Chapter 9 : Sweet

638 115 10
                                    

"Kau mau membawaku kemana?"

Yewon memutar pandangannya kebelakang, menatap penasaran pada Hyunjin yang tengah sibuk mendorong kursi rodanya. Pria itu tidak menjawab, hanya tersenyum sembari terus melangkah membawa Yewon semakin masuk ke dalam hutan.

Tak mendapat respon, Yewon kembali memandang ke depan. Gadis itu menyilangkan tangannya di depan dada dengan bibir yang mencebik sebal.

"Kau tidak akan membuangku kan?" tanya Yewon asal.

Hyunjin tergelak, salah satu tangannya bergerak untuk mengusak rambut Yewon dengan gemas.

"Aku akan memberikanmu pada macan," seru Hyunjin tak kalah asal sembari terkikik. Yewon semakin kesal mendengarnya.

"Bercanda, hehe. Mana mungkin aku tega memberikanmu yang manis ini pada macan. Lebih baik untukku saja, benar 'kan?" goda Hyunjin.

Wajah Yewon memanas seketika, gadis itu langsung menunduk, berusaha menyembunyikan wajahnya yang bersemu merah.

Hyunjin terkekeh gemas melihatnya, pria itu ikut menunduk untuk melihat wajah Yewon. Berusaha menggodanya.

"Wah. Yewonnya Hyunjin manis sekali. Pipinya memerah hehe."

"A- Aish ... diamlah!"

Yewon berujar dengan gugup, tangannya terus berusaha mendorong wajah Hyunjin yang tepat berada d isisi kepalanya.

Namun, bukannya menjauh, Hyunjin malah semakin mendekatkan kepalanya. Rasanya menyenangkan menggoda Yewon seperti ini.

"Kau tersipu karena aku ya?"

"Ishh Hyunjin, me- nyingkir!"

"Kenapa hm?"

"Dorong kursi rodaku dengan benar, bagaimana kalau menabrak pohon?"

Oh benar. Sedaritadi Hyunjin terus mendorong kursi roda Yewon tanpa melihat jalan. Untung saja tidak ada batu atau akar yang mungkin saja membuat Yewon celaka.

"Ah Maaf."

Dan akhirnya Hyunjin pun berhenti menggoda Yewon, ia kembali fokus untuk mendorong kursi roda gadis itu.

Di sisi lain, Yewon hanya mengulum senyumnya melihat tingkah Hyunjin.

***

Yewon terperangah saat melihat pemandangan di depannya. Ia tidak menyangka Hyunjin akan membawanya ke danau yang selama ini hanya bisa dilihatnya dari balik jendela.

Benar seperti dugaannya, danau ini jauh lebih indah jika dilihat dari dekat.

Airnya yang jernih terlihat merefleksikan pemandangan yang ada di sekitarnya, sangat indah, seolah-olah dunia dapat dilihat hanya dengan memandang hamparan jernih itu.

"Hyunjin ...."

Yewon bergumam pelan, dan tanpa sadar air matanya mengalir begitu saja, tidak menyangka bisa melihat betapa indahnya danau yang selalu diidam-idamkannya itu.

"Jangan menangis."

Hyunjin duduk berjongkok di hadapan Yewon. Mengusap air mata yang mulai mengalir di pipi gadis itu.

"A- Aku tidak menangis," elak Yewon. Hyunjin terkekeh pelan melihatnya.

"Apa kau senang?" tanya Hyunjin, Yewon langsung menangguk dengan semangat, pandangannya tak beralih sedikitpun dari danau indah di hadapannya.

Hyunjin tersenyum, bangga pada dirinya sendiri ketika melihat mata yang berbinar itu. Ia akan senang jika Yewon juga merasa demikian.

"Aku sering melihatmu memandang danau ini di balik jendela kamarmu. Jadi, aku pikir kau pasti sangat ingin datang kemari," ucap Hyunjin.

Yewon beralih menatap Hyunjin, kemudian tersenyum lebar.
"Terimakasih. Ini sangat indah."

Hyunjin mengangguk menanggapi ucapan Yewon, matanya tak lepas sedikit pun dari wajah cantik itu.

"Kau juga sangat indah," gumam Hyunjin pelan.

Yewon tersentak mendengarnya, ia refleks menundukkan kepalanya saat merasakan pipinya mulai memanas.

"Kau tahu? Kau bahkan lebih indah dari apapun. Danau ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan dirimu."

Hyunjin menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah Yewon, tangannya beralih menuju pipi putih itu, mengelusnya secara perlahan.

Sebelum Yewon dapat bereaksi, sesuatu yang hangat dan lembab menyapu permukaan bibirnya.
Yewon terkejut saat menemukan wajah Hyunjin berada tepat di hadapannya.

Pandangan mata pria itu tak lepas sedikit pun dari Yewon, hingga akhirnya menutup diikuti dengan lumatan-lumatan kecil yang Yewon rasakan pada bibirnya.

Perlahan namun pasti, Yewon mulai mengikuti permainan Hyunjin, ikut memejamkan matanya, menikmati setiap sentuhan Hyunjin pada bibir manisnya.

Juga, debaran hebat pada dadanya.








10/11/18

PROMISE [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang