Bagian 35

2.8K 143 24
                                    

~Xian Han Pov~

Hari ini adalah cuaca kian bertambah dingin. Diberitahukan sebelumnya bahwa hari ini akan tutun salju. Banyak mitos yang mengatakan bahwa jika kita bersama pasangan kita di saat salju pertama turun. Itu akan membawa ahkir yang bahagia bagi hubungan.

Di masa lalu, salju pertama ku hanya ku lalui bersama keluarga ku karena aku hanya memiliki mereka. Tapi untuk sekarang aku akan membuat hari salju pertama ku dengan istimewa karena hari ini aku telah memiliki kekasih dan teman.

"Han-han.. Haruskah kita mampir disebuah toko baju terlebih dahulu..?". Aku dan paman chen sedang dalam perjalanan menuju ke kantor tuan besar, yang sekarang menjadi kekasih ku.

"Ee...?"

"Lihatlah diri mu, berpakaian sangat tipis. Cuaca saat ini sangat dingin". Itu benar, saat aku bangun pagi ini dan tidak mendapi Duan Lie, aku pikir aku akan membuatkan makan siang untuknya.

"Hahaha... Tidak apa-apa paman, pemanas mobilnya membuat ku tetap hangat".

"Paman tau itu, paman hanya tidak ingin di marahi saat kita bertemu tuan". Sepertinya paman chen terlalu memanjakan aku, apa yang dikatakan paman chen membuat ku malu dan memerah.

Untung saja paman tidak melihat ku, jika dia berbalik kebelakang sedikit saja dan aku akan benar-benar ketahuan.

☆' ★'☆

Akhirnya aku dan paman chen sampai di kantor Duan Lie. Jika di ingat kembali ini adalah kali kedua aku datang kekantor ini.

Untuk saat ini aku tidak tahu apa situasinya masih sama atau orang-orang telah mengenal diriku.

Bagaimana jika aku melihat hal yang terakhir kali terjadi lagi, apakah aku harus pura-pura tidak tahu saja, seperti tidak ada yang terjadi.

Intinya, walau bagaimana pun posisi ku saat ini, atau tujuan ku untuk datang kesini, Walau hanya sekedar untuk mengantarkan makan siang saja, tetap saja aku masih gugup, ya tuhan aku masih gugup.

"Ayo... Tidak apa-apa... ". Paman chen menarik ku untuk segera memasuki kantor, sepertinya paman tahu bahwa aku sangat gugup.

"Apakah tuan ada di ruangannya...? " tanya paman chen kepada seorang resepsionis perusahan yang terlihat lebih muda dari ku, tapi dia seperti tipe wanita yang sangat lembut.

"Ada tuan, tuan (Duan Lie)  sedang di ruangannya bersama dengan tuan Diamante. " jawab sang resepsionis. Sepertinya wajah paman telah dikenali banyak orang diperusahaan ini.

Itu tidak mengejutkan sama sekali, karna paman telah bekerja untuk keluarga cukup lama.

"Terimakasih... ". Aku dan paman menaiki lift pribadi yang hanya di gunakan oleh orang-orang tertentu saja.

Saat kami meninggalkan ruangan, aku dapat melihat beberapa orang dilobby memandangi kami dengan tersenyum, berbisik hingga menjerit.

"Jangan hiraukan mereka, abaikan saja.. ".

"Aku tidak apa-apa paman, paman tidak perlu mencemaskan aku,  apa yang terjadi paman...? "

"Apakah kau pura-pura bodoh apa memang bodoh...?? ". Sepertinya paman chen mengetahui kebinguna dan kekhawatiran ku.

"Ha...? "

"Tentu saja semua orang di kantor ini tahu bahwa han-han adalah istri kecilnya tuan".

"a...apa...? Tidak, kenapa...?". Maksud ku apa benar begitu, jika memang tak aneh rasanya saat datang kekantor ini ada beberapa orang yang bersikap menurut ku cukup aneh. Apakah itu alasannya..?

Yes My LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang