Chapter 2 : Artificial Intelligence

1K 146 2
                                    

"Ayah akan pergi kira-kira selama sebulan, proyek yang ayah kerjakan benar-benar menarik minat pemerintah. Ini benar-benar kesempatan besar, Yewon. Katanya, proyek ayah ini di sinyalir dapat membawa perubahan bagi dunia. Bukankah luar biasa, Nak? Akhirnya ayah dapat membuktikan kepada semua orang bahwa ayah bukanlah orang gagal."

Gadis manis yang dipanggil Yewon itu hanya terdiam, tidak berniat sedikitpun mendengar ocehan ayahnya yang sibuk kesana-kemari membenahi segala keperluannya.

Bagaimanapun juga, ia tidak rela jika satu-satunya anggota keluarganya itu pergi meninggalkannya. Dan apa? Sebulan? Hell.

Sehari saja tanpa ayahnya, Yewon sudah ingin mati, apalagi sebulan.

Siapa lagi yang akan menemaninya? Memasakannya makanan? Membantu segala keperluannya?

Yewon tidak bisa melakukan apapun sendirian.

Yewon bukan manja, ia memang benar-benar tidak bisa melakukan apapun.

Gadis itu lumpuh-

-sejak lahir, tepatnya 22 tahun yang lalu, ia menghabiskan seluruh hidupnya hanya dengan berbaring di atas ranjang.

Ia tidak seperti anak lain yang dilahirkan normal di rumah sakit.

Ia lahir saat orang tuanya tengah melakukan pelarian. Ibunya hanyalah rakyat biasa yang menikah dengan ayahnya, seorang progammer gila yang menciptakan berbagai teknologi secara illegal.

Tentu saja pemerintah tidak 'merestui' pekerjaannya itu, mereka sudah menandai ayahnya sebagai seorang buronan.

Sebenarnya, ayahnya pernah bekerja pada perusahaan milik pemerintah. Namun, karena proyek gagalnya pernah hampir meledakkan seluruh fasilitas perusahaan, ia pun didepak dari sana, pemerintah menjatuhinya hukuman dan memberinya mandat bahwa ia sudah tidak lagi diizinkan menjadi seorang programmer.

Gelar, pekerjaan, semuanya, dicabut dari ayahnya.

Tapi ayahnya tidak peduli, ia tetap menekuni pekerjaannya itu walaupun dengan cara illegal. Karena ia percaya, bahwa kelak dirinya bisa mengubah dunia dengan hasil ciptaannya.

Walaupun pada akhirnya, pengejaran lah yang terjadi, ia diburu, beserta keluarganya. Ibunya yang saat itu tengah hamil besar terpaksa harus ikut.

Hingga, sebuah kecelakaan pun terjadi, mobil yang mereka tumpangi menabrak pohon pinus ditengah-tengah hutan tepat saat wanita malang itu melahirkan.

Bayinya lahir dengan selamat, namun tidak dengan sang ibu, ia tewas di tempat.

Ayahnya berhasil kabur saat itu, memasuki hutan dengan membawa serta anaknya, Yewon, yang tanpa diketahui harus mengalami kelumpuhan karena proses kelahirannya yang sangat tidak aman.

Beberapa tahun menjadi buronan, hingga tragedi mengenaskan yang pernah dialaminya, tak menjadikan ayahnya pantang menyerah, ia tetap menekuni pekerjaannya, membuat berbagai jenis teknologi hingga setingkat Artificial Intelligence yang tentu saja dapat berguna untuk kehidupan manusia.

Ia hanya ingin membuktikan pada semua orang, bahwa ia bukanlah orang gagal.

Dan sekarang, sepertinya perjuangannya tidak sia-sia. Pemerintah memanggilnya, mengagung-agungkan kecerdasan mesin buatannya.

"Kau tidak perlu takut, kau tidak akan kesepian."

Sang ayah mengelus rambut Yewon yang tengah menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang, gadis manis itu masih terdiam tak ingin merespon apapun.

PROMISE [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang