Woojin menilik jam yang ada di pengelangan tangannya, ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 19:30 yang berarti seharusnya mereka sudah beranjak dari tempat itu, tapi jujur Woojin masih ingin berdiam di tempat ini, tempat ini sungguh damai dan tenang di tambah lagi saat ini ada seorang malaikat, ah bukan lebih tepatnya hanya manusia biasa yang menyerupai malaikat bahkan lebih indah.
Woojin pov
Cahaya temaram sang rembulan tepat jatuh menerangi wajah Jihoon. Ah mengapa dia sangat cantik dan mengapa hatiku semakin berdebar kala melihat wajahnya. Apakah aku jatuh cinta padanya ? Eh tapi kan dia memang kekasihku kata eomma. Apapun yang terjadi, aku beruntung karena saat ini aku bisa menghabiskan waktu ku bersamanya. Hatiku semakin berdebar tatkala aku melihat senyuman nya yang begitu indah dan matanya yang mengkilap seakan memberi ketenangan tersendiri dalam hatiku.
Woojin pov end
Jihoon masih terlihat asik memandangi bintang-bintang dilangit, ia tak menghiraukan apapun dan bahkan ia tak menghiraukan Woojin yang sedang berbaring di pangkuannya, gadis itu tak tau kalau sedari tadi Woojin terus memandangi nya.
Woojin meraih tangan Jihoon yang sejak awal Woojin berbaring yang ia letakkan di atas dada lelaki bergingsul itu. Jihoon terkejut dan menghentikan aktifitas nya mengamati bintang saat ia merasa bibir Woojin telah menempel di punggung tangannya. Iya, Woojin mencium tangan Jihoon sangat lama dan dalam sembari merasakan wangi melati menenangkan yang terkuar di tangan gadis manis itu. " Jihoon ah, siapapun dirimu ku mohon jangan tinggalkan aku "
Jihoon merasakan segenap jiwa raganya yang seolah telah berhenti bergerak, ia terpaku dan tertegun, ia merasakan sedih sekaligus bahagia bercampur menjadi satu. Batin nya serasa di beri sebuah kehangatan yang sejenak melelehkan kemelud pikiran yang membuat sesak saat mengingat Woojin yang masih saja melupakannya. Jihoon mengangguk sembari airmatanya yang jatuh tepat mengenai pipi sang lelaki. Woojin merasakan tetes airmata yang jatuh di pipinya seolah menohok langsung kedalam jantungnya. Tak dapat sedikit pun terpungkiri saat melihat gadis itu menangis ia merasa hatinya akan mendidih dan bergemuruh sangat kuat. Woojin mengangkat tangan nya dan mengusap lembut airmata itu " mengapa kau menangis "
Jihoon tak membalas pertanyaan itu, ia malah meraih tangan yang tadi sehabis mengusap airmatanya dan berlalu mencium tangan itu dengan airmata yang tak mau berhenti.
Woojin bangkit dari peraduannya dan beranjak untuk memeluk tubuh Jihoon yang bergetar karena tangis " menangislah, Jihoon ah menangislah . . . Buang semua keluh kesah mu, menangislah di pelukan ku "
Tanpa menunggu perintah itupun Jihoon sudah menangis sejadi-jadinya menghempaskan seluruh getah menyakitkan yang memenuhi relung hatinya. " Woojin, aku sangat mencintaimu . . . Apa tidak ada sedikit pun memori kenangan kita di ingatanmu.
Woojin memejamkan kedua matanya merasakan sakit yang seakan tersalur langsung ke hatinya. Ia merasa sangat bersalah dan sedikit kecewa akan takdir yang ia terima, kenapa hanya Jihoon yang ia lupakan, tak bisakah ia lupa pada kenangan menyakitkan saja atau ia lupa pada kenangan masa kecilnya asalkan jangan lupa pada sosok gadis yang saat ini ia peluk dengan erat.
YOU ARE READING
Love Struggle (2park)-(2nd Book Of Goodbye)
FantasíaAku akan terus memperjuangkanmu hingga semua serpihan-serpihan ingatan mu tentang kenangan kita kembali ???????????? Episode sebelumnya cek GOODBYE 2nd book of Goodbye ©Nunnasikembar