Chapter 2

9.7K 331 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE ⭐ DI TIAP PART YA, GRACIAS 😘

Jam 07.55 WIB, Dian sudah sampai di kampus tempatnya menyambung pendidikan. Masih ada lima menit lagi menjelang dosen datang. Beberapa orang sudah tampak menempati kursi-kursi di bagian belakang dan tengah kelas. Dian lalu memilih duduk di barisan paling belakang. Ia sedang tidak bersemangat mendengar materi pelajaran hari ini.

Ponsel pintar yang diletakkannya di meja bergetar, alarm pengingat hari pernikahan yang hari ini genap sepuluh tahun. Dian hanya terdiam memandang tanpa ingin menyentuhnya.

Masih jelas rasa sakit ketika lelaki itu mencekiknya kemarin. Lengannya juga masih membiru. Untungnya pakaian panjang miliknya menutupi semua lebam itu dengan sempurna.

Seharusnya suatu prestasi untuk mencapai usia satu dasawarsa, tapi ia mulai merasa ini makin menyakitkan.

Selama sepuluh tahun ini Dian hanya menjadi bidan desa yang pangkatnya tidak naik-naik, tidak pernah di mutasi, tidak ada perubahan. Semua adalah intervensi rekayasa yang dilakukan oleh Arya untuk membatasi ruang gerak istrinya itu. Ia menggunakan orang yang memiliki pengaruh untuk menekan prestasi Dian, sehingga selama sepuluh tahun ini ia hanya menjadi bidan penunggu klinik puskesmas pembantu, merangkap ibu rumah tangga yang bergantung hidup dengannya.

Untunglah akhirnya dengan bantuan teman satu puskesmasnya ia berhasil mendapat izin bergilir untuk melanjutkan pendidikan. Ia begitu bahagia saat itu. Ia sejak dulu memang senang belajar. Namun, selama ini ia tak pernah mendapat kesempatan.

Setelah melanjutkan S1 dan selesai 2 tahun yang lalu, Dian pun langsung mengajukan beasiswa kembali untuk mengambil gelar master. Ia tak peduli lagi ini menaikkan pangkat dan gajinya atau tidak. Yang jelas ia hanya ingin suasana baru, dan yang paling penting tak menjadi bodoh seperti keinginan suaminya. Untunglah Arya memang makin tak perduli, jadi ia dilepaskan walau hanya boleh pergi urusan kampus.

Dian menekan tanda stop alarm di handphonenya yang kini getarannya mulai mengganggu konsentrasi teman di sampingnya. Walaupun badannya masih sakit semua, tapi bahagia bisa meninggalkan rumah. Suaminya biasanya libur di ujung minggu. Jadi sebisa mungkin Dian berusaha menghindari berinteraksi dengannya.

Dian tahu alasan Arya marah tempo hari. Semua karena chatnya dengan seorang teman lama. Facebook memang menemukan dan menyambung tali silaturahmi yang terputus karena jarak dan kehidupan baru yang dijalani. Dian bertemu kembali sahabatnya yang hilang. Ia dan Iyan–sahabatnya, telah lama putus komunikasi. Entah bagaimana akhirnya pria itu berhasil menemukan Dian.

Arya biasanya memang selalu mengetahui semua aktivitas sosial media milik istrinya.  Ia sudah meretas semua password email, Facebook, dan akun sosmed lainnya. Setiap kali Dian mengganti password, ia selalu akan menemukannya.

Terkadang Dian berpikir suaminya itu seperti orang yang kurang kerjaan. Padahal sebagai seorang perwira polisi, bisa dibilang ia super sibuk. Selain di kantor, ia juga mengajar di sekolah kepolisian. Prestasinya yang brillian memang membuatnya sangat diperhitungkan, bahkan pernah menorehkan prestasi bahkan di tingkat internasional.

Makanya banyak yang heran, orang sukses seperti dia kenapa mau tinggal di PusTu. Belum memiliki rumah dan harta benda lainnya. Hanya sebuah mobil, dan sepeda motor yang selalu dipakai Dian untuk ke kampus. Itu pun Dian yang membeli sendiri dari uang praktiknya selama ini.

Di kalangannya ia jadi dicap sebagai polisi yang jujur dan cerdas. Mereka tidak tahu di balik itu semua seluruh penghasilan Arya baik jalur halal maupun sampingan berakhir di kampung, di tempat ibunya.

Dian sebenarnya selama ini tak pernah mempermasalahkan setiap Arya memberi pada ibunya. Ia sadar semua adalah kewajiban suaminya itu sebagai anak. Namun, mengabaikan  istri dan anaknya, wanita mana yang bisa bertahan dengan itu semua. Namun, tak ada yang bisa Dian lakukan. Makin diungkit, makin membuat Arya menjadi gila dan menyiksa dirinya. Jadi akhirnya Dian tak pernah mau tau kemana gaji suaminya.

Enough! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang