Bagian 12

7K 485 3
                                    

~Pov Xian Han~

Pagi ini aku bagun mendapati diri ku telah berada di dalam kamar ku sendiri. Seseorang telah memindahkan aku dari tempat semula.

"Aah... Kapan aku masuk kamar, bukannya kemarin malam aku masih di bangku taman.? "

Saat mengingat dimana aku terakhir kali, aku mengingat apa yang telah aku lakukan.

Dengan tergesa dan terburu-buru aku menuju kamar Tuan Besar Lu Duan Lie dan mendobrak pintunya.

Buugghk..

Pintu itu terbuka, tapi apa yang telah aku lakukan ini, aku sangat malu.

"Ma.. Maafkan aku tuan". Aku berbalik membelakangi Tuan Besar tak sanggup melihat pemandangan yang Indah didepan sana.

Tuan Besar Lu Duan Lie baru saja selesai mandi, dengan rambut yang basah, handuk yang dililit di pinggang.

Aku bisa melihat setiap abs dan otot dada serta lengan tuan besar, entah kenapa membuat badan ku cukup panas.

Dugk...

Aku tidak suka ini, apa aku sakit jantung setelah melihat semua itu.?
Jantungku berdetak kencang, nafas ku terasa berat.

"Ada apa..? ". Oh tidak Tuan Besar bertanya pada ku, dan kuputuskan untuk membalikkan badan ku lagi.

"Maafkan aku Tuan, aku telah mengacaukan semuanya". Ada rasa bersalah yang tidak bisa aku ungkapkan.

Aku tetap menunduk, menunduk lagi sambil memilin ujung baju ku, aku tak sanggup memandang wajah Tuan Besar, aku terasa sangat jahat.

"Ada apa, kenapa kau minta maaf..? ". Saat ini Tuan Besar mengangkat pelan dagu ku, sehingga aku bisa melihat wajah Tuan Besar dengan jelas, entah sejak kapan Tuan Besar berdiri dekat dengan ku. Oh Tuan Besar Lu Duan Lie terlihat sangat tampan dari jarak dekat.

"Jawablah kau ingin aku menuggu sampai kapan.? Aku sangat sibuk".

Ciihh.. Baru saja aku menghayalkan Tuan Besar yang sangat menawan, tapi mana mungkin dan liat saja sekarang sungguh sangat angkuh.

"Maafkan aku soal taman belakang mansion Tuan, aku benar-benar lancang"

"Jadi kau telah menyadarinya"

"Yah. Semalam paman chen memberitahu aku Tuan"

"Bagus, sekarang bantu aku menyiapkan pakaian kantor ku".

"Baik tuan".

**

Di saat aku memasangkan dasi seperti ini aku terlihat seperti istrinya saja.

Tidak.

Jangan berfikir jauh dulu, mana mungkin aku menyukainya.?

"Hey.. Apa kau sedang sakit..? ". Tuan Besar bertanya pada ku tapi Apa ini.? majah Tuan Besar sangat dekat dengan wajah ku hanya tersisa jarak satu inci saja.

"Ti... Tidak". Dengan cepat aku memalingkan wajah ku, melihat ke sembarang arah, aku sangat malu dan ku yakin wajah ku sekarang sangatlah merah seperti tomat.

"Lalu kenapa wajah mu merah,..?, Mmnn.. Kau tidak panas..? ". Tuan Besar menyentuh kening ku dengan punggung tangannya.

Dugk..

Dan lagi-lagi jantung ku bermasalah kembali.

"Sudah siap Tuan, aku akan kembali ke kamar untuk mandi, sarapan sepertinya telah di siapkan oleh paman chen".

Yes My LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang