Jimin pov
Gue merasa bersalah banget. Beberapa hari ini y/n sikap nya dingin banget sama gue. Pengen banget gue minta maaf ke dia, tapi rasanya tuh gengsi banget.'Y/n.' Batin gue manggil dia. Dia sama sekali gak ngerespon panggilan gue. Biasa nya dia nengok ke gue sambil senyum. Tapi mungkin gue terlalu egois.
"Gue mau min--"
"Sarapan lo sudah siap. Cepat makan." Suruh nya memotong omongan gue."Gue mau min--"
"Oh! Halo kak yoongi? Ooh... iya ini sudah mau berangkat kok. Sip deh. Oh ok ok." Ucap y/n saat menerima telepon dari kak yoongi (mungkin)."Cepatlah, kak yoongi bakal nganter kita ke sekolah." Ujar y/n dingin lalu meninggalkan gue sendiri di dapur.
'Gue pengen minta maaf, y/n. Gue serius.' Batin gue lalu meneteskan air mata.
.
.
.
.
.
Author pov
"Y/n, lo mau nemenin gue makan gak?" Tanya hyunjee pada mu.
"Boleh boleh. Kuy." Jawab mu sambil tersenyum berusaha tidak menghiraukan batinan batinan jimin yang memanggil mu dari tadi."Y/n." Panggil hyunjee pada mu. Kau hanya berdehem sambil menengok ke hyunjee.
"Lo kenapa diam terus dari tadi?" Tanya hyunjee.
"Ah... nggak. Gue cuman lagi puasa aja." Jawab mu yang membuat hyunjee bingung.
"Puasa paan?" Tanya hyunjee bingung.
"Puasa ngomong." Jawab mu sambil terkekeh. Membuat mood hyunjee turun."Sa ae lu kutil ortan (orang utan)." Ucap hyunjee. Kau hanya tersenyum tipis untuk membalas nya.
.
.
.
"Cayank..." ujar taehyung sambil merangkul hyunjee dari belakang.
"Eh? Tae. Kenapa?" Tanya hyunjee.
"Makan bareng yuk? Acu laper..." ajak taehyung dengan aegyo nya."Boleh ajak y/n kan?" Tanya hyunjee.
"Boleh donk... apa sih yang gak boleh buat cayank ku ini.." jawab taehyung sambil mencubit kecil pipi hyunjee."Akh... appo~." Ucap hyunjee kesal. Sedangkan taehyung hanya terkekeh melihat reaksi hyunjee. Kau hanya mengikuti mereka ke kantin lalu makan bersama.
Jimin pov
Gue sedang di atap gedung sekolah. Merenungkan apa yang kemarin lalu gue lakukan pada y/n.Pengen banget gue minta maaf ke y/n. Tapi sikap y/n dingin banget sekarang. Gue jadi gak bisa deketin dia.
"Ngapain lo di sini?" Tanya seseorang yang gue kenal.
"Lagi merenung, ju." Jawab gue pada yuju.Yuju itu sahabat gue dari kecil. Dia nempel sama gue kayak permen karet. Tapi kan nama nya juga temen dari kecil. Ya... biasa aja kali ya...
Yuju pun duduk di sebelah gue.
"Renungin apa?" Tanya yuju kepo.
"Tentang y/n." Jawab gue. Yuju hanya mengangguk untuk menjawab."Emang kalian ada masalah?" Tanya yuju.
"Iya." Jawab gue.
"Lo boleh nyeritain ke gue kok. Gue kan sahabat lo, jim." Ucap yuju sambil megang pundak gue. Gue yang ngerasa nggak enak cuman bisa diam sambil gerak gerak gitu."Eh? Maaf." Ucap nya.
"Iya. Gak papa." Jawab gue."Jadi gini..." ucap gue baru itu nyeritain masalah gue ke yuju.
Y/n pov
Gue lagi ke atap sekolah. Mau nemuin jimin.Tapi...
Yuju.
Dia...
Megang pundak jimin?
Deg
Sakit
Itu yang lagi gue rasain...
Author pov
Kau merasa sakit hati setelah melihat yuju memegang pundak jimin suami mu. Rasa sesak yang kau alami, lebih sesak dari pada tidak bernapas di dalam air.Jimin menengok ke belakang. Melihat mu yang sedang terdiam mematung.
"Y-y/n?" Ucap jimin kaget saat melihat mu mematung.
"Eh? Y/n. Sini gabung. Jimin lagi ngomongin sesuatu tentang lo lho.. " ajak yuju dengan maksud tersembunyi.
"Nggak ah. Gue mau balik ke kelas aja." Tolak mu sambil tersenyum pahit. Tapi dengan cepat jimin menahan mu dengan cara memeluk mu."Ini gak kayak yang kamu liat, y/n." Ucap jimin. Kau yang masih terasa sesak hanya bisa menangis dengan menahan isakan.
Tapi isakan tersebut lolos keluar dari mulut kecil mu.
"Kenapa? Jadi apa yang harus dijelasin?" Tanya mu menahan amarah.
"Gue... memang lagi ngomongin lo, tapi bukan yang jelek. Gue lagi muji muji lo, y/n." Jawab jimin. Kau hanya bisa menghela napas berat lalu berbalik ke arah nya."Ayolah, y/n... gue sama jimin itu cuman teman dari kecil. Lo segitu nya cemburu sih..." ujar yuju pada mu. Kau hanya mengangguk.
"Nggak. Kalian lanjutin aja. Gue memang mau ke perpus kok. Bye." Ucap mu lalu pergi dari atap sekolah. Meninggalkan yuju dan jimin.
'Kenapa gue merasa yuju itu punya maksud yang lain?' Batin mu bingung.
-pulangan-
"Y/n-ah!" Panggil seseorang yang kau kenali. Kau hanya berbalik ke arah belakang sambil tersenyum."Tuh... suami lo nyariin lo. Cepat baikan ya.. figthing!!!" Ujar hyunjee pada mu lalu pergi dengan kakak nya.
"Kok lama banget sih? Kakak dari tadi nunggu lho..." ujar kakaknya hyunjee pada adik nya sambil mencubit dagu hyunjee.
"Gue tadi ada yang ketinggalan di kelas, jadi balik lagi." Jawab hyunjee sambil tersenyum pada kakak nya.
"Ya udah. Kuy lah." Ucap kakanya lalu masuk ke mobil nya. Hyunjee pun sama."Y/n, tunggu gue." Ucap jimin yang berjalan di belakang mu. Kau hanya menatap nya sinis, lalu lanjut berjalan.
"Please... dengarin gue, y/n." Mohon jimin pada mu sambil menggenggam tangan mu.
"Iya iya. Gue bakal nurut." Ucap mu lalu melepas genggaman tangan jimin."Ikut gue." Ucap jimin lalu menarik mu lembut ke arah motor ninja nya. Setelah itu membawa mu ke suatu tempat.
.
.
.
.
.
"Jadi... bisa dengarin gue?" Tanya jimin. Kau hanya mengangguk untuk menjawab."Jadi... lo tuh salah paham tadi. Gue tadi bukan ngapa ngapain sama yuju tadi. Gue pengen lo tau kalau gue cuman cinta sama lo, y/n. Tadi gue lagi curhat sama yuju. Gue juga ngomong gimana kelakuan lo kalo di rumah. Yuju cuman ketawa karena kelucuan kita. Jadi... jangan salah paham." Jelas jimin panjang lebar.
"Hiks hiks... ta-tapi kenapa hiks hiks harus sama yuju?" Tanya mu dengan isakan isakan yang terdengar. Jimin yang mendengar isakan mu hanya bisa memeluk mu sambil mengusap punggung tegap mu. Berusaha menenangkan mu yang menangis dan terisak.
"Gue mau lo ngerti. Yuju kan teman gue dari kecil, dia juga dari kecil teman curhat gue... jadi jangan salah paham sama gue, y/n." Ucap jimin. Kau hanya mengangguk di dalam pelukan nya.
Jimin pun melepas pelukan nya, lalu menangkup kedua pipi mu yang terdapat jejak air mata.
"You are my everything, park y/n." Ucap jimin lalu perlahan wajah nya mulai mendekat. Dan akhirnya...
Chu~
Sebuah bibir manis mendarat di bibir mungil mu. Sangat lembut. Kau hanya bisa menutup mata mu lalu kembali mengalirkan air mata mu yang dingin menjadi hangat akibat perlakuan hangat dari jimin.
Sore yang indah menjadi lebih indah. Taman yang terdapat bunga bunga yang indah, menjadi lebih lebih mekar karena kalian.
Tanpa kalian berdua sadari, kalian diperhatikan oleh seorang yang sangat menyukai dan menyetujui hubungan kalian.
'Saranghae, park y/n.' Batin jimin pada mu. Kau yang mendengar hanya bisa tambah menangis karena batinan jimin.
'Aku adalah rembulan, dan kau adalah bintang bintang yang membantuku memperindah langit malam. Aku sangat bodoh jika sampai menceraikan mu atau pun menyelingkuhi mu. Maafkan aku yang dulu.' Batinan jimin yang manis membuat mu tambah cengeng. Kau hanya bisa menderaskan air mata mu.
TBC
Hai chingu
Gimana chapter kali ini?
Seru? Or garing?
Bisa komen...Jika suka jangan lupa vote and comment ya...
안녕...
Bye...
Sampai jumpa...Rimin-ya

KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret-PJM x Reader ✔
RomansaBayangkan saja kau dijodohkan dengan lelaki yang dianggap penyiksa, pemalak, dan sikap nya dingin di kampus. Dia adalah Park Jimin. Jimin sangat tidak setuju dengan hubungan kalian. Di setiap malam kau selalu disiksa dengan seorang bermarga Park itu...