Yes My Lord

Bagian 21

Sedikit penjelasan, nama Xian Han dimasa lalu adalah Xie Ling.  Sedangkan Lu Duan Lie adalah Kaisar Zhin Xue,  dan semua fokus hanya tertuju pada mereka.

~Author Pov~

Ini adalah hari kedua jendal Xu di jatuhkan hukaman Ling chi (凌遲), dan saat matahari terbit berikutnya tepat dihari ketiga adalah saat dilaksanakannya eksekusi.

Kaisar tau jendral Xu dan keluarganya adalah orang-orang yang setia pada kerajaan dan tanah airnya. Saat perdana Yo Zhang Yu menuduh jendral Xu berhianat, Kaisar Zhin Xue sangat marah bahkan ingin menghukum mati perdana mentri Yo Zhang Yu saat itu juga.

Kaisar Zhin Xue mengakui bahwa perdana mentri Yo Zhang Yu adalah orang yang hebat namun licik, semua yang dilakukanya mampu menyudutkan Kaisar Zhin Xue sampai sejauh ini.

Jika Kaisar Zhin Xue tidak benar-benar pintar, perdana mentri Yo Zhang Yu akan dengan sangat mudah menjatuhkan Kaisar Zhin Xue didepan rakyatnya sendiri. Kaisar Zhin Xue Akan terlihat seperti raja yang bodoh yang di tonton oleh orang-orang yang ingin menggulingkannya.

“Kasim Li, hari ini Zen akan mengunjungi penjara apakah dia masih disana..?”. Ini adalah kasim yang sama, Kasim yang mengantarkan dan membantu setiap kebutihan Xie Ling selama tinggal di salah satu pavilium istana.

“Ampun yang mulia, semenjak jendral Xu di giring kesana begitu juga dengan Tuan muda Xie Ling. Ia tidak meninggalkan tempatnya sedikit pun bahkan dia juga belum mengosumsi apapun semenjak kemarin..”

“Begitu..? lalu bawakan beberapa bubur terlebih dahulu, Zen akan menyusul setelah ini..”.

Anak mana pun pasti tidak akan merasa tenang jika orang tuanya di tuduh melakukan tindakan jahat yang tidak ia lakukan. Untuk saat ini Kaisar Zhin Xue hanya bisa membiarkannya saja terlebih dahulu.

“Baik yang mulia...”. Balas Kasim Li Yuan, membungkuk dan segera mundur lalu berlalu pergi.

Hari itu Kaisar Zhin Xue harus betemu seseorang, seseorang yang dipercayai untuk menyelidiki lebih jelas masalah yang menyangkut jedral Xu. Kaisar Zhin Xue tidak ingin memanjakan penghianat yang sesungguhnya serta melenyapkan prajurit yang setia. Maka dari itu Kaisar Zhin Xue bertindak secara diam, mengalir bagaikan air.

Saat ini Kaisar Zhin Xue  masih berada di perpustakaan kerajaan, seperti biasanya memeriksa hal-hal yang perlu di periksa. Seperti beberapa dokumen yang membuat Kaisar Zhin Xue mengerutkan alisnya.

“Apa kau menyelidikinya..?”

“Ya yang mulia”

“Bagus.. apa dugaan ku benar..?”. Seseorang yang tidak jauh membungkuk dihapan Kaisar Zhin Xue hanya mengangguk tanpa menatapnya. Seseorang yang telah lama bekerja di balik layar untuk kaisar.

Saat ini Kaisar Zhin Xue berbicara dengan seorang penjaga rahasia kerjaan, hanya Kaisar Zhin Xue dan kaisar terdahulu yang tau tentang hal ini. Kedudukan  Zhin Xue saat ini sebagai seorang kaisar tidaklah semulus seorang kaisar yang dapat memerintah hanya dengan satu gerakan jari dan mata.

Ada begitu banyak jari dan mata juga yang ingin merampas gelar kaisar, bahkan yang tidak memiliki garis keturunan kerajaan sekali pun. Selagi seseorang itu adalah orang yang hebat, semuanya seakan – akan bisa dilakukan meski sekali pun menentang takdir.

Di kekerajaan ini ada yang namanya sisi terang, namun ada juga sisi gelap seperti perbandingan antara ‘Yin’ dan ‘Yang’. Namun jika keseimbangan itu lebih memberat pada satu sisi itu dapat menibulkan bencana yang besar.

“Seseorang ingin bertemu dengan anda yang mulia..”. sang penjaga rahasia itu memberitahu Kaisar Zhin Xue bahwa ia tidaklah datang sendiri.

Kaisar Zhin Xue tersenyum tipis, seolah ia telah meramalkan akan kedatangan seseorang yang berpengaruh besar untuk masalah saat ini, seseorang yang dapat mengubah semua alur yang telah di susun dengan rapi oleh perdana mentri Yo Zhang Yu.