"Princess" Namjoon memasuki apartemen milik kekasihnya
"Hai Joonie" Seokjin langsung menghambur ke dalam pelukan Namjoon kemudian Namjoon langsung mengecup dahi Seokjin
"Pulang jam berapa hm?" Namjoon mengelus lembut pipi kekasihnya
"Jam 7 aku sampai" Namjoon menatap lekat mata Seokjin. Dia masih khawatir kekasihnya itu sakit hati terhadap kejadian tadi siang.
"Maafkan aku tidak bisa menjagamu" kata-kata itu lolos dari mulut Namjoon begitu saja
"Eh tiba-tiba? Apa yang membuat guardian angel ku berkata seperti itu? Kejadian tadi siang tidak mengusikku sama sekali Joonie" Seokjin menangkup pipi kekasihnya
"aku tidak mau mereka menyakitimu"
"Aku juga, aku juga tidak mau ada yang menyakitimu. Kenyataannya aku tidak sakit hati sama sekali Joonie" Seokjin mencolek ujung hidung milik Namjoon
"Tenanglah. Aku sudah belajar bagaimana cara berhati-hati terhadap kritikan atau hinaan orang lain. Hinaan seperti tadi siang tentu tidak akan kufikirkan. Buat apa aku memikirkan kata-kata yang bahkan mereka tidak fikirkan sebelum menghinaku? Aku baik-baik saja Joonieku"
Namjoon melihat pendaran jantung seokjin. Dia sadar bagaimana Seokjin sangat tenang, tak ada pendaran rasa sakit hati disana. Kemudian Namjoon memeluk erat lagi kekasihnya itu.
"Kau sungguh mulia Jinnie. Aku bangga sekali memilikimu"
"Hahaha kau berlebihan. Kejadian tadi siang itu membuatku tau kalau Joonieku adalah idola banyak perempuan di kantor. Aku harus lebih hati-hati bukan?"
"Aku hanya milikmu Jin"
"Begini ya rasanya punya kekasih tampan, pintar, dan hot sepertimu"
"Kau menggodaku hm?" Namjoon melepas pelukannya dan menatap Seokjin kemudian Seokjin menggeleng malu karena tatapan intens itu
"Ya, kau menggodaku Princess" Namjoon menggendong Seokjin seperti koala menuju kamar Seokjin
"Ya ampun, Kim Nam Joon! turunkan aku hahaha kau mau apa?"
""Makan malam" sayang" Namjoon meletakkan Seokjin dengan lembut kemudian ia mendekat pada Seokjin dan mencium bibir kekasihnya dengan lembut namun panas.
"Hhmmhh Joonniehh" Seokjin melepas pangutan Namjoon setelah ia merasakan kehabisan nafas
"Joonie, aku belum mandi " Seokjin merasa tidak nyaman karena ia belum membersihkan diri sepulang dari kantornya.
"Aku juga, Mandi bersama?" Namjoon menaikkan sebelah alisnya dan dijawab anggukan oleh Seokjin
Seokjin masuk ke dalam bath tub kemudian ia memekik ketika ia melihat Namjoon tak memakai sehelai benang pun menuju ke bath tub. Pipinya merona merah dan memalingkan wajahnya ke arah tembok. Tumbuhnya kembali terlonjak ketika Namjoon menariknya mendekat dan sebuah benda keras menempel di belakangnya. Namjoon mengerti bahwa Seokji tengah bersemu sekarang, ia mengangkat tubuh kekasihnya itu menghadapnya.
"Kita sudah beberapa kali melakukanny dan Princessku ini masih malu? menggemaskan" Namjoon menangkup pipi Seokjin kemudian menciumnya begitu intens.
Malam itu kegiatan mandi mereka diisi dengan teriakan dan desahan kenikmatan. Namjoon keluar memeluk Seokjin yang tengah mengeringkan rambutnya memeluknya dari belakang.
"Terimakasih. Itu tadi sangat indah" kata-kata itu selalu Namjoon ucakan selepas mereka bercinta . Seokjin biasanya tersenyum ketika Namjoon mengucapkan kata-kata itu, namun kali ini ada raut kekhawatiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Across The Sky [Namjin FF]
Fanfictie(GS) Air laut memenuhi seluruh dadaku. Aku tidak bisa bergerak. Kakiku lumpuh, tanganku seakan enggan membawaku keatas. Tolong. Seseorang tolonglah aku. Aku takut. Cahaya matahari semakin hilang dari pandanganku. Ini semakin gelap. Ini semakin d...