Raya sedang fokus mengerjakan tugas sekolahnya ketika ia mendengar suara yang memanggil namanya dengan pelan.
"Raya.."
Raya mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar, mencari dimana asal suara tersebut. Kelambu kamar Raya bergerak karena terkena angin malam, yang akhirnya membuat Raya berdiri, berniat untuk menutup jendelanya.
"Raya.." suara itu terdengar kembali, suara yang tersirat akan rasa putus asa.
Dan disana. Raya menemukannya.
Sambil memegang jendela yang akan ia tutup, Raya menemukan asal suara yang sedari tadi memanggilnya. Sosok itu berdiri di balkon kamarnya, dengan raut tersiksa dia kembali berbicara, "Raya.. Help me, please!"
Raya mengerutkan keningnya, tanda ia tak mengerti maksud sosok di depannya ini. Seakan tahu ekspresi kebingungan dari Raya, makhluk tersebut menunjuk ke suatu tempat. Raya mengikuti arah yang di tunjuk, ternyata itu adalah rumah yang berada di ujung komplek, hanya berjarak dua rumah dari rumahnya.
Raya masih tak mengerti apa yang di inginkan sosok ini.
"Please, help her!" Kata sosok hantu itu lagi dengan tampang memelasnya sambil terus menunjuk ke arah rumah itu.
Raya yang meskipun bingung akhirnya menuruti apa yang di mau sosok hantu yang bahkan ia tak tahu namanya itu. Mungkin karena rasa penasarannya yang menuntun Raya untuk mengikuti mau hantu itu. Raya segera mengambil jaket hitam kesayangannya dan turun perlahan dari rumah. Sesampaikan di ruang tamu, Raya mengedarkan pandangannya, rumahnya tampak lenggang dan gelap. Tentu saja karna sekarang sudah hampir tengah malam.
Dengan gerakan pelan Raya berjalan keluar rumah. Setelah Raya sampai di depan rumahnya, Raya memandang rumah di depannya sebentar, lalu menaikan pandangan ke arah balkon kamar yang berada di lantai dua, tepat berhadapan dengan balkon kamarnya.
Raya kembali menemukan sosok hantu perempuan yang kemarin sore ia temui. Hantu itu masih sama, memandangnya dengan senyum kecil di bibirnya, yang otomatis tanpa sadar membuat Raya membalas senyum itu.
Kembali ke tujuan awal, Raya berjalan ke arah rumah yang di tunjuk oleh hantu tanpa nama tadi. Keadaan komplek saat ini sudah sangat sepi, hal yang wajar karna hari sudah hampir tengah malam, yang tak wajar adalah dia yang berjalan sendirian ke arah rumah di ujung komplek yang sangat gelap dan terlihat tidak berpenghuni itu.
Sesampainya di depan rumah tersebut, Raya dapat merasakan hawa aneh yang ada di dalam rumah itu. Bukan hawa akan ke hadiran hantu, karena Raya tahu bahwa sedari tadi juga sudah banyak hantu yang mencoba menarik perhatiannya tapi sama sekali tidak ia pedulikan. Hawa ini berbeda dengan itu.
Perlahan-lahan Raya berjalan memasuki rumah itu, sudah hampir membuka pagar ketika kegiatannya terhentikan karena suara yang mengejutkannya.
"HEI! SIAPA KAMU?"
Dengan cepat Raya menoleh, dan ketika ia tahu siapa yang memanggilnya otomatis Raya membelalakan mata.
******
Hehehe :))Maap baru update ternyata sudah setahun saya tidak menulis.
Maaf karna setahun ini emang banyak bgt kegiatan. Jdi gak sempet untuk mikir buat cerita, tapi kalau masih bnyak yg nunggu cerita saya maka insya'allah bakal saya terusin 🙏
Hewhew....
'Kia
KAMU SEDANG MEMBACA
RAMA & RAYA
Teen FictionBukan tentang siapa yang memuja kelebihanmu. Tapi tentang siapa yang memelukmu ketika tahu kekuranganmu-