Yes My Lord

Bagian 06

~Lu Duan Lie Pov~

Saat aku menyusuri setiap jalan yang dihiasi cahaya yang cantik menuju taman bagian belakang mansion ku, hati ku begitu sakit marah dan sedih.

Mengapa setelah sekilan tahun aku ingin menghancurkan taman itu hati ku begitu tidak bisa menerima.

Taman itu adalah tempat favorite siwanita jalang itu, tempat itu juga yang telah menghancurkan hidup ku, di tempat itu juga orang yang aku cintai dibunuh oleh orang yang telah melahirkan ku.

Back is Story

Saat itu Lu Duan Lie masih menduduki awal tahun  kedua di sebuah Senior High Scool terkenal kota B. Sebuah sekolah yang sangat elit dan bagus. Bukan hanya dari segi Materistiknya melainkan dari segi Kurikulumnya juga.

Bahkan hanya anak-anak dari kalangan pejabat, pengusaha dan koglomerat bersosial tinggi yang dapat memasuki sekolah tersebut.

Jika memandang saat ini Lu Duan Lie duduk di awal tahun kedua, bearti ada dua tahun lagi untuk Lu Duan Lie bisa melanjutkan Studynya kejenjang perguruan tinggi.

“Lie_an, bagaimana dengan hari pertama mu masuk sekolah setelah libur semester mu usai..?”. Tanya wanita yang berparas cantik dan agun yang duduk tepat di depan Lu Duan Lie.

“Ma.. shmmuah bhaii syajha”.

“Sayang kau harus mengunyah dulu makanan mu, baru bicara kue itu juga dapat membunuh seseorang.” Nada bicara wanita cantik itu sangat cemas melihat kelakuan anak laki-lakinya itu.

“Mn.. Maafkan aku Ma habisnya kue buatan mama sangat enak, masalah sekolah semuanya baik-baik saja walau ada dari beberapa anak yang terus bercerita kemana mereka menghabiskan waktu liburan kemaren”.

Kali ini Lu Duan Lie berbicara dengan kue yang telah habis di telannya.

“Maafkan mama ya sayang, tidak bisa berlibur dengan mu dan papa”. Balas wanita cantik itu yang tak lain adalah adalah mama Lu Duan Lie sendiri.

“Sayang jangan menyalahkan diri mu seperti itu, kan ada aku di samping Lie_an untuk menemaninya berlibur.” kali ini yang agkat bicara adalah Lu Ying Die papa Lu Duan Lie.

“Iya.. mama tidak perlu sesedih itu, lain kali kita juga bisa liburan bertiga”

“Iya Lie_an benar sayang”. Kata Lu Ying Die sambil menggengam tangan istrinya.

“Ohh.. aku sangat menyayangi kalian berdua, suami ku dan anak ku”. Balas wanita cantik itu. Kembali Lu Duan Lie dan Lu Ying Die ikut tersenyum.

Banyak rumor yang mengatakan perawakan Lu Ying Die sangat bersahabat dan penyayang.

Lu Ying Die mementingkan keluarga di atas segala-galanya. Apalagi wanita cantik yang bernama shizui sang istri yang telah bertahun-tahun menemaninya.

Suasana yang bahagia tempat mereka selalu menghabiskan soreh hari di taman belakang rumah keluarga Lu tidak berjalan seperti halnya keluarga-keluarga bahagia lainya.

Suatu hari, saat di mulainya semua bencana itu.

Lu Duan Lie yang baru saja pulang sekolah sengaja berjalan kesamping rumah yang menghubungi lansung dengan taman belakang rumah keluarga Lu.

Lu Duan Lie dapat melihat mamanya yang sedang asik merapikan beberapa tanaman Mawar, bunga matahari dan beberapa anggrek. Lu Duan Lie berjalan mengendap-endap berencana memberikan kejutan untuk mamanya yang membelakangi Lu Duan Lie.

"Lie_an apa kau baru pulang..? ". Tanya shizui yang menyadari kedatangan anaknya itu.

"Ma..bagai mana mama tau jika itu aku.. ". Rengek Lu Duan Lie kecewa dan memeluk shizui dari belakang.