16. Pamit (작별 인사)

0 0 0
                                    

작별 인사 > jagbyeol insa
.
.
.

Lulus tanpa ada siapapun di samping kita memang tidak menyenangkan. Saat semua orang membanggakan prestasi masing-masing kepada keluarga, Safeaa hanya mampu menahan matanya agar tidak menangis sebab tidak ada siapapun yang sekedar mengucapkan selamat untuk kelulusannya. Padahal jika boleh, Safeaa ingin pamer kepada kedua prang tuanya bahwa ia sudah menyelesaikan kuliah dengan  gelar cumlaude untuk magisternya. Safeaa memang sudah mengatakan kepada ayah ibunya bahwa ia lulus sidang beberapa minggu yang lalu. Namun tetap saja terasa berbeda ketika mereka tidak benar-benar di samping Safeaa untuk mengucapkan selamat. Menatap teman-temannya yang tengah sibuk dengan urusan masing-masing, Safeaa tersenyum dan berjalan pelan hendak menuju asrama. Tapi langkahnya terhenti ketika para gadis mendadak heboh dan bergerak mendekat menuju panggung. Penasaran, Safeaa menoleh dan memastikan matanya ketika melihat BTS berada di atas panggung. Menutup mulut saking terkejutnya, Safeaa tidak bisa menahan senyum yang membuat matanya seolah hilang.

"2, 3. Bang. Tan. Anyeong haseo bangtan sonyeodan imnidha!" selepas mereka memperkenalkan diri, para gadis kembali berteriak kencang. Safeaa menarik senyumnya lagi. Akhirnya aku benar-benar bisa melihat kalian memperkenalkan diri secara langsung. Kini Safeaa bersyukur karena Tuhan memberinya kebahagiaan dengan cara lain. Kalau tidak dengan keluarga yang berfoto bersama di saat wisuda, setidaknya ada teman-teman yang tidak tanggung-tanggung membuatnya bahagia. Safeaa begitu terharu sampai ia tidak bisa menahan air matanya. Gadis itu menangis kencang.

"Kenapa menangis di hari bahagia?" Lina merangkul bahu Safeaa mengagetkan gadis itu.

"Wah, Fe. Kau ini apa? Susah sekali di cari." gerutu Yoona.

Safeaa menatap Yoona dan Lina bergantian. Hampir tidak percaya kalau kedua teman sekamarnya yang sudah pergi dari asrama sejak tahun lalu sekarang berada di sampingnya.

"Kak Lina! Kak Yoona! Kalian datang?" Safeaa memeluk erat keduanya.

"Tentu saja kami datang untuk merayakan kelulusan teman sekamar kami yang paling cerewet dan galak." senyum Lina.

"Apa Kak Lina belum pulang ke Indonesia?" tanya Safeaa.

"Aku kembali lagi ke sini untuk menemuimu." senyum Lina.

"Dia datang kemari untuk membicarakan pertunangannya dengan Seokjin." jawab Yoona

"Apa?! Benarkah?!" kaget Safeaa dan hanya di balas ringisan oleh Lina.

"Selamat Safeaa!" kini gadis itu menoleh dan mendapati Seokjin berjalan ke arahnya dengan sebuket bunga.

"Terima kasih, Bos!" seru Safeaa.

"Kau ini. Padahal kami menyanyikan lagu untukmu, tapi kau malah sibuk mengobrol dengan dua gadis cerewet itu." protes Yoongi membuat Lina dan Yoona berdecih pelan.

"Selamat sudah lulus, Fe. Jadi, ayo kita ke kafe dan merayakan kelulusanmu." senyum Jin "aku sudah menutup kafe untuk hari ini dan aku yang akan membayar semuanya." lanjut Jin dan langsung di balas senyum semangat oleh Safeaa.

Sampai di kafe milik Jin, Safeaa melepas toga yang di kenakannya dan mengganti model hijabnya. Ia bergabung bersama yang lain dan berbincang bersama.

"Kau akan segera pulang ke Indonesia?" tanya Namjoon

"Aku akan menyelesaikan Surat Keputusan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan asrama serta surat legalku. Dan sepertinya aku akan mengunjungi beberapa tempat terlebih dahulu sebelum pulang." ringis Safeaa. "Bagaimana comeback kalian? Lancar? Aku tidak sempat membaca perkembangan kalian." curhat Safeaa.

"Tenang saja, Fe. Semua soal kami adalah lancar." jawab Hoseok membuat Safeaa tersenyum lega.

Gadis itu pamit keluar sebentar untuk menghirup udara karena sedikit merasa sesak. Ia melihat Junkook ikut keluar dan berdiri di sampingnya.

"Kau sangat tidak tahu malu, Fe." ucap Junkook tiba-tiba membuat Safeaa heran.

"Maksud kamu?" tanya Safeaa.

"Kau datang ke negara ini dan membuat kami menyukaimu. Setelah itu kau memberi kami harapan supaya bisa lebih lama bersamamu. Namun pada akhirnya kau tetap meninggalkan kami." jelas Junkook membuat Safeaa semakin bingung.

"Apa maksudmu?" tanya Safeaa lagi.

"Kau tidak sadar? Aku dan Taehyung menyukaimu. Dan kau memberikan harapan kepada kami dengan bersikap baik. Jangan pura-pura tidak tahu apapun. Kau bahkan berjanji oada Taehyung bahwa kau akan kembali setelah mengurus kuliahmu, bukan? Tapi kenyataannya kau justru akan kembali ke Indonesia. Wah!" Junkook menatap tajam Safeaa. Gadis itu kini mengerti kenapa Taehyung dan Junkook tidak mengatakan apapun sejak di kampus. Menarik napas panjang, Safeaa bersuara,

"Kau salah faham, Junkook-ssi." ucap Safeaa "aku tidak sekalipun memberi harapan kepada kalian. Bukankah sejak awal aku juga sudah mengatakan kalau seberapa keras kita mencoba kita tidak akan bersama dengan semua perbedaan ini. Tapi kalian tidak mau tahu dan terus memaksa untuk bisa bersamaku. Aku sungguh berterima kasih karena kalian mau menyukaiku yang bukan siapa-siapa ini. Tapi jangan menyalahkan situasiku. Jangan pernah!" ucap Safeaa tajam. Junkook di buat sedikit terkejut melihat perubahan ekspresi Safeaa.

"Kalian bahkan tidak tahu seberapa keras aku menahan perasaanku agar tidak selalu memikirkan, apakah langkahku sudah benar? Apakah aku menyakiti di antara kalian? Dan aku harus menahan perasaanku untuk tidak menyukai salah satu di antara kalian. Jangan sekalipun mengatakan kalau aku tidak tahu malu saat kalian sendiri tidak mau tahu soal aku!" jelas Safeaa mengatur napasnya.

"Aku tidak mau perpisahan seperti ini. Tolong maafkan aku." ucap Safeaa "terima kasih juga sudah menyukaiku." Safeaa tersenyum dan berjalan masuk menuju kafe.

"Kalian bicara apa? Kenapa berduaan?" selidik Jin.

"Tidak ada. Aku hanya mengucapkan salam perpisahan. Aku juga berterima kasih banyak kepada Bos Jin yang sudah memberiku kesempatan untuk bekerja di kafe ini. Aku juga berterima kasih kepada Kak Lina sama Kak Yoona yang sabar menghadapi sikapmu selama satu tahun. Yah, kalian tahu benar bagaimana aku." senyum Safeaa. Tidak ada yang bersuara ketika Safeaa berbicara.

"Ah iya. Aku mengucapkan banyak terima kasih kepada Kak Yoongi, Hoseok, Namjoon, Jimin, Junkook dan Taehyung yang sudah memberikan fanservice terbaik. Aku sungguh penggemar yang sangat beruntung." senyum Safeaa tulus. Setelah Safeaa mengatakan itu, mereka melanjutkan obrolan masing-masing.

Safeaa menuju toilet dan sekembalinya ia, Taehyung berdiri di depan pintu.

"Kau jahat." itu yang Taehyung ucapkan pertamakali. Safeaa yang mendengar hal itu melepas gelang pemberian Taehyung dan memberikannya kembali pada pria itu.

"Kau benar. Aku jahat. Tapi bukankah kalian lebih jahat? Kalian memaksaku menyukai kalian tanpa mau tahu. Kalian tidak tahu apa yang aku rasakan dan bagaimana kondisiku. Taehyung-ssi, aku sangat berterima kasih karena kau menyukaiku. Maaf kalau aku memberikan kenangan buruk untuk kalian." ucap Safeaa tersenyum.

"Aku pamit, Kim Taehyung. Terima kasih sudah menyukaiku. Aku juga menyukaimu."

_

HELL-nO OPPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang