Part 11

579 81 5
                                    

Jin menatap Tae yang sedang menyantap udon kesukaannya di meja makan apartemennya. Masih dengan ketidak percayaannya tentang apa yang Tae alami hari ini.

"Tae, apa rasanya Tae duduk di dalam kolam tadi?"

"Dingin ma enak cekali di dalam ail"

"Tae bisa bernafas?"

"Belnafas itu apa mama?" Jin bingung menjelaskannya

"Lihat mama huhhh hahh huhh hahh" jin memperagakan bernafas untuk menjelaskan pada Tae dan Tae menirunya

"Seperti itu, bisa?" Tae mengangguk membuat Jin mengerutkan dahinya. Itu jawaban serius atau tidak dari Tae, tidak ada yang tahu. Yang jelas ini sungguh membingungkan

Ting... pintu terbuka. Namjoon pulang dari kantornya membawa boneka hiu besar pesanan Tae.

"Tae, papa bawa daddy shark" teriak Namjoonn dari pintu

"Waahh daddy chak!" Tae masih menyeruput udonnya tapi matanya tertuju pada mainan baru yang dibawa namjoon.

"Ma, cudah habis. Tae mau turun" Jin menggendong Tae turun, matanya masih menatap Tae heran sampai Tae masuk ke kamar membawa mainannya

"Jin.. sayang" Namjoon duduk di ruang keluarga memanggil istrinya untuk duduk bersama

"Istriku" Namjoon sedikit berteriak dan Seokjin langsung tersadar

"Ada apa? Kenapa kau terlihat bingung hari ini?" Namjoon mengelus surai Jin saat mereka sudah duduk bersama

"Ah itu.. sebenarnya hari ini ada peristiwa buruk menimpa Tae" Namjoon membelalakkan matanya. Peristiwa buruk katanya? Kenapa Tae terlihat biasa saja. Namjoon masih tak mengerti

"Peristiwa buruk? Tadi saat kalian ke water park? Kenapa tak meneleponku?" Namjoon berubah khawatir

"Aku bingunh menjelaskannya. Tapi ini aneh Joon, Tae hilang di waterpark aku ceroboh karena tidak tahu Tae pergi saat aku menyiapkan pelampungnya. Hampir satu jam Tae hilang benar benar tidak bisa diketemukan. Lalu lifeguard datang membawa Tae dan bilang kalau mereka menemukan Tae sedang duduk di dasar kolam. Kau bisa tak mempercayai ini Joon, akupun masih merasa ini mimpi" Jin mencoba menjelaskan pada Namjoon

Namjoon terdiam. Berfikir sejenak untuk mendapatkan ternyata putranya meperlihatkan kemampuannya bahkan sejak ia masih balita. Namjoon senang sekaligus takut.

"Lalu apa kata Tae?"

"Dia senang, katanya ia bisa berjalan di dalam seperti ikan di akuarium. Ya Tuhan, rasanya aku sudah mau mati tadi mengira dia tenggelam" Seokjin mengelus dadanya

"Mungkin itu sebuah bakat sayang. Tapi kita harus bersyukur karena Tae tidak tenggelam tadi"

"Dia tenggelam Joon. Jelas-jelas dia di dasar kolam. Tapi bisa bernafas. Benar-benar di luar nalar" Jin menggeleng lagi. Namjoon tidak bisa menjawab. Satu satunya jawaban yang benar adalah karena dia anak dewa air, tidak salah lagi. Tapi tidak mungkin juga Namjoon melontarkan jawaban itu. Lebih baik dia diam.

Tae keluar dari kamarnya. Tiba-tiba dia cemberut entah kenapa.

"Tae kenapa Tae?" Tanya Namjoon sambil menggendong Tae ke pangkuannya. Tae tak menjawab, menyembunyikan wajahnya di dada Namjoon .

"Badannya tidak panas" Jin mengecek dahi Tae. Biasanya dia akan rewel ketika tidak enak badan.

"Anak papa kenapa cemberut?" Namjoon mengelus pundak Tae

"Kenapa cepi cekali cih pa? Kita tidak ke lumah Jimin samchon? Kata Jihoon hyung dia akan punya adik kecil pasti lamai cekali ada dik kecil" Tae bergumam tak jelas karena wajahnya masih ada di dada Namjoon

Across The Sky [Namjin FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang