CHAPTER 13_MISS FLUFFY

2.6K 348 4
                                    

Suasana menjadi benar-benar kikuk sekarang. Rose masih saja menunduk seraya mengutuk Chanyeol karena telah meninggalkannya seorang diri. Belum lagi Jungkook yang tengah mengamatinya dari atas sampai bawah. Pemuda itu seolah tengah melihat barang antik yang perlu dipastikan keasliannya sedemikian rupa.

Dasar kakak terkutuk! Teriak Rose dalam hati.

"Jadi, namamu sebenarnya Roseanne atau Chaeyoung?" tanya Jungkook setelah tidak kuasa mempertahankan rasa penasarannya.

Rose kembali duduk di kursi pianonya. Memberanikan diri untuk sekadar menatap mata pemuda di depan sana. "Namaku Roseanne Park itu memang benar. Hanya saja, di Korea seluruh keluargaku memanggilku Chaeyoung."

"Maksudmu keluarga Park, begitu? Dari Hwangji?"

Gadis itu mendecap sebal. "Tentu saja, kau pikir aku ini anak pungut?!"

Jungkook mendekat. Ia menarik sebuah bangku dan duduk tepat di sebelah gadis itu. Kembali mengamati Rose dari atas sampai bawah. Memastikan bahwa gadis yang tengah merajuk itu memang benar-benar Roseanne Park. Si bodoh pembuat masalah yang memukulinya saat pertama kali bertemu.

"Jadi, kenapa kau merahasiakan identitasmu dari kami?" Tentu saja 'kami' yang dimaksud Jungkook adalah teman-teman mereka. Sejauh yang ia tahu, mereka sudah akrab sekarang. Terlebih gadis itu. Walaupun belum genap setengah tahun saling mengenal, namun mereka sudah sangat akrab.

Rose mengembuskan napas panjang. Ia sibuk mengamati sandal kelincinya. "Aku hanya tidak ingin kalian meninggalkanku."

"Aku tidak mengerti."

"Di Australia aku tidak memiliki teman. Mereka mengatakan aku orang sipit dan menjauhiku."

"Bukan karena kau bodoh, kan?"

Rose menatap pemuda itu tajam, "Berhenti mengataiku bodoh!" Jungkook terdiam setelah ia berteriak seperti itu. Setelah memastikan pemuda itu terdiam, ia kembali melanjutkan. "Mereka juga menjauhiku karena ayah dan ibuku. Kau tahu, kan, siapa mereka?"

"Kau itu mau menjelaskan atau sedang menyombongkan diri?" Jungkook mengernyit, berpura-pura bingung.

Rose terkekeh pelan. "Aku tahu, banyak yang berteman denganku hanya karena ingin dikenal oleh ayah dan ibuku."

"Karena itu, kau lebih memilih merahasiakan identitasmu di sini?" Rose mengangguk mendengar logika pemuda itu.

Jungkook meraih kepala gadis itu. Mengelusnya perlahan. Mencoba menguatkan Rose yang sepertinya tengah meredup lagi. Terlihat jelas dari pancaran matanya yang tidak secerah tadi. Terlebih dengan gestur yang ditunjukkan. Nampak sekali menjelaskan identitasnya sangatlah berat.

"Tapi, menurutku kau juga salah," Jungkook tersenyum begitu melihat wajah kebingungan gadis itu. "Kau menyamakan kami dengan teman-temanmu di Australia. Seharusnya bukan begitu. Sahabat tidak akan mungkin meninggalkanmu sendirian."

Gadis itu mengerjap beberapa kali. "Tapi, kau juga kemarin meninggalkanku."

"Ya! Siapa bilang kita ini bersahabat?" Pemuda itu bersaha menahan tawanya yang seperti akan meledak melihat wajah terkejut Rose. "Kau itu pelayanku."

"Dasar monster gigi kelinci menyebalkan," desis Rose.

"Apa? Menyebalkan? Kalau aku menyebalkan, kenapa kau memakai sandal seperti itu?" Jungkook tertawa melihat wajah polos Rose kembali terlihat.

Rose melepas sandal kelinci itu dan melemparkannya kepada Jungkook. Ia keluar dari ruangan itu dalam keadaan bertelanjang kaki. Tidak lagi mempedulikan Jungkook yang tengah memanggil namanya berulang kali. Sepertinya akan lebih baik untuk melepas stres bertemu pemuda itu dengan makan.

[END] FALLING FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang