Author pov
Jimin meminta ijin pada dosen nya. Setelah mendapat ijin, dengan gontai jimin berjalan ke arah mobilnya untuk mengambil anak nya. Bayi yang tadi kau lahirkan."Jigeum dangjang manhae geol baraneun gae anya~
Geujeonae gyeotae, stay with me." Nyanyian jimin terdengar lesu. Ia masih memikirkan hal hal yang istrinya dan dirinya lakukan. Mulai dari mengirim surat padanya saat smp, janji akan selalu setia, dan banyak lagi. Kenangan kenangan manis kalian lewati bersama. Air mata jimin mulai turun membasahi pipi nya. Dadanya mulai sesak memikirkan kenangan kenangan bersama mu.<flaahback on>
"Sayang, makanan nya belum habis, kamu malah mainan hp? Gak boleh kayak gitu." Ujar mu sambil memeluknya dari belakang.
"Ya udah. Maaf ya, by. Cium bibir ku dulu supaya masakan mu tambah enak." Balas jimin sambil tersenyum. Kau pun ikut tersenyum lalu mencium bibir nya lembut. Hanya sekitar lima detik, kau melepas ciuman mu."Sudah?" Tanya mu.
"Makasih ya, by." Ucap jimin masih dengan senyuman yang menempel di bibir nya sedari tadi.
"Sama sama, sayang." Jawabmu.
<flashback off>"By, aku kangen banget lho. Padahal kamu baru aja ninggalin aku sekitar semenit yang lalu. Tapi rasa kangen ku gak bisa ditahan sekarang." Gumam jimin. Air matanya tambah mengalir deras. Pandangan jimin mulai buram. Suara rintikan hujan terdengar dari atap mobil. Dari pada kecelakaan, jimin lebih memilih untuk memarkirkan mobilnya. Ia mengusap wajahnya dengan tangan kanannya. Matanya memerah dihasilkan oleh air matanya sendiri.
"By, kenapa kamu cepet banget pulang nya?" Tanya jimin. Tangisannya makin menjadi. Ia menyenderkan kepalanya di kursi mobil. Dadanya semakin sesak.
<flashback on>
"Ugh... akhirnya bisa istirahat..." gumam mu sambil tidur di sofa dengan posisi duduk.
"Lho? Makannya sudah selesai?" Tanya jimin.
"Sudahlah... ini kan, Min Y/n!" Jawab mu.Cup
"Heh, ingat. Park y/n. Sekarang marga lo itu park, bukan min lagi, arra?" Ucap jimin setelah mencuri kecupan darimu di bibir. Pipimu memerah bagaikan tomat. Jimin hanya terkekeh melihat reaksimu
<flashback off>"Haha. Masa masa yang indah. Andai kamu masih ada di sini, by. Kita pasti ketawa sama sama karena ngingat awal aku mulai akur sama kamu." Gumam jimin dengan nada bergetar dan disertai dengan senyuman.
"Tolong jemput anak kita di rumah sakit." Kata kata itu bergema di telinga jimin. Jimin pun melajukan mobil nya untuk menjemput buah hati nya.
"Jiwon, ayah datang nak." Ucap jimin sambil mengemudikan mobilnya ke arah rumah sakit.
.
.
.
.
.
"Permisi, kamar nomor berapa yang tadinya mengurus wanita melahirkan? Dia baru aja masuk, dan bayinya masih di sini.""Kalau tidak salah kamar nomor 226. Ada di lantai 2."
"Terima kasih." Ucap jimin lalu berlari ke arah lantai 2 untuk menemui anak nya.
Saat sudah sampai, ia tak menemukan bayinya di situ. Jimin pun menanyakan pada suster yang masih berada di kamar itu.
"Sus, dimana bayi yang baru saja dilahirkan di sini?" Tanya jimin.
"Oh. Kami sudah memindahkannya di ruangan bayi. Apa anda ayahnya?" Balas suster.
"Iya. Saya ayahnya." Jawab jimin.
"Baguslah. Karena tadi ibunya langsung pergi dengan keadaan lemah." Ucap sang suster.
"Bisa bawa saya ke ruang bayi nya? Saya ingin menggendong nya sebentar saja." Tanya jimin.
"Ikuti saya." Ucap sang suster mulai berjalan ke arah suatu ruangan dimana ruangan itu terdapat bayi kalian yang bernama jiwon.
.
.
.
Jimin sampai di ruangan bayinya. Ia melihat banyak sekali bayi yang lahir prematur. Ia pun mencari nama bayinya. Park jiwon. Setelah ketemu, ia langsung membuka kotaknya, lalu menggendong bayinya."Kamu mirip sama mama kamu, sayang. Mirip banget. Sama sama manis." Ucap jimin kembali dengan linangan air mata. Tangan jimin mengangkat jiwon agak ke atas, lalu mendekatkan bibirnya untuk mengecup kening jiwon anaknya. Mata anaknya terbuka. Seulas senyuman jimin tampakkan saat melihat anak nya tersenyum padanya.
"Senyuman mu aja mirip sama mama kamu. Kamu memang pengganti mama kamu ya." Ucap jimin. Anaknya kembali tersenyum mendengar kata kata papa nya.
"By, liat kan kelakuan anak kita? Dia senyum terus ke aku, padahal dia tau kalo senyuman nya mirip sama kamu. Senyuman nya bikin aku luluh." Ucap jimin seolah kau sedang ada di samping nya."Coba aja kamu sudah bisa pulang, nak." Ucap jimin pada anak nya. Satu air mata menetes di tangan mungil jiwon. Tangan jiwon bergerak untuk mengelus tangan papa nya lembut. Seolah ingin menenangkan papa nya. Kelakuan jiwon sama persis seperti dirimu. Hanya saja jiwon menenangkan jimin dengan cara mengelus tangan jimin, sementara dirimu langsung memeluk jimin. Tapi sama saja. Intinya kau dan anakmu sama sama menenangkan jimin saat ia sedang sedih dan punya masalah.
"Maaf pak, tapi anak anda harus dikembalikan ke dalam box. Besok anda sudah bisa membawanya pulang." Ujar sang suster.
"Ahh... baik. Papa pulang dulu ya, nak." Ucap jimin lalu mengecup kening jiwon untuk yang kedua kalinya. Kemudian meletakkan anak nya di box. Jimin pun keluar dari ruangan, lalu pergi untuk pulang.'By, anak kita nakal banget ya. Bandel pula, sama kayak aku. Kkkkk.' Batin jimin lalu tertawa dalam hati.
___________________________________________________
ENDGimana sama rencana yuju?
Gimana sama seulgi?
Gimana kehidupan jimin sama anaknya?
Ending nya ngegantung?
Tenang, cerita ini bakal lanjut lagi tapi judulnya lain lagi.Kalo sudah up, bakal gue infokan ke kalian semua.
Makanya follow akun gw supaya tau info info tentang new story.Sekian dari istri Taehyung, gue permisi ^^
Dadah~ ><

KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret-PJM x Reader ✔
Любовные романыBayangkan saja kau dijodohkan dengan lelaki yang dianggap penyiksa, pemalak, dan sikap nya dingin di kampus. Dia adalah Park Jimin. Jimin sangat tidak setuju dengan hubungan kalian. Di setiap malam kau selalu disiksa dengan seorang bermarga Park itu...