Bagian 11

6.9K 473 2
                                    

~Lu Duan Lie Pov~

Masih ku ingat hari dimana seseorang yang aku ku kagumi menunjukkan taringnya. Taring yang mungkin selama ini telah di tajamkan dengan racun-racun yang mampu menerkam setiap inci pembuluh darah ku.

Hari dimana aku mengatakan sendiri kematian mama ku.

"Diamante, apa hari ini papa masih di kantor.? "

"Tidak tuan, Beliau sedang ditaman belakang bersama nyonya Shizui tuan muda". Sahut diamante yang terus berpokus pada jalanan.

"Apaaa...? ". Seketika aku sanggat cemas, wanita itu sedang bersama papa dan aku sangat takut jika wanita itu melakukan sesuatu yang berbahaya.

"Cepatlah diamante, kau harus membuat ku berada dimansion secepat mungkin"

"I.. iya tuan, ini telah kecepatan yang sangat maksimal, semuanya akan baik-baik saja kan tuan..? "

"Kau tidak akan tau jika wanita jalang itu tidak melakukan sesuatu pada papa"

"Maksud anda nyonya Shizui..? "

"Berhenti memanggilnya nyonya, cepat kau tambah lagi kecepatannya. "

"Ba.. baik tuan".

Saat mobil yang dikemudikan diamante terparkir di depan mansion, aku putuskan lansung turun dan berlari menuju taman belakang melewati samping mansion.

Treeengggghh..

Itu adalah salah satu benda kaca yang pecah, tepatnya jatuh. Ku dekati sumber suara dan betapa terkejutnya aku melihat keadaan papa yang telah tergeletak di lantai.

"Pa.... ". Aku berlari dengan sekuat tenaga.

"Pa....? Apa yang terjadi dengan mu..?  Pa..?  Jawab aku pa, ini Li'an pa.. ". Aku masih merangkul tubuh papa yang telah lemah dan kaku, tapi papa masih bisa melihat ku dan tersenyum pada ku.

Apa maksud dari senyuman papa ini terhadap ku.?

"Li'an tiba-tiba saja papa mu jatuh, mama sangat terkejut sayang"

"Apa yang terjadi..? ". Tanya ku, ku yakin ini semua adalah di sengaja.

"Tadi mama hanya membuatkan teh seperti biasanya lalu tiba-tiba papa tidak enak badan,mungkin papa sakit. "

"Mama yakin itu saja, bukan karena ulah mu...? ". Saat ini aku mencoba untuk mengendalikan emosiku.

"Apa maksud mu sayang, kenapa kau berbicara seperti itu..? "

"Berhenti berpura-pura kau wanita jalang". Ini adalah batas kesabaran ku, ku tau dia adalah wanita yang telah melahirkan aku kedunia ini.

"Kau yakin tidak memasukan obat lumpuh atau racun kedalam tehnya papa kan.? "

"Li'an ada apa dengan mu sayang, kenapa kau berbicara seperti itu, aku mama mu"

"Mama ku telah meninggal dua hari yang lalu.. "

Prakkkk..

"Kau menampar ku..?  Akhirnya kau menunjukkan taring mu wanita jalang". Aku mendapat tamparan, bukankah seharusnya dia yang mendapatkan tamparan ini.

"Li'an, papa tidak apa-apa". Sesaat papa membuat ku mengalihkan wajah ku menatap papa yang kelihatan merasa sakit di bagian jantung, yang aku tahu selama ini papa sehat-sehat saja, tidak ada riwayat penyakit yang memprihatinkan.

"Berhenti bicara papa, kita akan kerumah sakit sekarang".

"Diamante, cepat bantu papa". Belum sempat diamante melangkah wanita jalang itu merebut papa dari ku dan menodongkan pisau buah pada bagian leher bawa papa.

Yes My LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang