(bab ini mungkin bakal agak panjang😔)
«dia satu kesatuan antara hilang langkah dan lupa arah.»
♪ o - coldplay
pukul 3 pagi yang terlalu dini hari. cuacanya gerimis di hari sabtu. oceana lari-larian menuju halte karena hampir saja ketinggalan bus.
dia mengambil kursi paling ujung, sendiri, earphone terpasang di kedua telinga. seiring bus jalan, kepalanya disandarkan pada kaca, niat melepas kantuk. jaket denimnya makin dirapatkan ke tubuh.
bus berhenti sebentar dan pintunya dibuka. tak lama berjalan kembali.
1 detik, 2 detik,
pats!
seseorang mencabut sebelah earphone nya. otomatis oceana kembali terjaga.
orang itu mencoba menerka setelah mendengarkan lagu yang terputar, "rainin' with u? heize?"
yang benar saja?! kenapa bisa dia ada di sini?!
oceana merebut kembali earphone nya dan kembali ia pasang. "jangan ganggu aku."
namun, felix bukan felix jika ia tidak jahil.
"oceana!" serunya sambil mencabut kedua penyumpal telinga gadis itu.
tentu saja yang diseru tak habis pikir. "apaan sih, felix?!"
bodohnya felix cengengesan, menjadikan emosi cewek itu tersulut.
"aku ngantuk banget. tolong diam sebentar." tadinya mau marah, cuman oceana pikir itu hanya buang-buang tenaga.
"diam itu enggak enak, tau."
"bagimu enggak. tapi bagiku enak sekali. jadi tolong jangan ganggu aku." menyenderkan punggung pada sandaran kursi, wajahnya damai kembali.
"ish..." felix cemberut. "oceana...," lirihnya, menarik-narik ujung jaket oceana.
"felix, tolong berhenti."
"jangan kacangin aku."
"lagian kenapa coba kamu bisa tiba-tiba ada di sini?! kayak tuyul aja!"
"enak aja! masa ganteng gini disamain sama tuyul?!"
"terus mau ngapain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mereka dengan Ceritanya
Fanfiction"Hai, Oceanaku, Sayangku, Lautku, sumber tenang dari segala gundahku. Tanggal berapa dan bulan apa kamu membuka tulisan seadanya ini?" // status: finished featuring: lee felix //