Gadis itu masih menutup rapat seluruh tubuhnya. Menyisakan lubang hidung saja. Terdengar dengkuran lembut dari dalam sana. Siapa lagi jika bukan Rosé.
Yap! Ia memang gadis yang tadi malam tersesat. Beruntung menemukan kantor polisi dan mengantarnya ke rumah. Meskipun dengan wajah malu. Juga jangan lupakan Chanyeol yang langsung mengutuk dirinya dengan seribu kata-kata bodoh.
"Ya! Paboo-Chaeng! Bangun!" Chanyeol masih berteriak, ditambah gerakan tangannya yang tak bisa dibilang santai saat membangunkan gadis itu. "Mau bangun atau aku bilang kepada appa untuk membawamu kembali ke Australia!"
Beruntungnya mantra ajaib Chanyeol, gadis itu terbangun. Mengerjap sebentar sebelum tersadar. Ia menghambur ke kamar mandi setelah mengatakan betapa jahat kakaknya pagi ini.
"Apa kau benar-benar tidak akan berangkat bersama kami, Chaeng-ie?"
Jangan bayangkan bahwa itu adalah pertanyaan Chanyeol. Kakaknya tidak akan pernah menggunakan kalimat selembut itu. Dia adalah Park Jihyo. Gadis yang sudah sejak empat tahun lalu bersama Chanyeol.
"Anieyo, eonnie." Rosé menggeleng sembari tersenyum.
Ia memainkan pipi gembulnya sembari menunggu bus. Ah, inilah yang ingin ia rasakan selama ini. Sejenak ia masih dapat melihat dua orang di dalam mobil berwarna merah masih mengamatinya. Baru pergi setelah gadis itu tersenyum mantap.
Rosé tak dapat menutup mulutnya ketika melihat pemandangan di depan sana. Bangunan berwarna merah bata tersebut mengingatkan akan sekolahnya dulu di Melbourne. Ya, setidaknya masih ada yang dapat ia kenang dari masa lalunya.
Matanya mencari ruang guru sembari melangkah di koridor. Sesekali melirik balik anak-anak yang tengah memerhatikannya. Oh, benarkah? Haruskah mereka memandangnya seperti itu? Ugh, benar-benar memuakkan!
Duk!
Gadis itu tersungkur saat merasakan pundak seseorang menabraknya. Ia meringis. Kemudian berusaha untuk bangkit kembali.
"Uhmm ... mian, aku tidak sengaja," ucap gadis itu sembari tersenyum. "Namaku Lisa, Lalisa Manoban." Lanjutnya sembari mengulurkan tangan.
"Roséanne," sambut gadis itu sembari tersenyum.
Beruntung gadis bernama Lisa itu ternyata baik hati. Ia juga banyak bicara. Selama perjalanan di koridor gadis itu terus saja berbicara. Sedangkan Rosé hanya merespon dengan tawa atau senyum.
***
Take my hands now
You are the cause of my euphoria
Mulutnya masih bersenandung saat berjalan menuju ke kelasnya. Sesekali ia menguap. Terkutuklah Kim Taehyung yang mengajaknya menonton Justice League sampai pagi tadi.
Targetnya hanya satu begitu pintu itu terbuka. Bangku paling belakang dekat jendela yang saat ini masih terbuka. Agak dingin memang, tapi mengingat ia yang bahkan tak sanggup untuk mandi. Hmm, lumayan juga.
Ia memilih merebahkan kepalanya alih-alih menyadari bahwa di luar sana Lisa sudah berteriak seperti orang gila. Menyusul Taehyung dan Jimin yang juga tak kalah heboh.
Samar ia dapat mendengar mereka mengenai siswa pindahan baru. Seorang gadis tentu saja. Jika tidak, mana mungkin Taehyung dan Jimin tertarik seperti tadi.
"Dasar alien! Dia tidak terlihat mengantuk sama sekali," gumamnya pelan dengan mata yang masih terpejam.
"Jeon Jungkook! Ya ampun! Kau akan dikeluarkan lagi kalau mengantuk seperti itu!" Lisa mengguncang tubunya lumayan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] FALLING FOR YOU
FanfictionJungkook tidak bisa percaya bahwa sahabat baiknya yaitu Park Chanyeol memiliki seorang adik bernama Park Chaeyoung. Gadis yang langsung membuat masalah dengannya saat pertama kali bertemu. Dibalut dengan kisah masa SMA yang tak terlupakan. Mampukah...