"Chaeng-ah! Ada yang mencarimu!"
Rose mendengus kesal begitu ia kembali mendengar teriakan sang kakak entah untuk ke berapa kalinya pagi ini. Gadis itu membuka pintu kamarnya dengan kasar. Tentu saja setelah memakaikan rambut panjangnya pita. Tidak mungkin bukan, ia terus menerus membiarkan rambutnya tampil polos begitu saja?
"Morning unnie," sapa Rose begitu melihat Jihyo sudah duduk di meja makan. "Dan kau kenapa di sini?!" lanjutnya dengan nada lebih tinggi begitu melihat Jungkook juga di sana.
"Duduk!" perintah pemuda itu dengan nada kelewat santai.
Gadis itu berkacak pinggang. "Memangnya siapa yang tuan rumah?!"
Sebenarnya ini bukan rencananya semenjak awal. Hanya saja, entah mengapa pagi ini ia ingin sekali melihat wajah Rose. Mungkin gadis itu sudah berhasil meracuninya kemarin. Oh, juga jangan lupakan pernyataan Rose bahwa ia kucing kecil yang manis dan lucu. Benar-benar berpengaruh tidak baik terhadap masa depan detak jantungnya.
"Hyung! Aku pinjam si bodoh ini. Boleh, kan?"
Chanyeol tertawa mendengar si bodoh ternyata memang sudah melekat menjadi nama belakang Rose. "Tentu saja, bawakan aku keponakan yang manis."
Gadis itu menjatuhkan roti selai cokelat yang hampir habis. "Oppa!"
Jihyo memperhatikan mereka berdua dengan senyum yang belum juga luntur. Mereka terlihat lucu saat bersama. Walaupun tetap saja, terkadang melihat Jungkook dan Rose yang selalu bertengkar membuatnya menepuk jidat. Namun, sepertinya ucapan Chanyeol tentang ksatria untuk gadis itu benar adanya. Jungkook menjadi jauh lebih manis saat berada di dekat gadis itu.
"Chan-ie, apa paman dan bibi sudah berangkat?"
"Ayah dan ibu sebenarnya sudah sampai Korea malam tadi, mereka singgah di Busan terlebih dahulu. Katanya ingin memastikan di sana baik-baik saja. Mungkin siang nanti mereka langsung ke sekolah."
***
Jungkook dan kakaknya adalah perpaduan paling menyebalkan yang pernah ada di seluruh dunia. Mereka berdua sangat kompak saat menjahilinya. Bahkan, harapannya untuk terlepas dari Jungkook begitu pemuda itu mengetahui siapa dirinya sirna sudah. Ia justru makin menempel. Lihatlah sekarang, sudah beberapa hari ini rajin sekali menjemputnya ke sekolah. Padahal jarak rumah mereka cukup jauh.
"Ya! Apa kau tidak mengkhawatirkanku?" tanya Rose setelah membiarkan keheningan menyapa mereka semenjak tadi.
Jungkook masih berkosentrasi dengan jalanan di depan sana. "Khawatir tentang apa?"
"Tentu saja penggemar fanatikmu," Rose menarik napas panjang. "Bagaimana kalau mereka menjebakku lagi di kolam renang," gumamnya kemudian. Berharap Jungkook tidak dapat mendengarnya. Dan beruntung pemuda itu seperti tidak mendengar kalimatnya yang terakhir.
Dirinya seperti sedang dibawa ke dalam kenangan beberapa bulan lalu. Penyambutan yang sangat tidak menyenangkan dari para gadis pengagum Jungkook, atau bolehkan ia menyebut mereka dengan gadis-gadis menyebalkan tukang mengusili murid lain? Eun Tak ketuanya. Gadis itu memang beberapa kali menjahilinya seorang diri. Tentu saja saat ia tidak bersama dengan Jungkook.
Kejadian di kolam renang bukanlah yang pertama kali. Rumor tentang dirinya yang seorang anak haram juga berasal darinya. Rose tahu, Eun Tak adalah teman dekat Jihyo. Mereka dulu satu genk. Yang entah mengapa sangat tidak menyukainya.
"Kau pikir aku tidak tahu kalau kau berniat mengganggu hubungan Jihyo dengan Chanyeol-oppa?" ucapnya pada suatu hari. Di toilet lebih tepatnya. Bersama dengan tiga gadis lain yang tak lain adalah teman sekelas Jihyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] FALLING FOR YOU
Fiksi PenggemarJungkook tidak bisa percaya bahwa sahabat baiknya yaitu Park Chanyeol memiliki seorang adik bernama Park Chaeyoung. Gadis yang langsung membuat masalah dengannya saat pertama kali bertemu. Dibalut dengan kisah masa SMA yang tak terlupakan. Mampukah...