BUGH!!!
satu tinjuan mantap dilayangkan ke pipi Taehyung yang sedang menuju mobilnya di parkiran. Taehyung meringis, pukulan itu cukup keras sampai membuatnya terhuyung dan jatuh.
"Puas kau, huh?" Mata Jihoon nyalang. Kedua sepupu yang biasanya tak terpisahkan itu sedang bertengkar hebat sepertinya. Para murid yang sedang berada di tempat pun kaget bukan kepalang.
Taehyung berdiri, mengepalkan tangannya dan siap memberi pukulan untuk sepupunya.
BUGH!! BUGH!!
Tidak sekali, dua pukulan balasan ia layangkan pada Jihoon. Para siswa melerai mereka berdua sebelum keadaan keduanya semakin parah.
"Kim Tae Hyung! Park Ji Hoon! Ke Kantor saya sekarang!" Kepala sekolah yang sedang melintas melihat kejadian itu dan langsung menyeret keduanya ke kantor.
.
.
."Aduh, Tae seingatku sudah lama sekali sejak ia membuat keributan semacam ini di smp" Jin keluar dari mobilnya menuju ruang kepala sekolah untuk memenuhi panggilan sekolah. Sebagai seorang ibu ia cukup marah karena tindakan putranya. Tapi ia khawatir juga karena menurut beritanya, Taehyung babak belur.
"Yak! Jinnie, kau disini juga?" Yoongi menyapa Jin yang terburu-buru.
"Yoongi, ada apa kesini?"
"Jihoon bertengkar, aku kesini untuk menjemputnya" mata Jin membelalak, ia tidak percaya mereka berdua bertengkar.
"Ah, ini gila. Ayo kita ke ruangan kepala sekolah" Jin menarik tangan Yoongi yang masih bingung dengan Jin.
Mata kedua ibu itu menyalang sekaligus tidak percaya. Putra mereka temgah duduk berjejer dengan luka tinjuan di wajah. Jin dan Yoongi kemudian dipersilahkan duduk oleh kepala sekolah tapi mata mereka masih menatap dua orang yang sedang menunduk itu.
"Ah jadi begini nyonya-nyonya, Kim Tae Hyung dan Park Ji Hoon tadi sepulang sekolah saling menghantam di tempat parkir. Kebetulan saya sedang lewat dan melihatnya dengan mata kepala saya sendiri. Untuk penyebabnya, Taehyung dan Jihoon sama-sama tak mau bicara. Namun saya hargai mereka berdua mengaku sama-sama bersalah dalam kejadian ini. Jadi saya, dari pihak sekolah tetap harus memberi tindakan tegas atas kejadian ini. Skors 3 hari beserta kegiatan sosial yang harus mereka lakukan selama skorsing. Untuk kebijakan lain, saya serahkan kepada keluarga masing-masing"
"Park Ji Hoon, Kim Tae Hyung! Sejak kapan kalian berdua menjadi berandalan? Ada apa sebenarnya" Tanya Yoongi tegas pada putranya dan keponakannya itu. Keduanya menggeleng. Tak mau bicara apapun tentang permasalahan mereka.
Flash back
Jihoon dan Jungkook sedang berada di atap sekolah. Jungkook sengaja membawa bekal lebih untuk dimakan bersama Jihoon. Jungkook semakin tertekan akhir-akhir ini, ia terus dibully dan diejek oleh banyak orang karena gossip yang disebarkan oleh Nancy. Hanya Jihoon yang menjadi pelindungnya sekarang, sebenarnya ada beberapa lagi tapi sekarang Jungkook merasa Jihoon lah yang paling mengerti dia. Taehyung yang biasanya bersama mereka pun entah mengapa mulai menjauh akhir-akhir ini. Parahnya lagi ia mulai bergaul dengan beberapa anggota golden spoon. Jungkook berusaha tak peduli.
"Telur guluung~" Jungkook meletakkan telur gulung di nasi milik Jihoon
"Wah favoritku. Enak sekali" Jihoon tersenyum lebar membuat Jungkook ikut senang.
Suara lirih dari tangga terdengar. Suara kekehan perempuan.
"Ya ampun haha dasar sok romantis. Tapi aku suka kau ajak kemanapun asal bersamamu" suara itu lirih terdengar , semakin mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Across The Sky [Namjin FF]
Fanfiction(GS) Air laut memenuhi seluruh dadaku. Aku tidak bisa bergerak. Kakiku lumpuh, tanganku seakan enggan membawaku keatas. Tolong. Seseorang tolonglah aku. Aku takut. Cahaya matahari semakin hilang dari pandanganku. Ini semakin gelap. Ini semakin d...