Bagian 33

3.5K 165 7
                                    

~Athour Pov~

.

.

Duan Lie dan Xian Han akhirnya pergi menuju San Li Tun. Ini adalah pertama kalinya Xian Han pergi keluar bersama Duan Lie.

Biasanya jika Xian Han ingin membeli atau menginginkan sesuatu, ia akan pergi bersama pelayan chen. Namu kali ini pelayan yang telah Xian Han anggap sebagai pamannya itu tidak ikut bersama mereka.

Bisa dianggap bahwa ini adalah kencan pertama mereka. Disisi lain Xian Han sangat senang namun malu, wajahnya akan merona setiap kali Duan Lie melihatnya.

Sopir yang membawa mereka saat ini bukanlah Diamante yang selalu ada di sisi Duan Lie. Melainkan salah satu penjaga yang biasa mengawal di rumah.

Ada pun Diamante sesaat sesudah makan malam bersama waktu itu. Duan Lie menyuruhnya pergi untuk menyelesaikan beberapa masalah.

"Apakah kamu tidak membelikan hadiah untuk ku juga nanti..?". Xian dan Duan Lie duduk di belakang pengemudi, antara mereka dan pengemudi di batasi dengan gorden keemasan. Jadi pembicaraan yang lembut ini tidak mampu di dengar oleh sang pengemudi.

"A.. Aku belum memikirkannya.!!  " jawab Xian Han singkat.

Itu juga menjadi kebiasaan Duan Lie baru-baru ini untuk menggoda Xian Han. Setiap kali Duan Lie menggodanya, wajah Xian Han akan merona merah. membuat Duan Lie ingin menelanjangi Xian Han setiap saat.

.

****
.

Tidak membutuhkan banyak waktu untuk mereka sampai di San Li Tun. Xian Han menikmati waktu kebersamaan mereka.

Berjalan bergandengan tangan tanpa memperdulikan tatapan banyak orang. Memasuki berbagai tokoh terkenal, Mencoba berbagai merek baju terkenal. Semua hal tersebut membuat Xian Han merasa sangat bahagia.

waktu yang mereka habiskan cukup lama untuk kencan pertama, matahari yang awalnya menyinari kini berlahan memudar  bersembunyi di cakrawala.

Duan Lie dan Xian Han memutuskan untuk makan malam di luar, Itu adalah salah satu restaurant terkenal di San Li Tun.

"Aku ingin ketoiliet".

"Apa kamu butuh aku untuk menemanimu kesana..?". Tanya Duan Lie dengan nada menggoda.

"Tidak, Ka.. Kamu, tolong pesankan aku makanan, apa pun itu tidak apa-apa". Xian Han masih merasa cangkung untuk berhenti memanggil Duan Lie dengan Tuan,  apalagi orang seperti apa yang akan mengajak pelayannya untuk makan malam bersama.

Ditempat yang sama yaitu di pintu luar toilet pria. Seseorang yang sedang menerima telephone dari pihak lain melihat Xian Han memasuki toilet tersebut.

Pria itu ingin memanggil Xian Han, namun ia tetap mendengar pembicaraan seseorang di seberang telephone.

"Tetap awasi mereka, dan paksa mereka untuk berhianat".

"Bos, kami baru saja mendapat kabar jika dia sedang menjalin hubungan dengan seseorang..". Sambung orang yang berbicara di seberang telephone tersebut.

"Bagaimana kamu bisa yakin..?". Jhianming telah lama memata-matai Duan Lie bahkan untuk waktu yang sangat lama, namun kali ini bukan hanya mendapatkan balasan dendamnya. Juga ia merasa bahwa ia telah mendapatkan beberapa informasi yang berguna untuk membuat Duan Lie bertekuk lutut padanya

"Beberapa orang yang pernah kita pekerjakan untuk menyakitinya secara tidak sengaja melihatnya membelikan sepuket bunga mawar dan itu adalah mawar untuk kekasih".

Yes My LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang