Bagian 24

4.6K 305 10
                                    

~Lu Duan Lie Pov~

Sejam yang lalu. 🎥
..................................

Saat aku terbangun dari tidur ku paman chen datang menghampiriku yang entah sejak kapan aku terlelap di sofa ruangan keluarga.

Seingat ku saat aku melihat bahwa Xian Han tidak berada dikamar, ku pikir dia membenci apa yang aku lakukan padanya tadi malam. Aku juga bertanya, apakah aku terlalu terburu-buru, dan membuat Hian Han merasa tidak nyaman.

(adegan ini ada pada bagian 14, dimana Duan Lie mencium Xian Han yang datang kekamarnya).

“Tuan..,Teman anda datang untuk berkunjung..”. Aku telah mendapat kabar sebelumnya dari Ming Chiang bahwa ia akan datang ke kota B, Selama ini mereka entah bagaimana berkeliaran, tapi jujur kami tidak saling bertemu satu sama lain. Bukan karena mereka yang terlalu sibuk.

Semenjak kematian orang tua ku, aku terlalu disibukkan dengan rasa balas dendam dan membenci hingga aku lupa aku masih mempunyai orang-orang yang masih menyanyangi ku.

Dulu aku terlalu tertutup untuk mereka, tapi sekarang aku tidak ingin kehilangan orang-orang yang peduli dengan ku lagi.

Itulah mereka, datang saat bersamaan denga paman chen yang memberi kabar tidak ada perubahan dari mereka masih seperti teman yang dulu bersama ku, hanya saja.

“Apa kalian akan menetap untuk beberapa waktu..?”. Tanya ku pada mereka yang mengambil posisi duduk yang nyaman di kursi bersama ku.

“Ya.. dan kami akan sering berkunjung kesini, apa kau tidak keberatan..?”. Itu adalah Ming Chiang, diantara kami berlima hanya dia dan Jiho yang selalu berantusias.

“Tidak masalah..”. Balas ku singkat

“Li’an kau telah berubah kau terlalu dingin sekarang, jika kau seperti ini terus tidak akan ada orang yang akan mau berada disisi mu seumur hidup nanti..”. Apakah itu masalah besar.?  Untuk saat ini aku tidak ingin membahasnya.

“Bicara soal itu, bagaimana dengan Jiho..?” Aku melirik sakura yang sedari tadi memasang wajah masam, bisa di tebak bahwa mereka sekarang tidak dalam suasaan yang baik.

“Lupakan bajingan itu setalah ia bercinta dengan ku brensek sialan itu entah menghilang kemana. Dia hanya menelfon ku dan memberitahu aku bahwa ia tidak bisa datang karena ada masalah mendadak, mendadak pantat ku..”. ini bukan kali pertama kami melihat sakura berkata memakai sedikit emosi, semenjak dulu jika mereka dalam suasana hati yang buruk, ini sering terjadi. Tapi jalan penyelesaiannnya pun hanya dengan dengan berdamai diranjang sudah cukup, karena cara ini sangat efektif bagi mereka.

“hahahaha.... Kekasih mu, tidak sebaik kekasih ku sakura,”.

Sekarang apakah jadi ajang pamer kekasih masing-masing. Tapi aku cukup kagum dengan hubungan mereka, mereka bertahan cukup lama.

“Emmm.. omomg kosong”. Balas sakura

“Lalu bagai mana dengan mu L i’an..apa kau tidak memiliki seseorang yang kamu sukai..?” Pertanyaan ini datang dari Miang Chiang entah apa yang ada diotaknya. Ia datang seperti ingin mengejek ku, seperti ia akan tau bahwa ini akan menjadi waktu yang sangat tepat.

Yes My LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang