Y/n pov
Gue lagi di aula buat seleksi. Pertama pasangannya hoseok sama momo. Sumpah mereka memang cocok banget. Mereka lentur, terus juga powerfull banget. Penampilan mereka bagus banget. Sekarang jimin sama seulgi. Sumpah gue gak tahan mau ngeliat. Gue gak bisa!!!Penampilan mereka mampu memukau peserta lain. Bahkan ada yang teriak, "kapal gue!!!" Terus gue di sini sebagai apa?
"Sekarang nomor urut 3!" Ujar pak xiumin. Gue sama mark langsung siap siap. Semoga ini bisa bikin jimin cemburu berat. Sama yang kayak gue rasain sekarang. Mata gue natap mark, smirk gue keluarkan supaya terkesan menambah nambah. Sesekali gue melirik jimin yang keliatan nya kesel. Mampus sih.
...
Gue selesai sama mark. Gerakan akhirnya, tangan mark di pinggang gue, sedangkan tangan gue di leher mark. Muka gue sama mark deket banget. Napas mark aja kerasa di kulit wajah gue. Orang orang pada tepuk tangan. Ya... jujur aja ini memang kerasa gak nyaman sih. Entah kenapa, tapi gak nyaman aja kalo posisinya kayak gini. Cepat cepat gue langsung lari ke arah toilet. Gue butuh sesuatu.
Hoseok pov
'Y/n kenapa sih? Keburu buru banget. Habis itu jimin? Kok kayak b aja pas y/n sama mark nge-dance? Mereka kenapa sih?'Gue langsung ngehampirin jimin.
"Jim, lo gak ngejar y/n? Y/n keliatan nya kayak butuh sesuatu banget." Tanya gue.
"Gak." Jawabnya dingin sambil mainin hp nya.
"Lo sama y/n lagi marahan?" Gue penasaran tuh.
"Kok kepo?" Lah nih anak malah nanya balik.
"Kalo lo gak mau ngasih tau ya sudah." Gue langsung pergi bener deh kayaknya lagi marahan. Ayolah hoseok!!! Lo gak boleh ikut campur dimasalah suami istri!!!Author pov
Kau berlari sekencang kencangnya ke arah toilet. Entah kenapa, tiba tiba saja kau ingin sekali menggigit leher mark dan menghisap darahnya. Mungkin akibat napas mark yang tadi menerpa kulit wajahmu. Otomatis napas hangat nya bisa kau cium. Darahnya wangi."Hoeeekk... ahh..." muntahan mu keluar. Kepalamu pusing, badanmu lemas, kakimu sudah tak kuat mengangkat tubuhmu. Di dalam toilet, kau terjatuh lemas. Tanganmu pun memucat. Kau pun merogoh saku baju mu, lalu mengambil hpmu. Menelpon jimin. Ingin meminta bantuan nya.
"Halo, kenapa?"
"Jim... tolong aku..."
"K-kamu dimana by?! Biar aku datangin!"
"..."
"By? Baby?!"
Sampai disitu, kau pingsan. Jimin yang kalang kabut pun langsung bergegas ke arah toilet wanita karena di telepon tadi ia mendengar suara toilet yang disiram otomatis.
.
.
.
Jimin sampai. Ya walaupun memalukan masuk ke dalam toilet wanita, tapi semuanya dilakukan hanya untukmu. Saat jimin ingin masuk, mina menahan nya."Lo mau ngapain masuk ke dalam toilet perempuan?! Jangan jangan lo...-"
"Jangan sok tau deh! Y/n ada di dalam! Dia kayaknya pingsan tadi!" Potong jimin.
"Kalo gitu gue aja yang masuk. Ntar lo dikatain yang nggak nggak lagi." Ujar mina lalu masuk ke dalam. Mencarimu di toilet yang terkesan luas.Sekitar 15 menit jimin menunggu di luar. Mina pun keluar dengan menarik tubuhmu yang terlihat pucat. Dengan segera jimin membantu mina yang terlihat kesusahan. Jimin mengangkat tubuh mu, celana mu basah karena terkena air. Jimin membawamu ke uks dengan segera.
...
"Hah?! Serius?! Uks yang mana?!" Kaget youngjae.
"Yang di samping nya kantin 1." Jawab mina. Dengan cepat youngjae berlari ke arah uks untuk menghampiri sahabat nya.
.
.
.
"Jim, y/n di dalam?" Tanya youngjae. Jimin hanya mengangguk karena dia sudah tak kuat menahan emosi nya. Ia ingin menangis karena mengetahui bahwa bayinya akan lahir prematur atau bayinya akan lahir sebentar lagi. Bayinya sudah sekitar 6 sampai 7 bulan. Tapi kata dokter, bayinya akan punya kekurangan. Air mata yang sudah tidak kuat ditahan pun akhirnya tumpah memberi bekas. Semakin deras dan semakin deras. Ia juga takut jika kau tau soal itu nanti."Jim, y/n gak kenapa napa kan?" Tanya youngjae mulai takut.
"Dia gak papa, tapi bayinya..." jawab jimin.
"Bayinya kenapa?" Tanya youngjae dengan nada bergetar.
"Bayinya bakal lahir prematur. Bayinya bakal punya kekurangan karena gak sampe 1 minggu bayinya bakal lahir." Jawab jimin. Youngjae ikut lemas. Mina yang mendengar semua itu langsung kaget. Sahabatnya, yang sudah ia anggap keluarga sendiri, akan mengalami peristiwa yang sangat menyedihkan. Tapi apa boleh buat? Tuhan menginginkan itu.At 20.35 p.m
Kau terbangun. Mulai melihat sekeliling mu. Ini terlihat seperti kamar mu. Dan juga, jimin yang sedang tertidur sambil memeluk perut mu. Perlahan tanganmu mengelus rambut hitamnya. Ia sedikit bergerak, lalu terbangun. Melihatmu yang tersenyum. Seketika kau teringat bahwa lomba. Bagaimana lomba tadi? Kau melewatkannya."Gimana lombanya tadi?" Tanya mu. Jimin menggeleng lalu meletakkan kepalanya di dada mu perlahan. Kau merasa ada sesuatu yang ia sembunyikan.
"Kamu menang?" Tanyamu lagi. Jimin hanya diam sambil mengusap usap perut mu lembut.
"Ada yang kamu sembunyiin dari aku ya?" Tanya mu. Jimin tetap diam masih dengan mengelus lembut perutmu berulang kali. Kau menghela napas, lalu mencoba mengangkat kepalanya untuk membawanya menatap matamu.
"Ngomong ke aku." Tegas mu lembut. Jimin menggeleng.
"Kenapa?" Tanya mu. Jimin menggeleng. Kau mulai kesal, tapi tak bisa marah."Naik." Ujar mu sambil menepuk tepuk bantal yang kosong di samping mu. Jimin pun naik ke samping mu.
Cup
Kau mengecup bibir nya sekilas. Jimin menatapmu dengan tatapan polos nya. Kau mengangkat dagumu sekilas. Jimin hanya menggeleng."Sayang, jawab aku. Kenapa?" Tanya mu mulai penasaran.
"Aku gak bisa ngasih tau, by." Jawab jimin.
"Kok gak bisa?" Tanya mu.
"Gak bisa. Aku takut kamu sedih. Aku gak mau bikin kamu sedih." Jawab jimin."Lebih baik ngasih tau daripada aku yang tau sendiri." Ucapmu. Jimin pun memeluk perut mu, lalu mulai mendekap mu.
"Bayi kita... bayi kita bakal prematur." Balas jimin. Sesak rasanya, tapi kau tak ingin melihat jimin sedih dengan ia melihatmu sedih. Kau menahan rasa sesak yang kau rasakan. Kau msnghela napas, lalu menampakkan senyuman yang dipaksakan.
"Mungkin itu yang tuhan mau. Kita gak bisa sedih karena pemberiannya. Mungkin ini bakal baik buat kita." Ucapmu. Jimin mengangguk.
"Ya sudah. Ayo tidur. Biasanya kamu sudah ngantuk jam segini." Ajak mu. Jimin pun menyelipkan wajahnya di dadamu. Kau memeluknya. Air matamu mulai menetes, isakan kau tahan.
"I love you." Ucap jimin.
"I love you too." Balas mu kemudian mulai terlelap bersama jimin.____________________________________________________________________
TBC
Vomment juseyo~ ><

KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret-PJM x Reader ✔
RomantikBayangkan saja kau dijodohkan dengan lelaki yang dianggap penyiksa, pemalak, dan sikap nya dingin di kampus. Dia adalah Park Jimin. Jimin sangat tidak setuju dengan hubungan kalian. Di setiap malam kau selalu disiksa dengan seorang bermarga Park itu...