Jihoon yang sedang membawa sekotak bekal berisi nasi goreng buatannya dan sebotol susu rasa pisang melangkahkan kaki dari koridor ruang kelas satu menuju kelas Hyunjin.
Jihoon ga salah minum obat kok, tapi sejak insiden kemarin hubungannya dengan Hyunjin terasa semakin dekat dan Jihoon merasakan mulai menyukai pemuda berbibir tebal itu.
Jantung Jihoon deg-degan ketika berada didepan pintu ruang kelas satu menyembulkan kepalanya dan terkesiap kaget saat mendapati Hyunjin sedang duduk berhadapan dengan seorang pemuda imut berbehel.
Tampak Hyunjin mengenggam jemari pemuda itu yang terlihat terisak sembari menunduk.
Dan Jihoon merasakan perasaan cemburu untuk pertama kalinya pada Hyunjin.
"Hyunjin..." desis Jihoon menyentakan keduanya.
Hyunjin yant tak mengira Jihoon mendatanginya sepagi ini hanya bisa terdiam dikursinya dengan wajah bersalah.
"Kak.. aku bisa jelasin kok"
Jihoon tersenyum tipis sembari menahan airmatanya.
"Ga usah, kasian temen kamu kayaknya ada masalah, aku cuma mau ngasi sarapan aja buat kamu" ucap Jihoon lalu berbalik meninggalkan Hyunjin yang bingung dengan perasaannya.
Jeongin yang sedang menangis karena Bang Hakyeon memutuskannya semalam atau Jihoon yany sudah menghilang dari balik pintu kelasnya.
Tanpa banyak berpikir Hyunjin segera bangkit dari kursi berencana mengejar Jihoon.
"Jin... hiks.." isak Jeongin menahan pergerakannya.
Hyunjin mengusap wajahnya frustasi.
Salah mulu orang ganteng ini -Hyunjin
Dirinya menarik tangan Jeongin dan mengusap pundaknya.
"Je lu curhat sama Felix aja ya gue harus ngejar kak Jihoon" serunya lalu melesat secepat yang ia bisa untuk menyusul Jihoon.
Jihoon sudah tidak tampak dikoridor kelas satu dan mau tidak mau Jihoon kembali berlari menyusul ke kelas tiga yang terletak digedung sebrang.
Bodo amat lah sama bel masuk!
Dengan nafas terengah Hyunjin sudah berdiri didepan pintu kelas Jihoon dan masuk kedalam sana tak peduli dengan tatapan tajam beberapa siswa dan siswi dikelas Jihoon.
Resiko macarin uke sejuta umat bagi Hyunjin, dengan jantung berdebar ia mendekat kearah bangku Jihoon yang terlihat duduk sembari menutupi wajahnya diatas meja dengan Daehwi yang mengusap-usap punggungnya.
"Kak... " bisik Hyunjin.
Daehwi mendelik kesal.
"Ngapain sih lu kesini?"
"Aku mau ketemu kak Jihoon kak dew"
"Ga usah.. mending lu pegang-pegangan tangan sama mantan lu aja sana, masa lu ga nyadar sih begitu banyaknya orang-orang yang liatin lu dikelas sama mantan lu dan nyebarin momen kalian berdua disnapgram!" Seru Daehwi bringas.
Hyunjin meringis dengan rasa bersalah diwajahnya.
"Kak Jihoon..." lirihnya berlutut disebelah Jihoon dengan tangan yang mencoba untuk meraih jemari mungil Jihoon.
Jihoon bergeming.
"Kak.. aku minta maaf, aku cuma temenan aja kok sama Jeongin aku uda ga ada rasa lagi sama dia, dia cuma mau curhat aja maaf kalau kakak sakit hati aku beneran ga ada niat buat mainin kakak, apalagi bikin kakak sampe sedih kayak gini" lirihnya.
Suasana kelas Jihoon terasa hening termasuk Pak Namjoon guru bahasa inggris kelas tiga yang hanya berdiri didepan kelas menyaksikan Hyunjin yang masih berlutut tak menyadari keberadaan pria tinggi itu.
"Kak... "
Jihoon masih terdiam hanya helaan dan isakan terdengar dari bahunya yang bergetar.
"Kak.. please maafin aku"
Jihoon begerak lalu mengangkat wajahnya yang terlihat memerah, mengerjapkan matanya yang terlihat sayu kearah Hyunjin.
"Kak.. aku sayang sama kakak"
Jihoon mengangguk.
"Iya Jin kakak juga, tapi kenapa kamu kesini aku abis tidur tadi Daehwi ga bilang?"
Hyunjin Cengo.
Daehwi menyeringai puas.
Mr Namjoon berdehem keras menyentakan Hyunjin yang pias.
"Udah puas pacarannya Hwang Hyunjin?" Seru guru mereka itu.
TBC
Bunda Loves You 💋
![](https://img.wattpad.com/cover/160478914-288-k392101.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cotton Candy [COMPLETE ✔]
Fanfic" Hubungan kita ini kayak cotton candy, semua orang ngeliatnya manis tapi manis itu cuma buat sesaat terlihat besar tapi sekali dirasa hanya sebutir gula" Park Jihoon tak menyangka bila ulah Daehwi yang memberika like dan komentar pada photo Instag...