Part - 12

92 14 0
                                    

"Assalamualaikum.."  Ucap Rio, saat masuk kedalam rumah.

"Walaikum salam, kemana aja lo jam segini baru pulang? " jawab Ali, yang tengah asik nonton tv dengan camilan dipangkuan.

" Maen dulu dirumah Johan. " Rio nyelonong masuk dan duduk disamping Ali.

" Kebiasaan!! "

" Tapi Rio udah bilang ke bunda. Btw, bunda mana kak? "

" Belom pulang. "

" Lah, tumben magrib - magrib gini belom pulang?" Alika mengangkat bahunya.

"Udah sholat belom lo? "

" Belom. " Jawab Rio, nyengir.

" Yeee, udah setengah 7 tuh. Mandi sana terus sholat. " Perintah Alika.

" Siap kak! " Rio bangun dan beranjak menuju kamarnya.

Selang waktu 15 menit, terdengar suara mobil berhenti tepat didepan rumahnya. Dan terdengar seperti seseorang membuka pintu gerbang. Alika mencoba mengintip dari dalam, dilihatnya Yuli sang bunda yang berada diluar. Namun terlihat dengan seseorang, Alika pun bergegas kembali ke depan tv dan memakan camilan nya.

"Assalamualaikum.. " Sapa Bunda ketika membuka pintu.

" Walaikum salam... " Balas Alika. Bunda tersenyum kearah Alika, begitu pula orang dibelakang nya.

" Rio udah pulang kak? Tadi dia WA bunda katanya mau pulang telat.  Duduk Mas. " Ucap Bunda mempersilahkan tamu nya duduk.

" Udah, lagi mandi. " Alika menyalami Bunda nya dan Om yang sudah duduk dibuang tamu." Bunda kok tumben pulang telat? "

" Iya tadi bunda... "

" Maaf ya, tadi Bunda kamu, Om ajak pergi keluar. Jadi pulangnya agak telat. " Ucap Om Herman, memotong omongan bunda."

"Kak, kenalin. Ini Om Herman. Mas, ini anak sulung aku. " Ucap Yuli sedikit ragu.

Herman mengulurkan tangannya, dan disambut oleh Ali." Herman. "

" Alika. " Ali tersenyum, ia terlihat sangat welcome dengan teman bunda ya itu." Ya udah aku, mau nonton tv lagi. "

" Kak, gak usah nonton tv. Mending bantuin bunda siapin makan malam." Yuli mengangkat sebuah tentengan di tangan nya. Alika mengangguk sebagai jawaban. Mereka pun beranjak ke dapur.

"Bunda baru pulang? " Ucap Rio,  ketika keluar dari kamarnya.

" Iya, oia dek. Tolong panggilin temen bunda diruang tamu. " Seru bunda.

" Oke, " Rio pun memanggil Herman untuk bergabung.

" Mas, kenalin ini anak bungsu aku. Namanya Rio. "

" Herman. " Herman menjulurkan tangan nya. Yang disambut dengan hangat oleh Rio.

" Rio. "

" Nah, sekarang kita makan yuk. Pasti kalian udah pada laper. "

Semua pun menurut, Alika dan Rio duduk bersebelahan. Sementara Yuli dan Herman dihadapan nya. Suasana makan masih seperti biasa, tak ada yang berani bicara. Formasi lengkap seperti ini sangat dirindukan Alika, sementara Rio sangat menginginkan situasi yang seperti ini. Akhirnya makan malam yang terasa begitu lambat pun selesai. Yuli bangun hendak membereskan, namun dengan cepat dicegah Ali.

"Biar Ali aja bun. Ini kan udah tugas aku. " Alika memunguti satu persatu piring kotor diatas meja makan.

" Biar bunda bantu ya. "

Yuli dan Alika sedang mencuci piring kotor. Sedangkan Rio dan Herman terdengar sedang mengobrol diruang tamu.

Selesai mencuci piring dan membersihkan dapur, Yuli mengajak Ali untuk duduk bergabung ke ruang tamu. Sekarang mereka berempat duduk saling diam, belum ada yang membuka suara. Mereka hanya saling berpandangan satu sama lain. Alika sadar akan situasi yang tidak biasa ini, dan tiba-tiba saja perasaan nya tidak enak.

My CALM boy friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang