Author akan sangat berterimakasih, jika kalian Sonia Lover. Memberikan komen yang maksimal. Love youuuuu...😘
.
.
.
Tarian lo aneh, tapi tenang saja. Gue enggak akan ngasih tahu ke siapa-siapa. Jadi biasa aja, lo enggak usah tegang!***
"Lo hentiin semua kelakuan gila! lo itu. Apa belum cukup lo bully Sonia dari dulu!" Di taman belakang yang sepi, Bara membawa kasar Leandra. Ia kesal pada perempuan itu. Alasan apa yang membuatnya terus dan terus mem-bully Sonia.
"Eh, ini bukan urusan lo ya! Ini urusan gue sama Sonia! Lo enggak tahu apa-apa!" Leandra bersedekap dada, dengan tatapan angkuhnya.
"Gue enggak suka, ada orang yang bully dia! "
"Hahaha! Kenapa? Lo suka sama dia? Kasian banget lo, Lo tahu. Gara-gara apa kita buat taruhan ini? Lo mau tahu enggak?"
Leandra melangkah lebih dekat, "karena dia naksir Kak Darel! Dan lo! Enggak ada di dalam permainan ini. Ok, sebaiknya lo mundur... Karena sebesar apa lo suka sama dia, lo enggak akan bisa hilangin Kak Darel dari dia!"
Leandra, menjauhkan wajahnya. "Kasian banget lo!". Kemudian cewek itu pergi, meninggalkan Bara yang terdiam mematung.
Jadi Sonia suka Darrel?__Cowok itu menggelengkan kepalanya. Kemudian segera pergi. Menuju kelasnya.
Sementara ini Sonia sedang menggerutu kesal, di depan Lintang sahabatnya.
"Ayo dong Lin... Kasih gue satu digit aja nomer Kak Darel, satuuuu aja. Please!" Rengeknya, membuat Lintang ingin sekali menjitak kepala sahabatnya itu.
"Hari ini lo udah ngelakuin apa? Enak aja, kerja dulu. Baru dapet imbalan!"
Sonia mengerucutkan kedua bibirnya. Padahal ia ingin segera mengakhiri permainannya dengan Leandra. Tapi lihat! Sahabatnya ini memang pelit. Sonia sendiri tak berani jika harus meminta nomer secara langsung pada laki-laki itu.
"Lo beneran, jadi sahabat pelit banget!"
"Bukan pelit, gue mau lihat sekeras apa calon Kakak ipar gue, buat dapetin Kakak gue. Bukan kaya lo, yang bisanya cuma ngeluh doang."
Sonia mendengus kesal, "Lo beneran mau lihat perjuangan gue kaya gimana?". Lintang mengangguk cuek.
Sonia berdiri dan menari-nari seperti kupu-kupu yang mau terbang. Membuat Lintang bergidik ngeri, sepertinya sahabatnya itu kesurupan setan kelas ini. Untung saja kelasnya lagi sepi. Cuma ada dia dan sahabat tengilnya itu saja.
"Gue bakal dapetin Deral... Pasti... Ohh... Pastiiii" Riangnya, dengan tarian bangau yang kacau, membuat Lintang istighfar dengan mengelus dadanya.
"Astagfirullah... Tante Misya ngidam apa sampai punya anak kaya lo!"
"Inilah Sonia... Penakluk hati... Ohhh... Jangan anggap remeh Sonia... Ohhh" Gadis itu terus menari gila, membuat Lintang mengulum senyumnya. Karena di belakang gadis itu ada Bara yang berdiri mematung, melihat tingkah gilanya tersebut.
Sampai gadis itu berbalik dan... Ia terdiam. Tatapannya beradu tepat, di kedua manik hitam legam milik Bara. Sial! Kenapa Lintang cuma diam saja, kan Sonia malu kalau harus ketahuan musuhnya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/159434319-288-k978601.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Sonia (Sudah Tersedia Versi Ebook Di Google Play)
Fiksi Remaja(silahkan folow dulu) Bukan teman rasa pacar, ataupun sebaliknya. Bukan pula kisah kasih romantisme anak remaja seperti biasanya. Namun lebih dari itu. Ini tentang dua hati yang tak bisa saling mengungkapkan. Dan kesalah pahaman yang tidak kunjung...