eps 31

177 20 0
                                    

Author pov
"Jim, kamu-"
"Tolong jangan panggil nama aku. Panggil sebutan sayang kayak yang pas itu." Potong jimin.

"Ok sayang. Oh iya kapan kamu ke sini?"

"Pas kamu lagi nyanyi lagu fake love. Suaramu merdu banget."

"Jadi kamu buntutin aku gitu?"

"Bisa dibilang... yap." Jawab jimin sambil mengusap pipi mu lembut.

"Ekhem!" Youngjae batuk kering. Jimin pun melempar tatapan kesal nya itu ke arah youngjae.
"Apa?" Tanya jimin disertai dengan mata yang menyipit. Matanya saja sudah sipit apalagi tambah disipitkan/?
"Kalo mau mesra mesraan, jangan di sini. Di rumah sana lho." Ucap youngjae.
"Iya. Sekalian nganu juga gak papa. Toh dah jadi suami istri." Tambah kai.
"Emang nya kenapa kalo gue mau nya di sini? Lo semua kesindir karena belom punya pasangan?" Tanya jimin.
"Yeuuu gue udah punya taehyung yee." Ucap hyunjee.
"Gue gak nanya lo yee." Balas jimin.
"Faquy!" Ujar hyunjee seksal.
"Ya kan lebih ena kalo mesra mesraan nya di rumah. Mau kebablasan sampe nganu juga gak masalah." Ucap kai.
"Heh! Dia lagi hamil!" Ujar jimin.
"HAH?!" Kaget mina, youngjae, nazea, kai, dan namjoo bersamaan.
"Udah jalan berapa bulan?" Tanya namjoo.
"Udah 3 bulan lebih." Jawab jimin.
"Anjir lu gak ada ngasih tau! Ini aja gue baru tau kalo lo sama y/n dah nikah. Gue kira masih pacaran." Ucap mina.
"Itu karena gue yang nyuruh dia buat ngerahasiain. Dulu... gue masih benci sama dia." Ucap jimin.
"Jadi kalian dijodohin?" Tanya nazea.
"Ho'oh." Jawab jimin.
"Pantesan gak sama seulgi lagi." Ucap namjoo.
"Dahlah gak usah dibahas." Ucap mu.

"Tjieh malyu." Alay youngjae.
"Alay lu jae!" Ujar mu.
"Yeuuu dasar upil anoa." Ejek youngjae kesal.
"Bodo! Lu kutu beruang!" Balas mu yang membuat jimin tertawa receh(:v)

"Gak setia kawan lu!" Ucap youngjae.
"Siapa?" Tanya mu dan jimin.
"Lu lah!" Jawab youngjae.
"Yeuuu dasar cacing pita! Lu siapa?" Tanya jimin.
"Gue youngjae lah!" Jawab youngjae.
"Udah udah. Pusing kamu ngomong sama ekor cacing tambang." Ujar mu pada jimin.
"Iya. Btw gak mau pulang?" Tanya jimin.
"Ngapain pulang?" Tanya mu.
"Nganu." Jawab jimin.
"Nganu apa anjir?!" Tanya mu.
"Nganu. Nganu loh y/n, nganu..." ucap youngjae.
"Diem lu cacing kremi!" Ujar mu yang membuat youngjae menggerutu kesal.
"Masa lu gak peka sih? Sayang nya lo lagi hamil. Jadi gak bisa nganu." Tambah kai.
"Ah! Apaan sih malah ngomongin anu anu? Otak kalian harus disucikan oe!" Ujar mina kesal.
"Ternyata ada mamah dedek di sini." Ucap kai lalu meminum es yang dia beli dengan memasang wajah cuek.
"Tayik." Lirih mina kesal.

"Y/n, gue mau nanya. Seberapa cinta nya lo ke jimin?" Tanya youngjae.
"Gak terhitung. Tapi kayaknya masih banyakan lo deh." Jawab mu.
"Hah?!" Kaget jimin.
"Hahahaha gak lah! Kamu segitu gampang nya percaya." Ucap mu.
"Astaga kaget aing." Ucap youngjae.

"Tenang jim, gue gak bakal ngambil y/n lo kok. Toh gue cuman nganggap dia adek doang." Ucap youngjae.
"Yaiyalah. Mana ada yang ama lu." Ucap namjoo.
"Yeuuu si ketek otan. Sok tau lu." Balas youngjae.
"Emang bener kan?" Tanya namjoo.
"Gak lah! Gue tuh populer ya." Jawab youngjae.
"Ngimpi!" Balas namjoo.
"Kalian tuh kayak nya jodoh deh!" Ucap mu.
"Najis!" Balas namjoo dan youngjae bersamaan.
"Nah kan bener." Ucap mu lagi lalu tertawa bersama jimin.

"Pulang yuk." Ajak jimin sambil menyembunyikan wajah nya di leher mu.
"Ngapain?" Tanya mu.
"Gak papa. Gak enak kalo cuman di sini. Aku pengen nya berdua aja." Jawab jimin.
"Tapi aku suntuk di rumah terus." Ucap mu.
"Ahh... kamu... ayo pulang~." Rengek jimin.
"Ya udah kamu pulang sendiri aja." Ucap mu.
"Tck! Ayo pulang sama sama." Rengek jimin lagi.

"Y/n-ah, turutin aja apa mau jimin. Kasihan noh dia nya merengek kayak anak kecil." Ujar hyunjee.
"Tuh dengerin sahabat mu." Ucap jimin. Kau pun menghela napas.
"Tunggu sebentar aku pamit sama tante dulu." Ucap mu.
"Ok." Jawab jimin riang.
.
.
.
"Tante, gue sama jimin pulang dulu ya." Pamit mu.
"Kok cepet banget sih?" Tanya tante mu.
"Gak tau tuh si jimin minta pulang cepet gak tau alasan nya apa." Jawab mu.
"Ooh ok ok. Tunggu sebentar." Ucap tante mu lalu merogoh saku celana nya.

"Nih kafe hari ini laris manis karena lo juga. Anggap aja sebagai tanda terima kasih." Ucap tante mu sambil menyodorkan amplop yang sangat tebal.
"Eh? Ngapain? Gak usah kali tan. Repot banget deh." Tolak mu.

"Repot apa nya sih? Justru lo yang repot kalo gak ada imbalan. Lo liat sendiri kan semua pelanggan suka suara lo? Oleh karena itu gue berterima kasih. Jadi makin banyak pendapatan gue hari ini."

"Yaelah tan, gak usah gih. Mending uang nya ditabung buat tante sendiri. Toh kalo jimin tau pasti bakal dikembaliin ke tante lagi."

"Ya jangan bilang bilang jimin lah..."

"Gak bisa tan. Gue gak bisa nyembunyiin apapun dari jimin. Apa yang coba gue sembunyiin, pasti dia udah tau duluan. Dia terlalu peka."

"Ya udah deh terserah lo. Tapi yang ini jangan nolak." Ucap tante mu lalu mengambil 3 gelas kopi berukuran besar.
"Tapi-"
"Gak ada tapi tapi, gak ada penolakan. Gue tau jimin suka kopi." Potong tante mu.
"Ok deh. Makasih ya tan..." ucap mu sambil tersenyum,
"Sama sama. Ingat! Jaga terus ponakan gue." Ujar nya.
"Tan, tante bakal dipanggil nenek sama dia." Ujar mu gantian.
"Akh! Gue gak mau dipanggil nenek!" Ucap tante mu.
"Jadi apa? Buyut?" Tanya mu.
"Anjir tua banget! Dahlah! Lu ngeselin! Sana! Pasti jimin dah nungguin lo." Ujar tante mu disertai dengan kesal. Kau pun terkekeh lalu menghampiri jimin yang sedari tadi diam menunggu.

"Ayo!" Ajak mu.
"Weh, gue sama Jimin pulang dulu ye?" Pamit mu.
"Iye. Tiati di jalan!" Ujar youngjae.
"Siap!" Balas mu. Jimin pun menggenggam tangan mu dengan wajah dingin. Kau tau bahwa di hati nya itu dia ada rasa cemburu, tapi kau berusaha memasang wajah tidak peduli.

...

"Sayang, aku mau beli roti dulu ya?" Ucap mu.
"Jangan lama lama ya." Balas jimin.
"Ok!"

Kau pun berlari ke arah toko roti yang ada di pinggir jalan. Jimin pun duduk di bangku yang tersedia sambil memainkan hp nya.

"Eum... permisi. Apa saya boleh bertanya sebentar?" Tanya seorang perempuan berambut panjang diurai.
"Ya? Ada apa?" Tanya jimin.
"Saya mau bertanya. Kamu lagi ngapain di sini?" Tanya perempuan itu.
"Aku? Aku lagi memainkan hp ku sambil duduk." Jawab jimin.

"Kau sendiri lagi apa?" Tanya jimin balik.
"Aku? Aku lagi ngomong sama cowok idaman ku." Jawab perempuan itu. Jimin hanya tersenyum miring sambil memalingkan wajah nya dari perempuan itu.
"Serius? Gimana kalo..." ucap jimin sambil mendekat pada perempuan itu. Sang perempuan hanya bisa mundur sambil menutup hidung dan mulut nya malu.

"...kamu perkenalkan ini istri aku." Ucap jimin sambil merangkul mu setelah membalikkan wajah mu.
"Eh? Kenapa?" Tanya mu bingung seketika.
"Ayo pulang. Beli roti nya yang deket di rumah aja." Ajak jimin lalu menggendong mu di bahu nya. Kemudian berjalan dengan menggendong mu. Jimin tau perempuan itu hanyalah untuk prank, tapi jimin juga ingin membuktikan bahwa tidak semua lelaki mudah baper terhadap seorang perempuan cantik yang sedang menggombal. Lagi pula, menurut jimin kau lah perempuan tercantik dan tak ada yang bisa menandingi.

"Tadi kenapa?" Tanya mu polos.
"Nggak cuman ada perempuan berusaha gombalin aku." Jawab jimin.
"Terus kamu balas?!" Tanya mu. Jimin hanya diam sambil berjalan dan masih dengan menggendong mu di bahu nya.
.
.
.
.
.
CKLEK
Jimin membuka pintu, lalu masuk setelah melepas sandal mu dan sandal nya sendiri. Tak lupa juga ia tata rapi sandal kalian berdua di rak sepatu. Jimin pun membawa mu ke lantai atas untuk ke kamar kalian.

Setiba nya di sana, jimin pun merebahkan mu di ranjang. Napas hangat kalian menerpa di wajah satu sama lain. Jimin pun mendekat, lalu...


































































































































______________________________________________________________
TBC OY! TBC!
Vomment juseyo~ :p

The Secret-PJM x Reader ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang