Cara Membuat Berita Piramida Terbalik

298 3 0
                                    


Pada umumnya orang membaca berita dalam waktu singkat. Bahkan kadang mereka hanya membaca berita sekilas saja. Pembaca membaca poin yang penting saja, setelah paham mereka langsung beralih ke berita lain.

Begitulah karakter orang membaca berita di zaman online seperti ini. Jadi sangat penting buat wartawan untuk belajar menulis berita dengan piramida terbalik. Apa artinya?

Pada prinsipnya berita piramida terbalik ditandai dengan menulis informasi paling penting di bagian atas. Semakin tidak penting, maka informasi tersebut ditaruh di bagian bawah.

Berita yang menggunakan model piramida terbalik sebenarnya relatif mudah membuatnya. Wartawan langsung menulis langsung ke tujuan kemudian semakin ke bawah, informasi yang ditulis semakin tidak penting. Cara ini akan memudahkan pembaca mendapatkan informasi terpenting segera setelah membaca. Kelemahannya, tulisan cenderung monoton.

Dalam tulisan dengan model piramida terbalik, polanya seperti ini.

Judul Bersifat Langsung

Judul dibuat dengan cara to the point, langsung ke tujuan.

Berikut contoh judul berita yang bersifat langsung:

- Rakyat Ingin Calon Presiden Alternatif
- Aturan BI Terbit Akhir Tahun
- Korban Peringati 7 Tahun Lumpur Lapindo

Dengan membaca judul itu, pembaca langsung tahu apa isi berita yang akan dibacanya. Coba bandingkan jika judul tersebut diganti dengan pernyataan yang tidak langsung, maka pembaca harus berpikir dulu sebelum membacanya. Meski judulnya mungkin terdengar bagus, tapi kurang cocok untuk berita yang bersifat langsung.

Misalnya:

- Rakyat Ingin Calon Presiden Alternatif diubah menjadi Seandainya Ada Figur Mumpuni

-Aturan BI Terbit Akhir Tahun diubah menjadi Bankir Harus Menunggu Akhir Tahun.

-Korban Peringati 7 Tahun Lumpur Lapindo diubah menjadi Peringatan Bencana yang Memilukan.

Judul yang tidak langsung seperti Peringatan Bencana yang Memilukan cocok untuk tulisan feature tapi bukan untuk tulisan hard news.

Awal Kalimat Langsung Lengkap

Lead atau awal tulisan pada hard news di online, juga bersifat langsung tidak bertele-tele.

Untuk tulisan berjudul Korban Peringati 7 Tahun Lumpur Lapindo, awal tulisannya sebagai berikut:

RATUSAN korban lumpur Lapindo di dalam peta area terdampak (PAT) menggelar aksi di titik 21 tanggul lumpur, Porong, Sidoarjo, Rabu (29/5). Aksi ini dengan membawa ogoh-ogoh berwajah Aburizal Bakrie dan sejumlah politisi lainnya ini dalam rangka memperingati tujuh tahun tragedi lumpur Lapindo.

Pada alinea awal, tulisan sudah langsung mengandung unsur:
Who (siapa): korban lumpur Lapindo.
What (apa): menggelar aksi.
When (kapan): Rabu (29/5).
Where (di mana): di titik 21 tanggul lumpur, Porong, Sidoarjo.
How (bagaimana): membawa ogoh-ogoh berwajah Aburizal Bakrie.
I
Jadi, dalam berita hard news, 5 W + 1 H ditulis semua di awal tulisan. Ini merupakan salah satu bentuk lead yang komplit dan ditulis dalam satu kalimat.

Semakin Bawah Semakin Tidak Penting

Isi berita memuat informasi secara berurutan hingga selesai. Semakin ke bawah, informasi semakin tidak penting. Begitulah cara menulis hard news dengan konsep piramida terbalik. Contoh susunannya seperti berikut:

Anagakahskndhkdlndhydkmdd,dm
Jrmnbgrhr,r odns;mshls;s
Mrngskl dhsdkl
Mrnuksdnol
Mrmhkd.
Kkdjj

Mudah Memotong Naskah

Teknik penulisan Piramida Terbalik memudahkan pemotongan naskah jika jumlah karakter terlalu banyak.

Proses pemotongan naskah menjadi sangat mudah. Berita yang ada di akhir tulisan menjadi prioritas untuk dipotong. Alasannya informasi yang paling bawah pasti tidak penting. (Rihad Wiranto).












Cara Kerja Wartawan Sehari-hariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang