❥Painful Question | 03

14.7K 411 5
                                    

On Instagram
ZevaQueen.official

Author POV.

"***"

Matahari mulai perlahan terbenam disambut langit yang menghitam dan dingin nya senja menuju malam. Di tengah ruang keluarga, berkumpul satu keluarga kecil yang tengah berbincang tentang apapun yang mereka rasa penting untuk di bicarakan. Atau sekedar mengobrol dan bercanda hangat mereka lakukan demi mengusir dinginnya malam yang menusuk sampai ke tulang.

"Lousi, ini kunci mobilmu." Pria dengan kepala yang hampir dipenuhi uban, menggantungkan kunci mobil milik anaknya di udara. Melihat itu, gadis ceria dengan wajah cantik dewasanya memekik girang lalu mengulurkan tangannya untuk meraih kunci tersebut. Tapi belum menyentuhnya, kunci itu kembali masuk ke dalam genggaman ayahnya. "Tapi, jika kau ketahuan membolos lagi. Maka mobil ini akan benar benar papa sita, atau mungkin akan papa jual."

"Lousi janji, papa!" Gadis itu menunjukkan lima jarinya ke arah pria tua itu dan kunci mobil pun kini berpindah ke dalam genggaman Lousi. Gadis itu kembali memekik membuat keluarganya terkekeh pelan.

"Yey! terima kasih papa. Eum, tapi jika tidak ketahuan berarti aku tetap boleh membolos?"

"Kau ini!" Licya menyentil dahi lebar adiknya yang membuat gadis itu meringis kesal.

"Ish, sakit!"

Lousi membalasnya dengan memukul sang kakak walau pelan namun ia puas, tapi bukannya marah gadis pirang itu malah tertawa.

Licya meredakan tawanya, tersenyum tipis melihat tawa Lousi yang selalu dia suka, gadis itu selalu bisa membuat kehangatan setiap mereka berkumpul. Sepintas, kejadian kemarin kembali terlintas dibenaknya. Ada rasa nyeri yang seakan perlahan menyebar memeras hatinya. Mengingat betapa lemahnya dia kemarin, saat bibirnya hanya bisa memaki, tangannya yang tak bisa berbuat apa apa dan tubuhnya yang seakan tak menolak. Cih! Menjijikan sekali dia. Ingin rasanya Licya memeluk keluarga kecilnya ini, menceritakan semua keluh kesah nya sejak kemarin, tapi rasanya itu semua mustahil. Akan ada masalah baru jika semua ini terbongkar. Ya, akan ada masalah yang mungkin jauh lebih besar dari sekedar amukan ayahnya.

"Hei, kau baik baik saja?" Licya mengerjap saat merasakan sebuah tangan menggenggam tangannya dengan hangat. Itu tangan ayahnya, Licya tersenyum penuh arti lalu menggeleng.

"Tidak, papa. Aku.. hanya sedikit lelah." Pria tua itu memperhatikan wajah anaknya lekat lekat, ada kesedihan dan juga sesuatu yang tak bisa dia ketahui dari tatapan anaknya ini. Dan sesuatu itu membuatnya tak tenang.

"Apa ada masalah di butik mu?" Licya menaikkan kedua alisnya lalu menatap adik dan ibunya yang kini juga ikut menatapnya, dia lagi lagi menggeleng dengan lemah.

"Tidak, papa."

"Lalu?" Licya mengernyit.

"A-apa?" Pria itu menghembuskan nafas beratnya lalu mengusap pelan punggung tangan Licya. Dia terdiam sejenak.

"Ada yang ingin papa bicarakan dengan mu." Licya tersenyum lalu mengusap tangan ayahnya yang sedang menggenggam tangannya.

"Katakan apa yang ingin papa bicarakan padaku." Terlihat pria itu itu menatap wanita di belakang Licya yang duduk bersama Lousi, seolah meminta persetujuan, setelah wanita itu mengangguk pria tadi kembali menatap anaknya dengan seksama.

"Berapa usia mu sekarang?" Alis Licya lagi lagi terangkat, dengan tawa kecilnya menjawab pertanyaannya ayahnya dengan bingung.

"Kuingat, sepertinya usiaku 21 tahun." Pria itu terkekeh lalu mengusap pucuk kepala anaknya.

The Devil's Angel [MASA REVISI!! + COMPLETED!!]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang