Yes My Lord

Bagian 34

~Athour Pov~

.

Satu hari yang lalu mereka melakukan kencan yang romantis bagaikan pasangan pengantin baru yang dimabuk asmara. Mengunjungi pusat perbelanjaan sambil berpengan tangan, makan malam romantis, pergi kebioskop untuk menenton film romantis dan bercinta sepanjang malam.

Semua adalah momen-momen yang sangat membahagiakan dalam hidup. Dimana orang yang kita cintai akan memeluk kita sepanjang waktu.

Berada disampingnya saat kau bangun dari tidur mu, memeluk mu dan menghujani mu dengan setiap ciuman dan momen-momen manis lainya.

Namun, Xian Han berfikir apakah saat ini ia harus merasa marah atau bagaimana setelah apa yang dia (Duan Lie)  lakukan. Semenjak mereka bersama hampir setiap malam Duan Lie akan menekan Xian Han dan menyiksanya di tempat tidur,  hingga Xian Han akan kesulitan bangun dari tempat tidur.

Bahkan ia (Duan Lie) tidak merasa bersalah sedikit pun karena membuat Xian Han kehilangan kesadaran beberapa kali saat mereka bercinta. 'Aku merasa dia bukan manusia sama sekali, menyeramkan. Ia seperti srigala lapar yang penuh dengan nafsu di otaknya' pikir Xian Han.

“Paman chen, apakah Duan Lie mengatakan sesuatu saat ia berangkat kerja.?”. Saat Xian Han keluar dari kamar mereka, Xian Han tidak mendapati Duan Lie dimana pun.

“Oh tidak”. Jawab Pelayan chen, sambil meletakkan beberapa cemilan, bubur putih dan segelas susu di depan Xian Han.

“Dia tidak membangunkan aku..”. Gerutu Xian Han tidak senang.

“Mnn, Mungkin tuan sengaja tidak membangunkan Han-han".

“Tidak Mungkin..”. Dengan kesal Xian Han menyuap bubur putih yang di berikan oleh sang kepala pelayan itu.

“Paman, hari ini biarkan aku yang memasak. Aku ingin memasaksan makan siang untuknya”

“Oh.. Itu adalah salah satu sikap istri yang baik”

“Paman..., jangan menggoda ku”. Xian Han punya rencana besar di otaknya. Dengan membuatkan Duan Lie makan siang, ia juga dapat mengantarkannya lansung keperusahaan. Dengan demikian dia bisa bertemu dengannya. Tidak ada salahnya untuk menemui sang kekasih sendiri bukan.?

“Baik-baik, Cepat habiskan buburnya setelah itu mari kita lihat bahan apa saja yang kita punya saat ini"

“Mmnn.... Aku akan melakukannya". Anguk Xian Han dengan riang.

.

****
.

Disebuah gedung pencakar langit yang megah tampak seorang pemuda yang menikmati segelas [1] Penfolds Grange Hermitage (1951) di tangannya sambil menikmati pemandangan kota di siang hari dari jendela kaca gedung pencakar langit tersebut.

[1] Penfolds Grange Hermitage (1951)  adalah Jenis anggur merah dari Australia ini termasuk salah satu yang termahal. Wine satu ini dijual dengan harga 38.420 dolar AS per botol atau sekitar Rp 534 Juta pada sebuah acara lelang yang diadakan Mei 2004.

Anggur merah yang memancarkan aroma nikmat dan lembut terus bergoyang dengan pelan di dalam gelas cantik pemuda itu.

"Bagai mana keadaan mereka". Tanya pemuda itu kepada orang-orang yang berbaris rapi di belakangnya.

"Hasilnya tetap sama bos"

Orang yang di panggil dengan bos tersebut membalikan badannya dan menatap orang yang memanggil dirinya dengan sebutan bos.