musiknya diputar di tempat yang bertanda ini ~^~
Karena itu flashback lagu di salah satu chapter GoodbyeTak lama Woojin pun terlihat menuruni tangga. Hari ini Woojin terlihat sangat tampan dengan baju kaos berwarna putih dengan cardigan berwarna merah dan celana jeans. " Jihoon . . . " panggil nya pada Jihoon yang terlihat masih asik bercanda dengan kedua orang tuanya.
Yang di panggil pun menoleh " Oh udah siap . . . Ayo berangkat " Woojin tersenyum melihat Jihoon yang begitu bersemangat hari ini.
" Sebenarnya kita mau kemana sih "
" Udah, kamu tinggal ikutin arah yang aku tunjuk aja "
suasana kembali hening, hanya sebuah lagu klasik yang mengiringi mereka untuk memecah keheningan tersebut.
" Emm Jin . . . "
Woojin yang awalnya fokus menyetir akhirnya mengalihkan pandangannya kearah Jihoon " iya "
Jihoon kembali teringat dimana pertama kali ia bertemu dengan Woojin. Suasana nya sangat persis seperti ini cuman tempat nya saja yang berbeda.
" Jihoon . . . Kenapa diam " Jihoon tersentak dari lamunan nya
" Ah iya . . . "
" Kamu kenapa . . . Sakit ? "
" Gak kok, cuma teringat sesuatu aja . . . Oh yang habis ini belok kanan sedikit sampai "
Woojin pun membelokkan mobilnya dan memarkirkannya di dekat pohon. Woojin menajamkan mata nya melihat kesekeliling daerah ini " Jihoon, ini kan tempat . . . Akkhhh " belum sempat ia meneruskan kata-katanya ia kembali memekik kesakitan.
" Sayang kepala kamu sakit lagi ? "
" Aa cuma sakit sedikit "
" Benarkah . . . "
Woojin mengangguk dan mencoba kembali berdiri setelah ia tersujud karena menahan sakit kepalanya.
Dengan sigap Jihoon menuntun Woojin untuk melanjutkan ketempat utama tujuan mereka.
Dengan sedikit memanjat bukit kecil akhirnya keduanya telah sampai ditempat itu. Tempat yang penuh kenangan. Woojin kembali mengedarkan pandangannya kesegala arah untuk menelisik setiap benda yang ada di sana.
" Dulu kita sering kesini untuk mengeluarkan keluh kesah kita . . . Apalagi aku, dulu aku sangat terpuruk dengan keadaan ku, aku bingung harus melakukan apalagi, dulu aku hampir menyerah dengan penyakit mematikan itu, tapi aku ingat masih ada orang yang membutuhkan ku dan ada orang yang sangat spesial dalam hidupku, aku kembali optimis untuk bertahan hidup karena orang itu. Dia selalu menyemangatiku, dia selalu menenami ku, bahkan dia rela menempuh perjalanan jauh dari korea ke singapura hanya untuk menemaniku "
Woojin bingung dengan perkataan Jihoon, sangat terlihat jelas dari raut wajahnya kalau ia bertanya-tanya siapa orang itu.
" Dan ada satu lagi "
Jihoon membawa Woojin untuk duduk di sebuah kursi panjang di dekat taman bunga. Woojin hanya pasrah untuk mengikuti keinginan Jihoon.
" Tolong dengar kan ini " perintah Jihoon
~^~
Embun dipagi buta
Menebarkan bau basah
detik demi detik ku hitung
inikah saat ku pergi###
Oh Tuhan ku cinta dia
Berikan lah aku hidup
Tak kan ku sakiti dia
hukum aku bila terjadiAku tak mudah untuk mencintai
Aku tak mudah mengaku ku cinta
Aku tak mudah mengatakan aku jatuh cintaSenangdungku hanya untuk cinta
tirakat ku hanya untuk engkau
tiada dusta sumpah ku cinta
Sampai ku menutup mata . . .Cintaku sampai ku menutup mata . . .
(Back to ###)
Cintaku sampai ku menutup mata . . .
Woojin terbuai dengan suara indah yang dimiliki Jihoon. Hati nya sungguh tersentuh. Ada sedikit kehangatan dan sakit hati yang menjalari dada Woojin sekaligus.
" Apa kau mengingat sesuatu sayang " tanya Jihoon yang bingung melihat Woojin memasang raut wajah seperti orang berfikir.
Namun nihil perjuangan pertamanya gagal, pasalnya Woojin hanya menggeleng tanda ia masih belum ingat apa-apa.
" Baiklah, aku tidak akan memaksa mu untuk saat ini . . . Semua butuh proses " ucap Jihoon yang sedikit merasa kecewa. Walaupun keadaan masih sama, setidaknya ia bersyukur karena bisa menghabiskan waktu bersama kekasihnya.
" Jihoon, maafkan aku dan jangan berhenti berjuang "
Jihoon kembali tersenyum, entah itu senyum seperti apa " aku tidak akan menyerah sayang, aku pasti bisa mengembalikan ingatanmu "
Namun hal yang tak terduga, Tiba-tiba Woojin mencium puncak kepala Jihoon dengan penuh perasaan. " Woojin . . . "
" Maaf kalau aku tiba-tiba menciummu, karena naluri ku berkata aku harus menciummu . . . Sa. . .yang "
Kata itu, kata yang sangat di rindukan Jihoon 'sayang' walau ia mengucapkan dengan nada yang gugup, tapi Jihoon senang karena bisa mendengar kembali kata itu.
" Apa kau memanggil ku sayang " tanya Jihoon
Woojin mengangguk " Tidak papa kan kalau aku memanggil mu sayang "
" Selalu panggil aku dengan kata itu "
Sang mentari kini hampir lengser dari singgasananya. Matahari terbenam sebentar lagi menampakkan kegagahannya mengeluarkan cahaya jingganya yang sangat menawan.
Kita manusia hanya bisa menjalankan skenario yang sudah di siapkan oleh Tuhan. Apapun yang terjadi kedepannya itu semua tak lepas dari campur tangan sang maha kuasa, sang maha pemberi cinta.
Dalam sebuah hubungan pasti ada suka dan duka, namun percayalah semua akan terasa jika kita ikhlas dalam menjalaninya.
" Jihoon ah bolehkah aku tidur di pangkuan mu " Jihoon mengangguk dan mempersilahkan Woojin untuk berbaring di pangkuannya.
Yah sang mentari telah lengser berganti dengan kerlap-kerlip bintang yang bertaburan bak berlian di langit
Percayalah usaha tidak akan mengkhianati hasil, masih ada hari esok, lusa dan seterusnya.
.
.
.
.
." Aku sangat mencintai Park Woojin "
Oke. Triple update wuhuuuuu
Maaf kalo ceritanya makin hari makin garing.
Salamsayang
Nunnasikembar 😘😘😘😘😘
YOU ARE READING
Love Struggle (2park)-(2nd Book Of Goodbye)
خيال (فانتازيا)Aku akan terus memperjuangkanmu hingga semua serpihan-serpihan ingatan mu tentang kenangan kita kembali ???????????? Episode sebelumnya cek GOODBYE 2nd book of Goodbye ©Nunnasikembar