee-sis menghampiri mereka "Mendingan kita nonton dari balkon aja yuk.", Zeta merangkul Jessie dan mereka berlima berjalan menuju tangga dan naik ke atas balkon untuk menonton Battle Dance antara Shield dan Thunderstorm.
Mereka sedikit kagum karena ternyata Wilson memiliki bakat terpendam dalam tari, Wilson merasa sedikit tidak nyaman dengan pakaiannya, akhirnya ia melepas jasnya, sedikit mengendurkan dasinya, membuka kancing teratas dan menggulung kedua lengan dari kemeja putihnya. "My goshh~ Wilson keren banget." Ucap Miko, yang lainpun setuju dengan perkataannya.
10 menit kemudian, battle itu pun memanas, para penonton di bawah juga semakin ramai dan bersorak. Jessie memutuskan untuk turun dan keluar menuju halaman belakang, sebelum meninggalkan tempat Zeta meraih tangan Jessie "Mau kemana?", ia menjawab "Mau cari udara segar.", yang lainnya menoleh ke arah Jessie, Zanya menambahkan "Mereka lagi 'fight for your love' loh, masa kamu pergi gitu aja?", Jessie tersenyum dan menjawab "Aku kurang suka tempat yang terlalu ramai.", Zeta pun melepas genggamannya dan menepuk-nepuk pundak Jessie.
Jessie turun dan menuju ke arah halaman belakang, memandang ke arah danau yang berada tepat di belakang rumah Zee-sis, menopang tubuhnya dengan kedua tangan di tembok pembatas, lalu menarik nafas dalam. Ia merogoh tasnya dan mengecek jam di handphonenya yang menunjukan tepat pukul 8 malam. Ia kembali memandang danau dan cahaya yang kelip-kelap di kejauhan.
Saat sedang menikmati udara segar serta kesendiriannya, "Mh-hm.", Jessie menoleh dan melihat Roy dan teman-teman segengnya, "Seneng dong di rebutin sama mereka berdua.", Jessie tidak menghiraukan dan kembali menatap ke arah danau, Max menambahkan "Gue yakin gak ada yang menang, level mereka di nge-dance sama, sama-sama rendah.", Jessie tetap diam dan tidak menghiraukan, mengeluarkan earphone, menyambungkannya ke handphone, dan memasang lagu.
Roby menarik lengan atasnya dengan kasar, lalu mengambil handphonenya –yang membuat earphonenya terlepas dari telinganya-, kemudian memberikannya kepada Gabe, -anggota tertinggi di Upbeat-, ia melepas earphone dari handphone dan melemparnya ke arah Jessie.
Jessie menangkapnya dan berusaha mengambil handphonenya dari tangan Gabe, tapi Gabe mengangkat tangannya agar Jessie tidak dapat meraihnya. Tiba-tiba handphonenya berbunyi, Gabe melihat layar handphone untuk melihat siapa yang menelponnya, dan di layar tertulis 'Love' dengan icon hati berwarna merah. "Padahal di dalem cowok-cowok lagi ngerebutin, tapi ternyata udah punya pacar.", Jessie tau siapa penelponnya, ia menjadi semakin agresif.
KAMU SEDANG MEMBACA
Left Behind
Teen FictionDi dalamnya terkandung bagian Intro (2 part) dan Main Story, juga terkandung penjelasan singkat dari karakter yang ada (Muncul) di dalam cerita maupun hanya sebagai pelengkap (Tidak muncul dalam cerita).