Sekedar informasi, aku dan Arka berada dalam organisasi yang sama dan Arka sebagai ketuanya tentu saja.
Organisasi kami mengadakan sebuah acara yang mengharuskan kami, para anggota sekaligus panitia harus datang lebih pagi ke sekolah. Waktu yang sudah ditentukan adalah 05.30, dan semalam aku berusaha mati – matian agar tidak terlambat hari ini dan syukurnya berhasil.
Aku tiba di sekolah pada pukul 05.15 yang mana belum terlalu banyak panitia yang sudah datang kecuali mereka yang sengaja menginap di sekolah. Aku masuk ke dalam gedung berdiri di koriodor dekat lapangan sembari memainkan ponselku, menanyakan teman – temanku apakah mereka sudah sampai di sekolah atau belum.
Seling beberapa menit kemudian, kulihat arka berjalan dari arah yang bersebrangan dariku. Ia terlihata berjalan menuju arahku sembari memperhatikan sekitar.
Dia semakin mendekat ke arahku dan aku terus mencoba menyakinkan diri agar tidak merasa ke-geer-an dan kembali mengecek ponselku.
Ketika jarak kami sudah cukup dekat, Arka berhenti. Ia menghadap ke arahku dan juga memandangku tepat di mataku.
Aku terkejut, spontan aku tersenyum tipis mencoba untuk terlihat sopan.
Dia memandangku sebentar, kemudian balas tersenyum tipis kemudian lanjut berjalan ke arah belakangku. Aku yang penasaran ikut melihat ke mana ia pergi dan rupanya ia duduk di kursi yang ada persis dibelakangku.
Aku menggeser diri, sedikit merasa tak enak membelakangi Arka yang notabene adalah seniorku.
Aku kembali memeriksa ponselku, menunggu jawaban dari teman – temanku yang berkata mereka sebentar lagi sampai. Sementara itu, Arka tetap duduk di tempatnya dan beberapa kali bersenandung pelan, aku hanya terkekeh mendengarnya dan mencoba untuk kembali fokus pada ponselku.
Beberapa saat kemudian, teman – temanku tiba. Suasana menjadi ramai seketika karena ocehan mereka. Tak lama kemudian mereka menyadari kehadiran Arka kemudian menyapanya sembari tersenyum canggung.
Arka tersenyum sejenak kemudian membalas sapaan mereka. Ia beranjak dari tempat duduknya, menatap ke arahku, kemudian pergi ke arah seberang.
Aku menatap punggungnya yang semakin menjauh itu dengan penuh rasa heran, kemudian tersadarkan dengan teman – temanku yang kembali berceloteh dan membuatku terpaksa untuk mendengarkan mereka.
Pertanyaanya, ada apa dengan Arka hari ini?
25/08/2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Matahari
Teen Fiction"Karena tak hanya aku yang menganggapmu matahari" ***