Author POV
***
Hari ini seorang wanita cantik sedang bersiap. Memperhatikan pantulan dirinya di cermin dengan pakaian yang ia kenakan, dia tampak mempesona dengan balutan dress mini berwarna hijau army. Rambutnya di gerai lurus kebawah, wajahnya hanya di poles beberapa make up saja.
Dia turun dengan anggun, menjemput gandengan tangan sang pria yang sudah menunggunya di bawah. Pria itu lantas meraih pinggang wanita itu kemudian berjalan beriringan ke luar.
Tapi, mereka melupakan seseorang. Seorang wanita berpakaian tak kalah mewah hanya saja super mini memperhatikan mereka dari jauh dengan raut wajah kecewa.
"Sayang, hari ini di gereja akan ada sedikit acara untuk natal. Kau mau langsung pulang setelah ibadah atau ikut acara itu?" Tanya pria itu menolehkan kepalanya.
Wanita itu menoleh. "Bagaimana jika kita ikut? Setelah itu baru kita membeli hiasan untuk pohon natal?"
Pria itu mengangguk kemudian tersenyum, dia membukakan pintu mobil untuk wanita itu kemudian berputar setengah mobil dan masuk.
"Sayang, apakah tidak apa apa jika kita pergi diam diam begini? Aku takut jika Brenda melihat kita dia akan marah" ucap wanita itu, licya.
"Kenapa kau harus pikirkan dia? Kita nikmati saja hari kita sebagai suami istri. Jangan merasa seperti istri simpanan, kau istri sah ku dan aku berhak ingin apapun dengan mu" papar Chris menatap lurus ke depan.
Licya hanya menghembuskan nafasnya. Tak ada niatan untuknya berkomentar lagi, jika dia membalas pun akan kalah. Karena Chris benar benar tak ingin membahas masalah Brenda. Lagi.
***
"Chris, kita harus pulang!"
"Ada apa, sayang?"
"Brenda, dia melukai dirinya sendiri. Tadi Meira menelfon ku bahwa Brenda sekarang tak sadarkan diri!"
"Ahh, itu pasti hanya jebakannya saja agar kita tidak bisa berdua"
"Chris!"
Kedua pasangan itu kembali, menyusuri jalan dengan hati yang panik. Namun itu hanya licya, sedangkan Chris, dia hanya menatap datar licya sampai mereka kembali ke mansion.
Keadaan mansion sepi, sepertinya seluruh pegawai tengah sibuk mengurusi Brenda. Ahh, ratu baru memang sangat berkuasa.
"Meira, bagaimana?" Tanya licya setibanya mereka di depan kamar Chris.
Meira tersenyum. "Nyonya Brenda sudah membaik nyonya,"
"Memangnya apa yang sebenarnya terjadi?"
"Tadi nyonya Brenda melihat tuan dan nyonya pergi berdua, setelah mobil tuan Chris menghilang, nyonya Brenda menangis histeris di atas. Lalu tiba tiba dia berteriak dan membuat kami semua buru buru menghampirinya, dan ternyata nyonya Brenda melukai tangannya. Untung saja dokter bilang jika urat nadi nyonya Brenda tidak sampai terputus, hanya luka kulit nya saja." papar Meira.
"Seharunya jika terputus pun tidak apa apa." Gumam chris menatap jam tangannya.
Licya menginjak kaki Chris kencang, hingga membuat Chris mendesis sakit. Dia menatap istrinya merajuk sedangkan licya menatapnya tajam.
"Sekarang aku akan ke dalam, kau siapkan makanan untuk Brenda dan antar ke mari lagi" perintah licya menatap Meira yang menunduk.
Wanita itu mengangguk kemudian berjalan mundur dan sedikit membungkukkan badannya. Sedangkan licya dia meninggalkan Chris yang mengoceh karena kakinya di injak oleh licya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil's Angel [MASA REVISI!! + COMPLETED!!]✓
RomanceWelcome! If you haven't followed this account, please check my profile and follow me now to get information about this story🔔 ♧♧♧♧♧ Mengapa aku harus terjebak di situasi Dimana aku harus bercinta dengan penderitaan? Mengapa aku harus terjebak di s...