Berbulan-bulan berlalu setelah acara pernikahan mereka, hari demi hari, detik demi detik telah mereka lalui bersama, tak ada keraguan sedikit pun yang mereka hadapi. Kini semua telah berubah, berubah nya kehidupan mereka telah memberikan sebuah pelajaran berarti tentang bagaimana menjaga sebuah komitmen. Bukan cinta nama nya jika tidak di jalani dengan penuh keikhlasan, ketulusan, dan tentunya perjuangan.
" Woojin, coba kamu liat kesana " Woojin mendongak kearah tempat yang di tunjuk istri cantiknya. " Kamu liatkan di sana ada matahari, indah ya. Dulu waktu kau masih lupa dengan ku, aku sering kesini, jika aku merindukan mu aku tinggal memandang matahari itu "
Woojin menambah erat pelukannya pada Jihoon dan mengecup puncak kepala istrinya itu. " sayang, maafkan atas semua kesalahan ku selama ini. Maaf karena aku sudah membuat mu selalu menangis "
Jihoon mendongak dan melepas pelukan suaminya, ia memandang lekat kearah dua manik hitam Woojin yang mengkilap. Ia mulai menangkup kedua pipi suaminya " buat apa kau ucapkan itu sayang, aku tak menganggap itu kesalahanmu, semua sudah menjadi rahasia Tuhan . . . "
" Park Jihoon, sampai kapan pun kau adalah cinta terbaik yang ku miliki seumur hidupku . . . Aku yakin Tuhan mengutusmu untuk menjadi tulang rusukku dan melengkapi kehidupanku "
Jihoon tersenyum manis bahkan sangat manis, hati nya kini merasa tenang, diraihnya kedua tangan Woojin dan mencium punggung tangan nya dalam " Suami ku, bimbinglah aku untuk menjadi istri terbaik untukmu dan selalu berbakti padamu "
Hati Woojin merasa menghangat setelah mendengar ucapan itu keluar dari bibir mungilnya.
Suami adalah sebuah jembatan istrinya untuk meraih surga Tuhan, begitu pula istri adalah tempat berkeluh kesah untuk suami. Manusia di ciptakan berpasang-pasang saling melengkapi kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Jihoon kembali melepaskan pelukan sang suami " Woojin aku ada hadiah spesial untuk mu "
" Apa itu sayang ? "
Jihoon tersenyum kearah Woojin, membuat lelaki itu tambah penasaran. Sampai ia menyodorkan sebuah benda kecil berwarna putih
Sungguh Woojin merasa terkejut dan tak percaya akan hal ini, bagaimana tidak mereka di beri kepercayaan untuk mendapatkan seorang anak di waktu yang begitu cepat. " sayang, kamu hamil . . . Sungguh kamu hamil sayang " Jihoon mengangguk sambil tersenyum " Ya Tuhan terimakasih, terimakasih banyak Tuhan . . . Sayang aku sungguh bahagia. Sebentar lagi kita punya bayi " ucap Woojin yang terlampau antusias dan bahkan ia sampai mengeluarkan airmatanya saking bahagia nya ia.
" Aku juga senang sayang, bahkan aku sudah membayangkan nanti di dalam perut ku ada bayi kita . . . Rasanya pasti geli saat ia menendang " ucap Jihoon yang tak kalah antusias. Bagaimana tidak sebentar lagi di dalam perutnya tumbuh seorang manusia baru yang akan menjabat sebagai anak nya nanti.
Tuhan memang adil. Dia tidak akan membiarkan hambanya terus bersedih. Ia akan menggantikan semuanya dengan kebahagiaan yang berlimpah dan nikmat yang meruah.
YOU ARE READING
Love Struggle (2park)-(2nd Book Of Goodbye)
FantasyAku akan terus memperjuangkanmu hingga semua serpihan-serpihan ingatan mu tentang kenangan kita kembali ???????????? Episode sebelumnya cek GOODBYE 2nd book of Goodbye ©Nunnasikembar