[l] 2nd try: bicara agar mengerti

2.6K 539 80
                                    

«yang egois, hatinya lambat laun bisa terkikis. oleh perkataan manis, perlakuan romantis, atau kemunculan tangis.»

♪ diam - payung teduh

angkasa menebarkan jingganya bersamaan dengan motor lucas yang terparkir di dekat padang ilalang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

angkasa menebarkan jingganya bersamaan dengan motor lucas yang terparkir di dekat padang ilalang. terdiam di jok penumpang, oceana terpaku karena baru tahu ada tempat bagus macam ini.

"woy, mau turun gak nih?"

seketika cea ingat alasan yang diberikan cowok itu. "lo boong ya?!"

"boong apaan anjir?"

"katanya mau ke pasar."

ketahuan telah berbohong, cowok itu menggaruk belakang kepalanya. "ya... kalo ga ada alasan kayak gitu mana mungkin lo mau ikut, kan?"

pastinya sebelum menerima ajakan lucas tadi, oceana menolak mentah-mentah. untungnya lelaki itu gigih mencari-cari alasan yang masuk akal.

keluarlah ide, "bukan jalan-jalan deh. tapi anterin ke pasar soalnya disuruh pak brian beli sapu sama kemoceng kelas."

alasannya masih saja tidak diterima, jadi lucas berkata dia tidak tahu merk kemoceng dan sapu mana yang bagus. demi kebaikan kelas juga supaya kelas bersih, tambahnya.

"ehm, turun dulu yuk." samar-samar lelaki itu seolah ragu.

"ogah. mau balik."

"elah, hargain dikit kek usaha gue."

"usaha apaan, sih? ga jelas."

"kalau gitu turun dulu."

"lagian emang lo bisa mastiin lo ga bakal ngapa-ngapain gue? tempatnya begini, pula."

"suka su'udzon gitu heran. ayolah... please..."

"ck," bukan karena luluh namun oceana lagi malas berdebat. alhasil dia turun dari motor. "cepetan. nanti keburu malem."

"yes!" mumpung belum berubah pikiran lucas buru-buru ikut turun.

"mau ngapain sih? jangan macem-macem!" peringat oceana disertai pelototan.

"mana berani gue macem-macem sama anak macan."

"gue balik."

belum melangkah satu jengkal jemari mungil oceana digenggam oleh jemari raksasa milik lucas. sulit dipungkiri dari ekspresinya saja oceana sudah kesal setengah mati.

lain hal dengan air muka lucas yang justru berseri-seri. "gue mau nunjukkin sesuatu, keren banget! yakin lo bakal suka. pokoknya tenang aja, lo aman kalo sama gue."

"5 menit abis itu pulang."

"deal!"

"masih jauh, cas?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"masih jauh, cas?"

tatkala sampai di atas bukit, lucas berhenti berjalan. "nah, sampe. sekarang liat ke bawah."

oceana melongok ke bawah bukit; hamparan rumah dan gedung-gedung bertingkat tampak lebih indah dengan latar belakang matahari yang menurun mendekati peraduannya.

"wuih... bagus juga." takjubnya.

"kalau lagi frustasi, gue suka kesini."

"gue kira lo orang yang ga punya masalah."

"ga ada orang yang hidup tanpa masalah, cea."

berikutnya tak ada yang bersuara. biarkanlah semilir angin dan secarik senja menjadi perantara batin yang tak mampu mengungkap.

"lo sadar gak sih kapan kita mulai kayak gini?" baiklah, mau tak mau lucas yang harus memulai. tekadnya sudah bulat.

perkiraan lucas sesuai, nyatanya oceana membisu. merasa tidak ada konflik apapun.

"asal lo tau, gue sehari pun ga pernah sama sekali nganggep lo rival, musuh, saingan, atau apapun itu. lo udah gue anggap teman, dan lo dengan egoisnya malah ngebangun dinding pembatas lo sendiri.

kalau lo mau ambil posisi gue, silahkan. gue bukan orang yang gila tahta. malahan, gue selalu ada niatan buat bantu lo biar bisa jadi peringkat pertama. tapi ya gitu cea, lo terlanjur salah paham, keras kepala, gak pernah mau ngedengerin orang lain."

dalam dan menghujam.

"cea-"

"gue mau pulang."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


pak brian wali kelas 12 ipa 4 tercinta e@e@

pak brian wali kelas 12 ipa 4 tercinta e@e@

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka dengan CeritanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang