Jessie memutuskan untuk pindah ke rumah Wilson dan Pak Stevanus –ayah mereka- karena ia tidak ingin hidup di masa lalu, selalu bersedih karena teringat kenangan-kenangan yang ada di rumah itu, ia ingin membuka lembaran baru dan terus bergerak maju walau sambil membawa kenangan indah saat bersama ibunya. Ia mengambil hikmah dari kejadian ini bahwa ibunya membantunya bersatu dengan keluarga yang bahkan ia tidak tau ia masih miliki.
Keesokan harinya, tidak seperti biasanya, kedua bangku dibelakang Miko dan Luna terlihat kosong, padahal waktu menunjukan pukul 7 lewat 10. Pelajaran sudah dimulai, Adrian dan Bobby melihat Luna dan Miko yang tidak bersemangat.
Kemudian seseorang mengetuk pintu, Pak Anthony –yang sedang menulis di papan tulis- berkata "Ya, masuk.", kemudian pintu terbuka, Luna dan Miko kembali bersemangat, "Maaf kami telat.", Wilson dan Jessie pun masuk ke dalam kelas, "Saya turut berduka, Wil, Jess.", mereka mengangguk dan dan langsung duduk di tempat duduk mereka.
1 tahun telah berlalu. Jessie tidak lagi menangis saat mengingat ibu, ia benar-benar sudah merelakan kepergian ibu, kini dia sudah bahagia bersama ayah dan kakak kembarnya. Bahkan kini dia juga sudah melupakan masa lalu dan kesalahan Leo dan menerimanya kembali menjadi pacarnya. Hubungannya dengan Roy dan anggota gengnya pun membaik, Roy meminta maaf, dan Jessie menerima permohonan maafnya. Jessie bukan lagi cewek pendiam yang jutek, ia kembali menjadi si cewek pintar yang periang, bahkan kebiasaannya tertidur di kelas pun sudah dihilangkan, hal ini justru meningkatkan fokusnya dan membuatnya tidak terkalah dalam akademis sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Left Behind
Teen FictionDi dalamnya terkandung bagian Intro (2 part) dan Main Story, juga terkandung penjelasan singkat dari karakter yang ada (Muncul) di dalam cerita maupun hanya sebagai pelengkap (Tidak muncul dalam cerita).