34

2.8K 180 30
                                    


"Ada apa?" Tanya Felisa menatap laki-laki di hadapannya itu dengan tangan yang ditelangkupkan di atas perutnya.

"Lo ngeganggu padangan gue" ucap Saga dengan santainya.

Gadis itu menggulung bibirnya ke dalam mulut dan melepaskan tangannya dari atas perutnya "yaudah lo nggak perlu mandangin gue, gue tau gue jelek, nggak menarik, nggak enak dipandang, nggak kayak cewek-cewek lain, lo nyebelin tau nggak" jawabnya agak emosional lalu berjalan pergi meninggalkan Saga.

Dengan cepat Saga meraih tangan Felisa dan menahannya untuk tidak pergi "gue nggak suka lihat lo deket-deket Rollan dan laki-laki lain"

"Saga maksud lo apa? Lo kan cuma pacar pura-pura gue, lo jangan bawa-bawa ke sekolah cukup di depan bokap gue aja" jawab Felisa dengan wajah bingungnya.

Saga menarik nafas panjang lalu memutar bola matanya "lo lucu" ucapnya meringis dan senyum terpaksa.

Felisa menggaruk-garuk kepalanya lalu menunjuk dirinya bertanya pada Saga.

"Hm, lo" ucap Saga "nilai bahasa indonesia lo berapa?"

"60" jawab Felisa tanpa berpikir panjang.

"Nilai MTK lo?"

"50 heheh"

Saga melepaskan genggaman tangannya pada tangan Felisa lalu berjalan mendekat ke arah Felisa, tangannya mengelus halus rambut Felisa "belajar yang rajin biar pinter" ucapnya lalu pergi meninggalkan Felisa di sana sendiri.

Setelah sepersekian detik Felisa tersadar "apa barusan dia ngatain gue bodoh?" Ucapnya sendiri "Sagaaaaa, ihhh awas aja tuh orang" Felisa melepaskan sepatunya ia akan melemparnya dengan kuat ke arah Saga.

"Felisa, Felisa,,,,, eh eh" ucap seseorang dari belakangnya.

Felisa menoleh melihat siapa yang memanggilnya, ternyata salah seorang guru kedisiplinan.

"Ngapain tuh ngapain sepatu dilepas segala hah?" Tanyanya dengan mata melotot "pakai lagi cepet" ucapnya.

Felisa memamerkan sederet giginya lalu segera memakai sepatunya kembali. "Habis ini saya di kelas kamu kan? Tolong ambilin buku MTK di meja saya"

Felisa mengangguk "baik bu" ucapnya lalu segera berjalan pergi menuju kantor. Sampai di kantor guru ia menuju ke meja Bu Elin, guru kedisiplinan tadi. Di atas buku MTK ia menemukan sebuah lembar rangkuman nilai anak kelas bu Elin dan bu Elin adalah wali kelas Saga. "oke Saga kita lihat nilai lo apa nilai gue yang lebih bagus" Felisa menatap lembaran itu mencari nama Saga. Saga Anthonio MTK 100 BIND 90 FISKA 90 BIO 100 BING 100 KMIA 95 saat itu juga matanya melotot tajam. Nilainya bukan apa-apa jika dibandingkan nilai Saga. Sialnya lagi kenapa dirinya harus menjawab jujur tentang nilainya pada Saga. Ia sangat malu saat ini. Lalu ia teringat Elisa, saudara kembarnya yang juga anak kelas Bu Elin ia melihat nilai Elisa, walau ini privasi tapi biarlah sudah terlanjur, Elisa MTK 90 BIND 85 FISIKA 85 BIO 90 BING 100 KIMIA 85. Dalam hatinya ia berkata 'kenapa nilai mereka sempurna, pantas saja mamanya lebih menyayangi Elisa yang lebih pandai dibanding dirinya yang bodoh ini' Tidak mau Bu Elin memarahinya lagi, ia segera menuju kelasnya dan mencoba melupakan angka-angka itu.

Felisa menaruh buku itu di meja guru di kelasnya, Bu Elin belum datang ke kelasnya, lalu ia segera kembali duduk di bangkunya bersama teman-temannya. "Eh Fel, lo liat deh instagram kembaran lo, lagi rame nih" ucap Iren. Felisa mencari ponselnya di dalam tas lalu membuka instagram untuk mencari tahu apa yang terjadi. Dan dalam layar itu terpampang Foto Elisa dan Saga dengan Caption "In relationship❤️" Elisa tersenyum bahagia di foto itu sedangkan Saga hanya memasang wajah datarnya seperti biasanya. "Alay banget tau gak si Elisa ini" ucap Lita. Iren mengangkat bahunya menanggapi ucapan Iren. Felisa memandang mereka berdua, mereka pasangan yang cocok, mereka sama-sama pintar, cantik dan tampan. Foto yang diupload Elisa di instagramnya itu dibanjiri ribuan komentar siapa lagi kalau bukan warga sekolah ini yang memberikan komentar. "Ihhh mereka cocok banget cantik dan ganteng, idola sekolah pula, jadi iriii" ucap Lita dengan intonasi yang disesuaikan dengan isi komentar "ewwhhh siapa nih bocah alay komen begini amat" tambahnya. Di dalam ribuan komentar itu juga banyak yang memberikan komentar simbol hati yang patah. "Bangga banget jadi pacar Saga, alay" ucap Iren membaca komentar salah satu akun disana "wih kakak kelas nih yang komen, cuma dia doang yang bilang gini lainnya komen alay, udah-udah gapenting juga baca komen-komennya para alay" ucapnya menyimpan hpnya di laci meja. "Felisa gimana tuh yang kemarin rame katanya di tolak Saga, eh Saga malah pilih kembarannya, ya jelas lah si Elisa lebih pinter dari Felisa bodoh itu" ucap Lita "eh sialan nih orang, tenang Fel gue bales, eh bego kalau gak tau fakta yang sebenarnya diem gak usah sok tau, lo ngaca emang lo pinter? Hahaha ya kali" ketik Lita sambil berucap. Felisa masih membaca komentar-komentar itu banyak sekali yang menyebut-nyebut dirinya akan berantem dengan Elisa untuk memperebutkan Saga. Sedangkan Lita membalas komen-komen itu untuk membela Felisa. Tidak ada gunanya Felisa membaca komentar-komentar itu yang semakin bertambah setiap menitnya, ia mematikan ponselnya segera. "Lit nggak perlu lo bales biarin aja lah" ucap Felisa "tapi Fel lo,," ucapnya dipotong Felisa "gue nggakpapa kali, udah jangan peduliin" ucap Felisa. "Kriting tu jari-jari lo kalau lo balas komen yang gak ada habisnya itu, lagian Felisa nggak suka juga sama Saga dia ngejar-ngejar Saga toh juga cuma buat batalin perjodohan itu, yaudalah gak ada yang tersakiti disini, biarin mereka kalau cuma komen doang, tapi kalau makin menjadi baru deh kita bergerak" ucap Iren. "Ya ok ok, padahal gue lagi seru-serunya ngelawan alay" ucap Lita lalu mematikan ponselnya. Kemudian Bu Elin datang, kelas yang tadinya ramai karena kehebohan postingan instagram Elisa kini mulai senyap. Dan pelajaran matematika pun dimulai.

Makasih sudah membaca, jangan lupa vote dan komentari ya,,,,,

PESONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang