Tujuh Belas

86 7 0
                                    

Sudah tiga jam lebih terhitung sejak insiden tadi. Afif masih terus merenungkan tindakan bodohnya, ia berjalan tak tentu arah mengitari deretan toko dalam pusat perbelanjaan terbesar di Kota Medan itu. Ia benar-benar tidak bisa menahan diri dan kini hanya bisa menyesali perbuatannya. Ia juga tak tau apa yang akan terjadi setelah ini, akankah ia benar-benar akan kehilangan Nisa, gadis bermata biru yang tiba-tiba hadir dalam hidupnya serta merubah jalan hidupnya.

Di tengah renungannya, dari kejauhan samar-samar terdegar suara kumandang azan. Ia mulai tersadar, renungannya berubah kearah lain, kali ini ia menyadari sering kali mengabaikan panggilan shalat itu, sudah sangat lama sekali ia tak pernah bersimpuh mengadu kepada sang pencipta atas apa yang telah dicapainya dalam hidup. Ia teringat saat-saat bersama Nisa, diam-diam ia memperhatikan Nisa melaksanakan shalat. Dan yang paling menggetarkan hatinya ialah, saat memperhatikan para jamaah yang sedang melaksanakan shalat zuhur di masjid raya Singkil beberapa waktu lalu. Didalam masjid besar yang masih belum sempurna itu, ia menyaksikan belasan jamaah yang dengan kompaknya mengikuti gerakan imam.

Ia kembali tersadar dari ranungan panjangnnya, dan tanpa pikir panjang lagi, ia langsung mengubah langkahnya menuju mushala dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, ia kembali melaksanakan shalat.

===

Azan zuhur berkumandang bersautan. Nisa mulai merasa lelah berjalan puluhan meter sejak turun dari angkot di bawah teriknya sinar matahari. Ia tak tau alamat kediaman orangtua angkat Afif. Tanpa sengaja ia asal naik angkot yang membawanya sampai ke jalan Brigjend Katamso di kelurahan Sukaraja. Ia berdiri di depan pagar sebuah bangunan yang cukup megah, bangunan dengan dominasi berwarna kuning dengan atap berwarna hitam, bangunan itu dikenal dengan sebutan istana Maimun. Karena penasaran dengan bangunan itu, ia memutuskan untuk masuk ke dalamnya sembari beristirahat dan menunaikan shalat zuhur.

Memasuki gedung istana, Nisa begitu terpesona, ia sejenak bisa melupakan masalahnya, arsitektur bangunan itu sangat menakjubkan, terdiri dari perpaduan ciri arsitektur Moghul, Timur Tengah, Spanyol, India, Belanda dan Melayu. Di dalamnya terdapat foto keluarga Sultan, perabotan rumah tangga kuno peninggalan Belanda, dan beberapa jenis senjata. Bangunan ini bukan sedekar tempat wisata, tapi juga masih dihuni oleh ahli waris Kesultanan Deli.

Dari dalam istana itu Nisa mendapat banyak sekali pengetahuan yang tak pernah disangka sebelumnya. Ternyata sejarah istana Maimun juga tak lepas dari Aceh. Yang makin membuatnya takjub istana ini selesai dibangun pada 25 Agustus 1888 M, pada masa pemerintahan Sultan Makmun al-Rasyid Perkasa Alamsyah, Beliau adalah putra sulung dari Sultan Mahmud Perkasa Alam yang merupakan pendiri kota Medan. Ia baru tau kalo kota Medan ternyata juga penuh dengan sejarah Islam dan Melayu. Yang selama ini banyak orang menegnal Medan identik dengan suku bataknya.

Keluar dari istana Maimun, ia kembali kebingungan mencari jalan, saat ingin melihat map di ponselnya, posisinya pada ponsel tidak menunjuk arah yang tepat. Ia berfikir mungkin peta menunjuk pada posisi rumah keluarga pak Roberto. Dengan berbekal keyakinan itu ia menyetop taksi menuju kesana. Ternyata dugaannya benar, ia tiba di rumah pak Roberto. Namun, keadaan rumah masih kosong, hanya ada asisten rumah tanggannya yang berjaga disana. Justru ini adalah momen yang cocok bagi Nisa untuk segera pergi dari sana.

Setelah masuk ke dalam rumah, ia segera menaiki tangga menuju kamar Afif, dengan tergesa-gesa ia mengemasi barang-barangnya, dan segera keluar dari kamar. Sebelum keluar rumah ia berpesan kepada asisten rumah tangga agar menyampaikannya kepada majikannya bahwa ia sangat berterimakasih dan memohon maaf karena ia harus segera kembali disebabkan adanya keadaan darurat yang tak bisa ditinggalkan. Taksi yang tadi masih menunggunya dan membawanya menuju bandar udara internasional Kualanamu.

Kutemukan Cinta di Serambi Mekkah (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang