bulan rindu matahari 1

73 4 0
                                    

"Matahari kau sangat cantik.tapi aku tak bisa melihatmu saat terang.karena aku bulan.kita sejajar namun tak bisa bersama"

~Bulan~

Operasi telah selesai.aku segera keluar dari ruangan untuk memberikan kabar baik pasienku ke anggota keluarganya yang sudah menunggu selama 2 jam.pasien telah dipindahkan ke ruang rawat inap.setelah memberitahu angota keluarga yang bersangkutan aku segera kembali ke ruanganku.dan saat ini aku telah sampai diruangan yang bertuliskan dr.matahari sanjaya.ya,itu ruanganku.

aku merebahkan diri di kursiku yang empuk.ku lihat jam menandakan pukul 16.07 wib.

"Ah aku lupa belum sholat".ku langkahkan kakiku menuju masjid rumah sakit dan sesampainya di masjid aku langsung mengambil air wudhu.setelah wudhu aku masuk ke dalam masjid tetapi langkahku terhenti saat sebuah senyuman menyapaku di ambang pintu masuk masjid.senyuman yang sangat aku rindu.

"Aku tunggu di tempat biasa"
Katanya padaku.

"Oke".

"Tuhan persatukan matahari dan bulan ditempat sucimu dengan ikatan yang suci.semoga takdir mempersatukan kita".batinku dan permintaanku pada tuhan.

Setelah selesai melaksanakan kwajibanku aku langsung kembali ke ruanganku lagi.

"Dooorrrrr"

"Ahhhhhh..."

Seseorang mengagetkanku dari sisi kiri samping ruang lab.praktek mahasiswa calon dokter.

"Haha dokter  kagetan".ucap mahasiswa itu sambil tertawa dan meledek.

"Dokter juga manusia"
Balasku.

"Dokter kalau aku kasih hadiah mau nggak?"
Aku mengangkat alisku ke atas dengan pikiran tanda tanya?.
"Emang kamu mau ngasih apa?"

"Tutup mata dulu".perintahnya

"Nggak mau, pasti kamu ngasih yang aneh-aneh".

"Nggak.kapan aku kasih yang aneh-aneh?". Ngelesnya padaku.

"Sering". Jelasku padanya. "saya masih inget minggu lalu kamu kasih kodok yang dikasih pita ke saya?"

"Kapan?.nggak pernah kayaknya.kayaknya sih.hehe"

Flashback on :

"Dokter dari mana?"

"Habis praktek.emang kenapa?"

"Nggak apa-apa.cuma mau ngasih sesuatu aja"

"Apa?"

"Tutup mata dulu"
Aku mematuhi perintahnya dan menutup mataku
"Udah".

"Satu"

"Dua"

"Tiga"

"Buka mata"

Setelah mendengar aba-aba buka mata dari mahasiswa itu.aku langsung membuka mataku.dan alangkah terkejutnya aku saat mendapati sebuah kodok berpita yang diletakan di kotak kaca tembus pandang.

"Kodok?"

"Iya.spesial buat dokter"

"Hahaha"
Aku tertawa lepas melihat tingkah konyol lilo si mahasiswa tengil yang ada di depanku.
Aneh?.itu yang sangat ini ku gambarkan tentang diri lilo.

"Ih kok ketawa.ini kan spesial banget buat dokter aku cariin kodok yang kakinya 4 matanya 2 kepalanya satu.susah lo dok.dokter pasti belum pernah dikasih kayak gini kan?

"Haha dimana-mana kodok ya kakinya 4 matanya 2 kepalanya satu".aku geleng-geleng kepala sangat mendengarnya.

"Tapi tetep ini spesial dok.udah aku kasih pita lagi jadi cantik kayak dokter".

"Kamu samain saya sama kodok? "

"Bukan gitu dok.maksud aku dokter cantik". Katanya sambil mengedipkan mata.

"Saya tau.terima kasih".

"Yaudah terima".

"Nggak"

Flash back off.

"Masih lupa?"
Aku mengangakat satu alisku ke atas.

"Hehe"
Senyumnya tak bersalah.

"Yaudah saya pergi dulu.masih ada urusan"
Aku melangkahkan kakiku pergi namun lilo menahan tanganku agar tidak pergi.

"Eh eh nanti dulu dok.aku belum ngasih hadiahnya"
Rengeknya.

"Yaudah sini"

"Nih.dimakan ya dok.soalnya kata orang, katanya coklat bisa menambah kebahagiaan.jadi aku mau dokter bahagia". Senyumnya dengan tulus.lalu,dia memberikan coklat itu padaku.

Berbeda dengan bulan, liyo adalah seseorang yang membuatku mudah tersenyum dikala aku butuh asupan untuk tersenyum dalam menyikapi perihnya luka dalam cerita cintaku.dia usianya lebih muda dari pada bulan.tapi dibanding bulan, lilo mempunyai sifat dewasa meskipun usianya masih muda.sifat tengilnya hanya sebagai alibi dari sifat dewasanya agar semua orang tertidur. bukan bulan tidak mudah membuatku tersenyum, hanya saja terlalu banyak luka jadi tak sebanding dengan senyum itu.

"Iya terima kasih"

"Sama-sama bu dokter"

Aku melambaikan tangan padanya dan dibalasnya yang melambaikan tangan padaku.

Senyum sumpringah dari bocah tengil itu terlihat tulus.walupun dia sering menggangguku tapi dia anak yang baik.setidaknya aku bisa sedikit terhibur dengan tingkah tengilnya itu.dan melupakan masalah yang terjadi di hubunganku dengan bulan.

Di perjalanan ku pandangi coklat itu.coklat pemberian lilo tadi.itu mungkin hanya sebuah coklat bermerk s*quin yang berharga tidak mahal tapi nilainya tinggi karena yang memberikan coklat itu sangat mahal.hatinya mahal harganya.dia baik.baik sekali.

"Terima kasih lilo".
Kata itu spontan terucap begitu saja.

Bulan Rindu MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang