꿈 Kkum > mimpi
.
.
.Safeaa berjalan dengan cepat menuju belakang kafe. Terduduk disana dan, menangis. Benar. Gadis berumur 22 tahun itu sekarang sedang menangis. Tidak mampu mengucapkan apapun. Tangannya berkeringat dingin dan gemetar.
Bertemu BTS?! Bahkan dalam mimpi sekalipun, Safeaa tidak berani membayangkannya. Safeaa cukup dengan menjadi penggemar kuota, yang hanya bisa memandangi idolanya melalui cuitan akun sosial media. Bahkan ketika ia berhasil meraih beasiswa dan diterima di salah satu Universitas dengan negara yang sama dengan idolanya itu, Safeaa masih tidak berani berharap. Ia cukup tahu diri, bahwa mereka memiliki dua kehidupan yang berbeda.
Tapi Tuhan, selalu memiliki rencananya sendiri. Dan bisa jadi, nasibnya sekarang adalah jawaban dari doa-doa'nya selama ini. Safeaa memang tidak pernah secara langsung berdoa untuk bisa bertemu dengan idolanya. Dia hanya berfikir, mendoakan yang terbaik, dan kalaupun memang ada kesempatan, serta Tuhan berkehendak, maka mereka akan di pertemukan.
Benar. Tuhan selalu mengabulkan doa para hambanya. Walaupun harus menunggu lama. Walaupun harus berkali-kali berdoa. Tuhan selalu mengabulkan setiap doa hambanya, dengan cara paling menarik. Cara yang kadang tidak pernah manusia duga.
"Safeaa-ssi ... ?"
Mendengar seseorang menyebut namanya, Safeaa mendongak dan terkejut bukan main.
"Astaghfirullah!!" reflek dia terjengkang ke belakang sambil memegang dadanya.
Sementara, orang yang menyapa Safeaa tersebut hanya mengernyit heran mendengar ucapan yang keluar dari mulut Safeaa.
"A-ada yang bisa saya bantu?" tanya Safeaa gugup, masih dengan posisinya.
Orang yang menyapanya itu, Taehyung. Menundukkan sedikit badannya, dan mengulurkan tangan sambil tersenyum.
"Sebelum itu, kau bisa bangun terlebih dahulu." ucapnya ramah.
Safeaa menerima uluran tangan Taehyung, dan berdiri, sambil menepuk-nepuk pelan celananya.
"Apa aku harus memperkenalkan diri? Namaku, Kim Taehyung. Siapa namamu?" tanya Taehyung kembali mengulurkan tangan.
"A-ah ... Saya, saya Safeaa Marwa." gugup Safeaa. Gadis itu tidak bisa menyembunyikan degup jantungnya, hingga Safeaa pikir, Taehyung akan mendengar detak jantungnya. Bersalaman dengan Taehyung!!. Hal itu tidak masuk dalam daftar keinginannya.
"Kau lucu sekali" senyum Taehyung, "Ayo, bergabung bersama kami. Jangan gugup. Anggap saja, kau sedang mendapat tiket VIP untuk bisa makan malam bersama BTS." senyum Taehyung. "Dengan tambahan bonus, bisa ngobrol sepuasnya bersama kami." kekehnya.
Safeaa hanya bisa menunduk tersipu, tidak dapat menjawab apapun selain tersenyum.
Dengan tangan dingin dan tubuh gemetar, perasaan gugupnya sekarang bahkan melebihi ketika sidang skripsi berbahasa inggris, dulu. Mengekor dengan kepala tertunduk, Safeaa memainkan jari tangan untuk menghilangkan kegugupannya.
"Fe ... ?" Safeaa melongokan kepala dari belakang punggung Taehyung, ia melihat Lina sedang menahan mulut untuk tidak tertawa. "Kau tidak ingin memeluk mereka satu-persatu? Mumpung gratis, loh." ucap Lina dalam bahasa Indonesia yang tentu tidak mereka pahami.
"Kak Lina, ih!!" dengus Safeaa.
"Safeaa, aku Hoseok. Tentu, kau sudah tahu, bukan?" Hoseok tersenyum ramah seperti biasa.
Baru saja Safeaa merasa sedikit tenang, ia sudah kembali di buat gugup. Jung Hoseok!! Jung Hoseok yang itu, mengajaknya berkenalan dan tersenyum. Khas dirinya!! Ya Tuhan wajahnya bahkan sangat mulus!. Safeaa justru hanya melongo dan sibuk bermonolog dengan dirinya. Sampai ia mendengar kembali Hoseok berucap.
"J-hope-ah ... Cheongmal. Kau sehat? Apa kau makan dengan baik? Tubuhmu baik-baik saja?" mendadak Safeaa tidak bisa menahan diri. Pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulutnya. Tidak bisa dibendung. Sedang Safeaa masih menatap Hoseok seolah dapat melubangi wajah pria itu, member lain hanya ber-'woah' ria.
"Safeaa-ssi, apa bias-mu, adalah Hoseok hyung?" tanya Taehyung.
Safeaa menggeleng, masih dengan menatap Hoseok.
"Bukan. Dia hanya .. Seseorang yang membuatku jatuh cinta dengan BTS, lebih banyak lagi. Seseorang, yang membuatku kembali bersemangat setelah jatuh. Seseorang, yang membuatku, tidak taku bermimpi." senyum Safeaa. Dan setelah ia menghela nafas panjang, barulah Safeaa sadar, kalau semua orang tengah memandangnya kini.
"Oh!" Safeaa terkejut. Detik selanjutnya, tawa memenuhi ruangan itu.
"Apa kau begitu menyukai Hoseok? Dia tidak sebaik yang kau lihat, sungguh!" Jin tertawa sampai memegangi perutnya.
"Aku ... Suka kalian semua" Safeaa bicara jujur. Wajahnya menunduk. Jin yang masih tertawa, mendapat pukulan keras di kepalanya, dari Lina. "Sejak pertama melihat kalian memenangkan Award untuk lagu Blood Sweet and Tears, dulu, aku ikut menangis bahkan ketika aku tidak tahu-menahu apapun tentang kalian. Seolah aku ikut merasa, betapa kalian sudah bekerja sangat keras untuk pencapaian itu." Safeaa memutar kembali memorinya, ketika ia melihat BTS untuk pertamakali dalam televisi sambil menangis.
"Aku melihat ketulusan dari air mata kalian. Sejak itu, aku mulai mencaritahu tentang kalian. Dan, benar. Hoseok adalah orang pertama yang mencuri perhatianku. Tapi ... " Safeaa menegakkan kepala dan melihat semua member yang kini sedang memfokuskan perhatian kepadanya. Menyadari hal itu, Safeaa kembali menunduk. "Aku menyukai kalian semua. Aku tergila-gila dengan Rapper milik Yoongi. Suara tinggi vocal line, dan Namjoon-ssi, terimakasih karena membuatku bertahan di jurusan Bahasa Inggris." Tulus Safeaa.
"Woahh ... Aku benar-benar tidak bisa mengatakan apapun. Sepertinya, kita perlu tahu sejarah dari penggemar." ucap Hoseok.
Safeaa mendadak berdiri dan membungkukkan badan 90 derajat.
"Terimakasih, sudah berjuang untuk selalu memberikan yang terbaik versi kalian. Dan terimakasih juga, sudah membuatku memahami banyak hal, tentang segala sesuatu, yang sebelumnya tidak ku ketahui. Terimakasih, lagu-lagu kalian, berhasil menjadi inspirasi untukku. Tetap sehat, dan semoga kalian bahagia selalu!" Safeaa kembali membungkukkan badan dan tersenyum setelahnya.
Kadang-kadang, kita memang tidak perlu mempersiapkan hal-hal untuk bertemu, atau bicara dengan sesuatu yang kita suka. Tuhan bisa jadi, justru mempertemukan kita dengan sesuatu yang kita cinta, dengan cara paling unik. Dengan pertemuan yang tidak akan bisa di lupakan. Dan kita hanya perlu percaya, ketulusan, akan selalu menghasilkan kalimat-kalimat baik, tanpa kita harus repot menyusunnya. Hanya, tulus.
"Sekarang, kau mengambil jurusan apa?" tanya Namjoon.
"Aku mengambil jurusan Writing and Analisys." jawab Safeaa.
"Kemari! Akan ku ambilkan kalian gambar, sebelum kami pulang. Kami bisa telat upacara malam, kalau tidak segera pulang." Lina bangkit dari tempat duduknya, dan mengeluarkan ponsel.
Safeaa tersenyum canggung dengan jantung berdegup kencang, duduk di sekitar member BTS. Sampai beberapa kali foto, Safeaa baru bisa menghela nafas lega.
"Terimakasih. Sampai jumpa kembali. Bos, kami pamit." ucap Safeaa mengambil ranselnya dari tangan Lina.
"Hati-hati, Fe ... Selamat malam, Lin!" teriak Jin sebelum keduanya meninggalkan kafe.
Safeaa tidak dapat menyembunyikan senyumnya selama perjalanan.
"Seneng ya, bukkkk" goda Lina.
"Banget kak!" jawab Safeaa semangat.
"Karena itu, kita harus selalu percaya dengan mimpi-mimpi kita. Sebab tidak ada yang tidak mungkin! Kita hanya harus berusaha mewujudkannya dan senantiasa berdoa. Tuhan, selalu memberikan apa yang umatnya butuhkan, bukan inginkan. Walau seringkali, Tuhan berbaik hati, dengan mengabulkan keinginan dan mimpi-mimpi kita. Seperti hari ini." jelas Lina panjang.
Safeaa mengangguk paham. Benar! Kita hanya harus bermimpi, meyakininya dan mengusahakannya. Tuhan, selalu mendengar doa umatnya.
_

KAMU SEDANG MEMBACA
HELL-nO OPPA
Фанфик(BTS Taehyung) "aku terlampau tidak tahu malu jika menginginkanmu. jadi, akan lebih baik. seharusnya tidak pernah ada pertemuan itu. tidak pernah ada sapa, atau berbagi cerita. aku harusnya, menentang rencana Tuhan satu itu" dan pada akhirny, Taehyu...