2 Bulan Kemudian.
Sudah 2 bulan hidup Prilly hampa tanpa Elena.Elena selalu berusaha untuk membuat tertekan dan pergi dari rumah ini.Tapi rencananya selalu gagal.Karena Prilly gadis yang cerdas.Dia bisa tau permainan Elena.Malah rencananya yang seharusnya ke Prilly selalu berbalik ke dirinya.Prilly masih berkomunikasi dengan tante Milly tentang keadaan Ali.Tapi Ali tidak ada kemajuan.Kandungan Prilly sudah 3 bulan.
Keesokkan Harinya Prilly berjalan keluar dari kamarnya.Tiba tiba Elena datang dan memberikan Prilly penyapu dan pengepel.
"Sekarang kamu sapu dan ngepel seluruh ruangan" Ucap Elena menyuruh.
"Brak"
Prilly menjatuhkan Alat pengepel dan sapu itu ke lantai.
"Lo aja yang sapu dan ngepel sendiri,Tampang lo kan kayak babu" Ucap Prilly.
"Dasar anak kurang ajar" Ucap Elena hendak menampar Prilly.
Tapi Prilly menahan tangan Elena dan Memegang leher Elena.Elena terkejut melihat Prilly hendak menekan lehernya.
"Gue bisa aja Menyayat leher lo dengan sekali goresan dan gue pastiin lo bakal tak terselamatkan" Ancam Prilly sangat dingin.
Prilly berjalan hendak menjauhin Elena dan Elena hendak menjatuhkan Prilly dengan kakinya.
Prilly melihat itu dan menginjak kaki Elena kuat.Elena kesakitan.Prilly berjalan meninggalkan Elena yang kesakitan.
"Dasar anak kurang ajar Aw" Teriak Elena marah dan kesakitan.
Beberapa Saat Kemudian.
Prilly berjalan di lorong kampus.Prilly berjalan dengan melamun.Dia melihat bayangan Ali yang berjalan menuju Prilly.Bayangan Ali ada di hadapan Prilly dan Bayangan Ali mencium perut Prilly.Setelah itu Prilly memeluk bayangan Ali.Tiba tiba bayangan Ali menghilang.Prilly menangis terisak melihat bayangan Ali menghilang.
"Ali,Ali" Ucap Prilly menangis terisak.
Prilly berjalan ke ruang musik dan melihar pintu ruang musik.Prilly mengingat saat Ali mengintipnya yang sedang bermain piano.Prilly tau itu Ali tapi dia pura pura nggak tau.Prilly membuka pintu ruang musik.Prilly melihat Piano yang membuat dia teringat masa SMA.Masa dimana Ali memainkan piano untuknya.Prilly tau Ali dulu jago banget memainkan piano tapi semenjak Kejadian kecelakaan itu.Ali lupa cara bermain piano lagi.Itu pun Prilly tau dari Milly.
Prilly berjalan mendekatin Pianonya dan duduk di atas kursi piano.Prilly mulai menekan tuts berwarna hitam putih dan menimbulkan suara Alunan piano yang menyedihkan."Mungkinkah dia akan kembali
Kekasih yang lama telah pergi
Kekasih yang lama meninggalkan aku
Kekasih yang aku cintai
Kemana kan perginya
Dimana adanya oh ku tunggu kekasih"
Prilly bernyanyi sambil memainkan piano.Mengingat Saat SMA.Dia dan Ali sama sama bermain piano sambil tersenyum.Mengingat Ali dan Prilly yang berjalan jalan di Dermaga.Setelah Ali memberikan kalung untuk Prilly.Prilly mengingat saat di pantai mereka kejar kejaran sampai mereka terbalik di pasir.Mengingat ciumannya dengan Ali.Sampai takdir memisahkan mereka dalam sebuah kecelakaan."Kutunggu kutunggu oh kekasih
Mengapa kau tinggalkan diriku ini
Sampai kapankah kutunggu dengan cinta
Kembalilah oh kembalilah"
Prilly bernyanyi sambil memainkan piano.Mengingat takdir mempertemukan dia dan Ali dalam keadaan Berbeda.Ali tidak mengingat Prilly.Prilly mengingat Kenangan kenangan bersama Ali.Mengingat saat dia memberikan kesuciannya ke Ali.
Mengingat saat takdir memisahkan Mereka lagi dengan kejadian yang sama yaitu kecelakaan.
"Prok,Prok,Prok"
Prilly mendengar suara tepukkan.Dia berpikir kalau Ali yang bertepuk tangan.Prilly menoleh ke belakang ternyata bukan Ali tapi Isel.
Prilly menangis terisak.Isel terkejut melihat Prilly menangis.Isel berjalan menghampiri Prilly dan Isel membungkuk di hadapan Prilly.
Isel mengenggam tangan Prilly dan mengusap air mata Prilly.
"Heh jangan nangis terus,Ali nggak akan suka kalau lo nangis terus,Prilly lo itu kuat bukan lemah,Lo nggak boleh jadi orang lemah karena lo bakal di injak injak.Lo harus kuat,Karena gue akan di samping lo,Saat lo benar benar rapuh,Gue akan membuat lo sekuat mungkin dan lo juga harus memikirkan ada satu kehidupan yang harus lo rawat,Yaitu Bayi lo dan Ali yang berada di rahim lo" Ucap Isel.
"Iya Isel,Makasih ya lo selalu ada,Maafin gue yang selama ini membentak lo,Menakutin nakutin lo,dan memarahin lo,Maafin gue" Ucap Prilly.
"Iya,Gue nggak apa apa kok,Sifat kemisteriusan lo dan semuanya karena lo waktu SMA terpukul Atas kepergian Ali dan Mama lo,Tapi lo harus tenang,Walaupun Ali sekarang nggak ada di samping lo,Gue akan selalu menjaga lo,Itu gunanya sahabat" Ucap Isel.
"Gue beruntung memiliki sahabat kayak lo,Udah hampir 2 tahun,Lo masih mau bersahabat dengan gue,Lo nggak pernah marah dengan sikap dingin gue dan sikap kasar gue,Lo selalu ngertiin gue" Ucap Prilly.
"Iya Prilly,Gue udah maklumin lo,Oh iya sekarang kandungan sudah berapa" Tanya Isel melihat perut Prilly yang agak membuncit.
"3 bulan" Ucap Prilly mengelus perutnya.
"Ih gemesin banget,Gue nggak sabar nunggu bayi ini lahir,Jadi pengen hamil gue" Ucap Isel memegang perut Prilly.
"Lo boleh hamil tapi di dalam pernikahan,Bukan seperti gue hamil di luar nikah,Gue kadang malu banget sama diri gue sendiri,Karena gue kotor,Gue udah mutusin setelah Bayi yang gue kandung berusia 5 bulan,
Gue bakal keluar dari kampus,Karena gue nggak mau bikin malu kampus ini" Ucap Prilly.
"Prilly,Lo yakin,Lo udah mau semester 4 loh,Nggak sayang" Ucap Isel.
"Gue nggak apa apa kok,Gue udah mutusin untuk berhenti kuliah dan fokus ngurusin bayi gue" Ucap Prilly.
Isel tersenyum menerima keputusan Prilly.
Malam harinya Elena memasukkan ular Berbisa di kamar Prilly lewat jendela kamar Prilly.Elena tersenyum licik.
"Rasain lo anak kurang ajar,Mampus lo" Ucap Elena berjalan meninggalkan jendela kamar Prilly.
"Ssssssttt"
Prilly yang belum tidur mendengar suara ular dan melihat seekor ular di lantai kamarnya.Prilly tersenyum licik dan mengambil pisau buahnya.Prilly melempar pisau itu ke kepala ular.Kena sasaran ular itu mati karena lemparan pisau Prilly.Prilly tersenyum licik.
"Maafin gue ular,Gue nggak bermaksud bunuh lo,Tapi seharusnya lo bunuh si nenek sihir bukan gue dan bayi gue" Ucap Prilly.
Bibi membuka pintu dan terkejut melihat Bangkai ular yang sudah mati.
"Bi,Ambil ular pakai sarung tangan di sana dan masukin ke kotak" Ucap Prilly.
"Ya ampun non,Udah beberapa hewan non Bunuh" Ucap Bibi.
"Saya akan membunuh hewan dan manusia sekaligus,Kalau berniat macem macem dengan saya" Ucap Prilly Dingin.
Bibi memakai sarung tangan dan mengambil bangkai ular itu dan menaruhnya ke dalam Kotak.Setelah itu bibi mengepel lantai kamar Prilly yang masih berberkas Darah ular itu.
Prilly mengambil kuas dan mengambil darah ular itu dengan kuas dan menuliskan sesuatu di sebuah kertas menggunakan kuas kecil dan darah ular itu.Setelah itu Prilly menaruhnya di kotak.
"Bibi,Taruh kotak itu di depan kamar,Ibu tiriku tersayang" Ucap Prilly berjalan ke kamar mandi dan mencuci tangannya.
"Baik Non" Ucap Bibi.
Beberapa Saat Kemudian.
Elena keluar dari kamarnya untuk mengecek Prilly.Apa Prilly masih hidup atau nggak.Tapi Elena melihat sebuah kotak dan mengambil kotak itu.Elena membuka kotak itu dan terkejut melihat bangkai ular yang tadi seharusnya untuk Prilly tapi malah mati.Elena membaca sebuah kertas bertuliskan It'S Die menggunakan darah.
"Akhhh" Ucap Elena ketakutan dan melempar kotak itu.
Beberapa Saat Kemudian.
Elena berjalan ke ruang musik Prilly.Karena Elena tau jam segini Prilly ada di ruang musik.Emang aneh dengan Prilly.Dia sering bermain piano di malam hari.Elena berjalan memasukin ruang musik dan menyalakan lampu ruang musik.Dia terkejut melihat Prilly duduk di kursi piano dengan memegang Pisau.
"Eh anak kurang ajar,Berani yang kamu kasi bangkai ular itu ke saya" Ucap Elena Marah.
"Pertanyaan yang salah,Gue harus yang bertanya bukan lo,Lo ngapain ngirim ular berbisa di kamar gue,Lo mau bunuh gue ya" Ucap Prilly berdiri dan berjalan mendekatin Elena.
"Awas aja kamu,Aku bakal bilang ke Papa kamu,Tentang kejadian ini" Ucap Elena.
"Bilang sana,Gue nggak takut,Lo lihat aja besok,Lo bakal bernasib sama dengan ular" Ancam Prilly menakutkan.
Elena terkejut melihat Prilly berdiri di hadapannya dan agak menjauh.Prilly mengangkat pisau itu.
"Kamu mau ngapain" Tanya Elena berkeringat dingin dan ketakutan di sana.
"Diam lo disana,Gue mau kasi lihat lo permainan pisau gue" Ucap Prilly melempar menuju ke arah Elena.
"Akkkhhhhh" Teriak Elena ketakutan.
Pisau itu tidak mengenal Elena tapi mengenai dinding di belakang Elena.Prilly tertawa licik.Elena ketakutan dan membuka matanya.menoleh melihat pisau itu menancap di dinding ruang musik Prilly.Prilly berjalan melewatin Elena dan Mencabut pisau itu.Prilly melangkah hendak menjauhin Elena.
"Dasar Psikopat" Ucap Elena bergetar ketakutan.
"Gue emang psikopat,Lo aja ya bodoh berurusan dengan Psikopat kayak gue" Ucap Prilly melangkah meninggalkan Elena.
"Benar benar bodo aku,Aku benar benar berurusan dengan Gadis Psikopat,Gue bakal membuat lo menderita gadis Psikopat,Akhh" Ucap Elena kesal.
Prilly menangis di balik pintu kamarnya.Prilly menjatuhkan pisau di tangannya.Prilly baru menyadari apa yang dia lakukan.Dia benar benar menjadi Psikopat.Prilly mengelus perutnya.
"Sayang,Maafin Mama ya,Mama tau kamu ketakutan,Mama terpaksa melakukan ini demi melindungin kamu dan kakek kamu" Ucap Prilly.
Prilly melihat Pigura foto dirinya dan Ali yang di ambil saat Ali dan Prilly pulang dari pantai.6 hari sebelum Ali kecelakaan.Prilly mengambil pigura foto itu dan Prilly duduk di kasur.Prilly memeluk Pigura foto itu.
"Ali,Pulang,Aku takut Li,Aku takut" Ucap Prilly menangis ketakutan.
Prilly menangis ketakutan atas apa yang di lakukan takdir.Dia nggak mau menjadi Psikopat.Tapi dia harus menjadi Psikopat demi Melindungin Temmy dan Bayi yang dia kandung dari nenek sihir itu.Elena.BERSAMBUNG.
Vote And Comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sejati (END)
FanfictionAli seorang Pria Bad Boy yang selalu mencari masalah di kampus.Ali seorang Pria Bad Boy yang suka berkelahi,Ngerokok,Balapan dan Clubbing. Sampai suatu ketika Ali bertengkar dengan teman kampusnya.Sampai di pindahkan ke kampus baru. ...