Gila! Tidak masuk akal.
Siapa orang itu? Siapa sepasang ayah dan anak yang tiba-tiba ada dirumahnya?
Hyunjin mengacak rambutnya frustasi. Ia bingung. Terlalu banyak yang bersarang di kepalanya hingga ia tidak bisa memikirkan apapun.
Menguping dan mengintip mungkin bukan sesuatu yang patut dilakukan, tapi-
Tidak salah kan mengintip orang asing di rumahnya sendiri?
Okay, Hyunjin mungkin tidak akan bingung jika saja sepasang ayah-anak itu mencuri barang-barangnya, karena sudah dipastikan mereka adalah pencuri.
Tapi, justru Hyunjin malah mendapati seolah-olah mereka adalah penghuni rumah ini. Dan bahkan, ayah si gadis tampak memaku sesuatu di tembok, memasang AI sejenis chatbot yang sungguh jelek di matanya.
Huh, Hyunjin yang tidak mahir saja bisa membuat lebih dari itu.
Lihat saja, Hyunjin akan membuat chatbot jelek itu menjadi sedikit lebih bagus.
Aih tunggu, kenapa Hyunjin malah memikirkan chatbot itu?
"Gila. Apa aku sedang bermimpi?"
Hyunjin berseru frustasi, memukul kepalanya sendiri kemudian memekik keras karena merasakan sakit.
Refleks Hyunjin membungkam mulutnya, bagaimana jika gadis yang dilihatnya baru saja tertidur di kamar sebelahnya itu jadi terbangun karena mendengar teriakannya?
"Bodoh."
Untuk memastikan, akhirnya Hyunjin berjalan menuju kamar di sebelahnya dengan mengendap-endap, mengintip dari celah pintu, dan memperhatikan gadis itu masih terlelap dalam tidurnya.
Di sela mengintip, tiba-tiba saja Hyunjin dilanda rasa penasaran, ia ingin melihat wajah gadis itu secara jelas.
Akhirnya, dengan jantung yang bertalu-talu, Hyunjin memutuskan untuk memasuki kamar gadis yang setahunya bernama Yewon itu —ia mendengar dari ayahnya, juga chatbot yang sempat memanggil namanya—
Kamarnya sedikit berantakan, banyak barang-barang yang sepertinya untuk keperluan sehari-hari di sekitar ranjang. Juga sebuah kursi roda di sisi kanan ranjang, dekat jendela.
Hyunjin semakin masuk kedalam, kakinya melangkah perlahan mendekati ranjang Yewon. Ia mulai bisa melihat sebagian wajahnya yg terkena sinar matahari sore dari jendela yang terbuka lebar di sebelah kanannya.
Sedikit lagi Hyunjin akan sampai, namun tiba-tiba saja, kakinya tak sengaja menginjak kruk yang tegeletak begitu saja di sisi ranjang.
Membuatnya terpeleset, hingga-
Duk!
Hyunjin hampir saja menimpa tubuh Yewon, untung saja refleksnya bekerja dengan baik hingga tangannya merespon dengan cepat untuk menopang tubuhnya.
Hyunjin berseru lega dalam hati, ia memejamkan matanya dengan nafas yang dengan susah payah ia kendalikan.
Pemuda itu membuka matanya, baru saja hendak mengangkat tubuhnya.
Namun, niatnya itu terurungkan saat ia melihat wajah Yewon.
Hyunjin mematung.
Dalam jarak sedekat ini, ia bisa melihat,
Yewon-
Sangat cantik.
Wajah Yewon terlihat natural, cantik tanpa polesan apapun.
Wajahnya sempurna, kulitnya putih bersih dengan pipi tembam yang merah merona, matanya tampak cantik bahkan saat tengah terpejam sekalipun, dan juga bibirnya merah alami tanpa lipstik.
Bukan hanya wajahnya, rambutnya pun terlihat cantik, berwarna hitam berkilau dan tampak halus. Siapapun yang melihatnya pasti memiliki keinginan untuk membelainya.
Dan benar saja, tanpa sadar sebelah tangan Hyunjin membelai rambut Yewon, turun menelusuri setiap lekuk wajahnya hingga membuat gadis itu sedikit terusik dalam tidurnya.
Hyunjin langsung tersadar, ia segera pergi dari kamar itu sembari tak henti-hentinya mengumpat.
Gila!
Apa yang baru saja dilakukannya?
Hyunjin rasa, ia sudah gila!
***
Cast :
Kim Yewon
17/10/18
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE [✅]
Short Story[Completed] "Every promise, must be kept" Hanya sebuah kisah ringan. Pertemuan antara Hwang Hyunjin dengan Kim Yewon dalam suatu ikatan takdir di mana waktu lah yang mengendalikannya.