6. Hello (안녕하세요.)

3 0 0
                                    

안녕하세요. - anyeonghaseo : yang artiannya hello, dalam bahasa formal. Banmal-nya (non-formal) biasanya hanya di ucapkan dengan kata anyeong. Dan kata anyeong ini bisa juga di pakai tidak hanya sebagai ucapan 'hai' tapi juga 'selamat tinggal'.
.
.
.

"Selamat Safeaa! Kau sudah bekerja keras. Presentasi hari ini, bagus sekali!" Min Hyuk tersenyum ke arah Safeaa.

"Kau juga sudah bekerja keras, Min Hyuk-ssi" jawab Safeaa.

Safeaa baru akan berjalan turun sebelum seseorang menyenggolnya dengan sengaja, membuat gadis itu tertubruk ujung meja dan menjatuhkan kertas-kertasnya.

"Hei!" Min Hyuk menginterupsi, namun tidak mendapat jawaban dari dua gadis yang menabrak Safeaa tadi.

"Kau baik-baik saja?" tanya Min Hyuk membantu membereskan kertas milik Safeaa.

Tersenyum, Safeaa mengangguk.

"Min Hyuk-ssi, berapa persen populasi muslim di negara ini, sekarang?" tanya Safeaa serius.

Min Hyuk sedikit terkejut, namun menjawab dengan tenang.

"Ada 150 ribu, menurut data." jawab Min Hyuk.

"Kalau begitu, dengan melihat jumlah populasi warga korea yang saat ini mencapai 51.164.435, kalau di jumlah dalam hitungan persentase, kemungkinan hanya sekitar 0,29% jumlah muslim di negara ini. Padahal, tingkat populasi di negara ini setiap tahunnya bertambah. Kenapa masih ada deskriminasi terhadap muslim? Padahal sudah banyak toko-toko yang menjual berbagai makanan halal. Walaupun tempat ibadah memang hampir tidak ada. Kecuali satu-satunya masjid yang biasanya di kunjungi wisatawan di daerah Itaewon. Seharusnya, perbedaan agama sudah tidak menjadi masalah, bukan?" Safeaa membeberkan kalkulasi dan spekulasinya pada Min Hyuk. Membuat pria itu hanya terbengong-bengong.

"Kau? Sampai memikirkan hal itu?" heran Min Hyuk.

"Kita perlu tahu, kenapa masih ada deskriminasi terhadap muslim disini. Walaupun bisa saja, kejadian tadi adalah bentuk ke-tidak-sengajaan, dari percakapan yang sengaja ku dsngar tadi, mereka seperti khawatir dan takut pada golongan muslim." Safeaa menautkan dua alisnya.

"Pantas saja kau mendapat beasiswa," jawab Min Hyuk diluar konteks pembicaraan mereka.

"Eh?" heran Safeaa.

"Kau memilih data yang akurat. Tidak hanya berdasarkan opini dan satu sudut pandang, tapi juga secara objektif. Kemungkinan-kemungkinan penyebab hal-hal terjadi. Keren." puji Min Hyuk.

"Bukan seperti itu. Mungkin karena aku berada di jurusan Analysis, jadi secara tidak langsung aku mereview semua hal yang ku lihat" jawab Safeaa sopan.

Mereka berdua meninggalkan kelas dan berjalan menuju kantin untuk makan siang. Safeaa sadar, banyak orang yang memperhatikannya. Berbisik atau terang-terangan menunjukkan ke-tidak-sukaan-nya. Walaupun ada juga yang masih bersikap manis dan baik. Ramah. Dan tidak sungkan berteman dengan Safeaa.

"Fe!" Safeaa tersenyum lega melihat Lina dan Hyuna-teman sekaligus senior satu kamarnya di asrama- melambai kepada Safeaa. Setelah mengambil makanan, gadis itu mengajak Min Hyuk untuk duduk bersama temannya tersebut.

"Kau di perbolehkan masuk?" tanya Lina.

"Untungnya, iya." jawab Safeaa mengangguk cepat.

"Dasar! Lagian salahmu sendiru, kalau sudah bicara selalu lupa waktu. Padahal ada pekerjaan lain yang harus di selesaikan." decak Hyuna "Lina juga, tidak berperasaan. Jelas-jelas kalau Safeaa itu orang sibuk. Tidak seperti kita yang bebas ngobrol dari pagi sampai pagi lagi. Tahu seperti itu, masih saja di pancing-pancing supaya bicara. Tidak ada bedanya." Hyuna memukul pelan dahi Safeaa dan Lina bergantian dengan buku kecil di sampingnya.

"Yah ... Aku kan senang sekali kak bisa bertemu idola setelah sekian lama." jawab Safeaa jujur.

Di antara semua obrolan itu, Safeaa tidak menyadari kalau ada Min Hyuk yang diam-diam memperhatikan perubahannya. Mulai dari ekspresi, senyuman hingga gerak-gerik tubuhnya. Sejak mengenal Safeaa di bangku kuliah, Min Hyuk sudah penasaran dengan gadis itu. Gadis, yang walaupun tidak kenal dengan orangnya, dia akan tetap menyapa. Gadis yang sering berfikiran out of the box dan tidak sungkan menyanggah ketika dosen menjelaskan tidak sesuai apa yang di ketahuinya. Tidak enggan belajar, dan tidak sungkan membagikan apa yang dia tahu kepada orang lain.  Kelihatannya memang sederhana. Tapi, di balik itu semua, Min Hyuk merasa bahwa gadis di sampingnya itu misterius. Safeaa memiliki karakter dan aura yang tidak mudah di tebak. Dan Min Hyuk semakin penasaran dengan hal itu.

"Hei! Kau suka dengan Safeaa, ya?!" Lina mengagetkan lamunan Min Hyuk.

"Kita teman satu kelas, kak." ucap Safeaa berusaha supaya Min Hyuk tidak merasa canggung. Namun, diluar dugaan, pria itu justru menjawab dengan entengnya.

"Iya, aku suka dengan Safeaa. Suka sekali." jawabnya sambil menatap Safeaa yang sudah tersedak makanan.

Sedang Lina dan Hyuna hanya saling pandang sejenak, lantas mengangguk kecil.

_

"Fe! Hey!" Safeaa hampir menjatuhkan piring di tangannya ketika sebuah suara membuyarkan lamunannya.

"Kau memikirkan apa? Pernyataan cinta dari si Min-min?" goda Lina.

"Min-min? Ya ampun kak. Kenapa membuat panggilan seperti itu." gerutu Safeaa mulai menyibukan dirinya kembali.

"Halah ... Jangan bohong, deh. Ternyata pesona gadis Indonesia luar biasa, ya? Dalam satu bulan, kau sudah berhasil mencuri hati pria tampan." Lina masih gencar menggoda Safeaa yang sedang menyiapkan minuman.

"Kak Lina, hentikan." Safeaa mulai jengah.

"Terima saja, Fe! Dia tampan, kok." ujar Lina menoel dagu Safeaa.

"Kak Lina ih!! Udah deh!" Safeaa tidak sengaja sedikit meninggikan suara dengan menggunakan bahasa Indonesia. Membuat beberapa pelanggan menoleh penasaran ke arah mereka.

Safeaa menunduk sebagai tanda permintaan maaf.

"Udah deh kak." ucap Safeaa.

"Iya, iya. Maaf deh. Uluh-uluh." ucap Lina dan bergegas meninggalkan Safeaa. Takut kena amuk.

"Saya mau cokelat panas dan kopi hitam."

"Baik." jawab Safeaa tanpa melihat siapa yang mengatakan pesanannya. Baru setelah ia menyelesaikan membuat pesanan pelanggan, dia berbalik dan di kejutkan dengan orang di depannya tersebut.

"Hello, Safeaa!" ucapnya ramah menunjukkan senyum khas kebanggaannya.

Safeaa yang melihat itu, hampir menjatuhnya gelas di tangan kalau saja orang di hadapannya tidak segera menangkapnya.

"Hei, hati-hati" ujarnya.

"A-ah! Maaf." ucap Safeaa buru-buru. Tangannya dengan cekatan memberisihkan air yang tumpah dari dalam gelas.

"Aku mengejutkanmu?" tanyanya

"Ya ... Ah! Maksudku tidak" Safeaa memukul keningnya pelan.

"Aku kemari untuk bertemu denganmu. Sebenarnya aku punya urusan dengan Jin hyung, tapi karena aku juga ingin melihatmu, jadi, dengan sengaja aku kemari."

"A-ah ... " gugup Safeaa masih tidak tahu harus menjawab apa.

"Kalau begitu, selamat bekerja, Fe! Sampai bertemu kembali!"

Safeaa masih mengangguk dengan setengah kesadarannya. Kim Taehyung menyapaku!. Sedikit menampar pipi untuk memastikan bahwa hal itu bukanlah mimpi, Safeaa menjerit ketika di rasa pipinya panas akibat tamparan tersebut.

"Yah ... Seharusnya aku mulai terbiasa dengan manequen-manequen berjalan, itu." gumam Safeaa dan melanjutkan pekerjaannya.

Mendapat ucapan 'hello' dari Taehyung? Adalah hal yang tidak pernah ia impikan sebelumnya. Tidak pernah sama sekali.

_

HELL-nO OPPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang