Part-8

116 13 0
                                    

"Assalamualaikum," Alika membuka pintu pagar, beberapa menit yang lalu Ata baru saja pulang.

Ali hendak membuka pintu, ia terkejut karena pintu rumah tidak terkunci. Apa bunda lupa kunci pintu??

"Assalamualaikum, " Salam nya lagi,

" Walaikum salam. " Jawab bunda dari dalam.

" Bunda udah pulang? Aku pikir tadi ada maling yang ngebobol rumah kita. Aku udah mau siap-siap nonjok aja. " Alika masuk menyalami bunda nya dan ikut duduk di meja makan.

" Hari ini bunda gak ada bimbingan, makanya bisa pulang cepet. Kamu mau langsung makan Ka? "

" Boleh deh bun, aku laper nih. " Ali bangun untuk mencuci tangannya.

" Kamu kapan si ka, bilang gak laper." Sahut bunda menyiapkan makanan untuk anak gadis nya.

"Rio kayaknya pulang telat terus deh bun. Pasti selalu aku yang pulang duluan. "

" Kebiasaan deh kamu kak, ngomong waktu mulut penuh. " Herdik bunda melihat tingkah putrinya. Alika hanya membalas dengan cengiran kuda.

" Tadi kamu pulang naik apa? Tadi bunda denger ada suara motor didepan rumah. Kamu asa yang anter pulang? "

" Ada. Tukang ojek. " ketus Ali.

" Mang kamu ada uang buat naik ojek?"

"Ojek gratis, siapa aja aku palakin buat anterin aku pulang. " jawab Ali asal.

" Dasar preman! "

" Biar aja aku preman, emang siapa yang buat aku jadi preman? " Alika bangkit membawa piring kotor dan mencuci nya.

" Masih gak terima kekalahan  nih ceritanya. " Ledakan bunda.

" Kakak mah apa atuh. Yang penting bunda seneng. " Ucap Ali lantas masuk kedalam kamar.

❤️❤️❤️

" Ali, nih! " Panggil Kubil, memberikan sebungkus nasi goreng pada Alika.

" Apaan nih? " ucap Alika galak.

" Gak tau, udah ambil!" Paksa kubil.

"Eh, ada angin apaan lo tiba-tiba kasih Ali makanan?" Tanya Nina.

"Gua mana ada duit buat beliin Ali makanan. Tadi si Fahri yang kasih, katanya suruh kasih elo. Dari Ata. " Setelah meletakkan bungkusan itu di meja Ali, kubil memilih pergi dari pada kena damprat. Seperti biasa kubil berjalan sambil terus mengupil.

" Lah, tumben dia gak kasih langsung?" Aya mengangkat bahunya.

"Ata ternyata perhatian banget sama lo, Wahyu boro-boro kaya gitu! " Winda menggerutu,

" Iya lo beruntung, Al. Sekali nya pacaran sama cowok kaya Ata. " Sambung Nina.

" Malah Ata tuh manis banget, kok selama ini gua gak liat ya asa cowok se manis dia. " Tambah Mia dengan ekspresi lebay.

Alika hanya diam tak menanggapi semua yang dibicarakan sahabat nya. Ali sendiri belom bisa berkomentar apa-apa tentang cowok itu, yang Ali tau kalau Ata itu cowok baik dan tampang nya lumayan.

Bel panjang sudah berbunyi baru lima menit yang lalu, seisi kelas sudah lenyap. Hanya tersisa beberapa anak yang piket juga empat orang cewek yang saling bersahabat. "Lo bareng Ata lagi?"

My CALM boy friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang