Pagi itu suasana cukup cerah. Namun, tidak dengan langit di atas rumah keluarga Park. Ah iya, sebenarnya itu hanya dirasakan oleh Rosé saja. Bagaimana tidak? Jika hari Sabtu seperti ini, Jungkook memintanya datang ke sekolah!
"Chaeng-ah, apa kau mau pergi? Bukankah sekarang Sabtu?" Chanyeol sudah muncul di ambang pintu.
"Menjijikkan." Rosé hanya melirik sekilas begitu melihat Chanyeol masih menggosok gigi. "Bukan urusan Oppa."
"Wae? Apa Jungkook yang menyuruhmu?"
Rosé mendelik. "Bagaimana kau tahu?"
Bukannya menjawab, Chanyeol malah beringsut masuk ke dalam kamarnya. Langsung menuju ke kamar mandi dan sejurus kemudian terdengar air mengalir. Ia keluar dengan wajah dan rambut basah. Hampir saja mendapat tendangan dari Rosé saat sengaja mengacak-acak rambutnya.
"Oppa, tidak bisakah kau mengancam si Jungkook itu? Eoh? Eoh? Eoh?" Rosé menggunakan jurus malaikat-tanpa-dosa kepada kakaknya itu. Persis seperti anak kecil merengek meminta es krim. "Akan kuberikan album Yiruma terbaruku padamu."
Baik Rosé maupun Chanyeol sama-sama berbinar. Tentu saja dengan alasan yang berbeda. Rosé dengan harapan akan kesepakatan ini dan Chanyeol dengan album bertanda tangan limited edition Yiruma milik adiknya itu. Asal kalian tahu saja, Rosé pernah benar-benar ke Korea sendirian demi menonton Yiruma dan akhirnya mendapatkan album itu.
"Aku terima tawaran itu." Chanyeol mulai bersuara, ia mengelus lembut kepala adiknya. "Tapi, kan, di mata Jungkook dan yang lainnya aku bukan kakakmu."
Wajah Rosé berubah masam seketika. Ia melepas tangan Chanyeol dengan kasar. Mendorong agar pemuda itu menjauh dari kamarnya. Menutup pintu itu rapat dan kembali dengan aktivitas memikirkan cara meloloskan diri dari Jungkook.
Beberapa menit kemudian yang dilakukan Rosé hanya mondar-mandir. Sesekali wajahnya berbinar, sebentar kemudian langsung kembali murung. Ia bahkan mengacak rambutnya. Tidak ada. Hanya Chanyeol yang dapat melakukan hal itu. Namun, ia juga sadar perkataan kakaknya tepat juga. Seluruh sekolah tidak tahu ia adalah adik dari Park Chanyeol.
Baru saja ia ingin mengambil ponselnya. Tiba-tiba benda itu sudah berdering. Matanya malas melihat manusia kurang kerjaan yang menghubunginya sepagi ini. Berdecak saat melihat nama 'Gigi Kelinci Terkutuk' terpampang.
"Wae!"
***
Keadaan sekolah hari itu begitu sepi. Hanya ada tiga klub yang mengadakan kegiatan. Teater, renang, dan basket. Jungkook mengikuti yang terakhir, bersama anggota genknya yang lain. Asal kalian tahu lagi, ketua klub ini adalah Min Yoongi. Pemuda paling dingin, sejauh yang Rosé tahu.
Gadis itu? Ah, ia hanya duduk di pinggir lapangan. Dengan tujuh tas berukuran besar. Sebenarnya ada loker khusus untuk klub basket. Namun, entah mengapa mereka menitipkan kepadanya. Menyebalkan memang, terlebih saat tahu ini semua adalah ulah Jungkook.
Mata Rosé sesekali melihat pertandingan yang tengah berlangsung. Yoongi bermain dengan bagus, walaupun tingginya kalah dari Jungkook, tapi ia berhasil mencetak banyak angka. Dan, itu membuatnya tersenyum.
"Rosé?" sapa sebuah suara dari belakangnya. "Kau sedang apa berada-"
"Iya, Jungkook yang menyuruhku."
Jisoo berdecak menyadari gadis itu memotong ucapannya. Ia memilih duduk di samping Rosé. Mengamati pertandingan. Sesekali berteriak menyemangati Jin di lapangan. Jangan tanya bagaimana respon pemuda itu. Ia tersenyum begitu lebar bahkan sempat-sempatnya memberikan flying kiss.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] FALLING FOR YOU
FanfictionJungkook tidak bisa percaya bahwa sahabat baiknya yaitu Park Chanyeol memiliki seorang adik bernama Park Chaeyoung. Gadis yang langsung membuat masalah dengannya saat pertama kali bertemu. Dibalut dengan kisah masa SMA yang tak terlupakan. Mampukah...